MATERI 3
PERSILANGAN BUNGA ANGGREK
TUJUAN
1. Memperkenalkan
kepada mahasiswa organ reproduksi bunga anggrek.
2. Melakukan
persilangan bunga jantan dan bunga betina anggrek.
PENDAHULUAN
Tanaman
anggrek merupakan tanaman yang banyak dibudidayakan sebagai tanaman hias yang
memiliki kelamin ganda (hermafrodit). Tanaman berkelamin ganda merupakan
tanaman yang memiliki serbuk sari dan putik dalam satu bunga yang satu organ.
Selaput yang memisahkan alat kelamin jantan/serbuk sari dan betina/putik adalah
selaput opercolumn. Penyerbukan pada tanaman anggrek terjadi ketika organ
kelamin jantan (anther) menempel pada organ kelamin betina (stigma) dan
membentuk style.
Tanaman
anggrek cenderung memiliki organ-organ yang skulen (berdaging) tebal dengan
kandungan air yang tinggi sehingga anggrek dapat hidup pada kondisi
ketersediaan air yang rendah. Di alam, tanaman anggrek memperoleh air dari
hujan, embun, ataupun uap air di udara. Anggrek memiliki akar serabut yang
tidak dalam, batang beruas-ruas dan daunnya biasanya berbentuk oval memanjang
dengan tulang daun memanjang pula. Ada pula anggrek yang memiliki daun yang
menebal dan berfungsi sebagai penyimpan air. Sebagian tanaman anggrek menempel
pada inangnya namun tidak memparasit inang. Pada tanaman anggrek, penyerbukan
yang terjadi ada yang secara alami dan ada yang melalui bantuan manusia. Bentuk
bunga anggrek memiliki ciri khas yang berbeda. Pada praktikum ini anggrek yang
digunakan adalah jenis anggrek yang tidak memungkinkan bunga untuk melakukan
penyerbukan sendiri, dimana letak benang sari berada diatas putik yang
terhalang oleh selaput dan benang sari tetutupi oleh katup, sehingga harus
dilakukan penyerbukan secara buatan.
Anggrek bersifat hermaphrodit, yaitu pollen
(serbuk sari) dan putik terdapat didalam satu bunga, sedangkan sifat kelaminnya
adalah monoandrae (kelamin jantan dan betina terletak pada satu tempat)
sehingga anggrek termasuk tanaman yang mudah mengalami penyerbukan. Penyerbukan
dapat terjadi secara tidak sengaja oleh alam, misalnya serangga. Jatuhnya serbuk
sari ke kepala putik akan menyebabkan terjadinya penyerbukan, proses ini lebih
mudah terjadi pada tipe bunga anggrek yang memiliki zat perekat pada putiknya (discus
viscidis). Bunga anggrek yang tidak memiliki zat perekat disebut polinia,
sedangkan bunga anggrek yang memiliki perekat disebut polinaria.
BAHAN DAN METODE
Alat dan Bahan :
1. Bunga
Anggrek
2. Pinset
3. Sehelai
kertas putih
4. Tusuk
gigi atau sejenisnya yang bersih
5. Kertas
label
6. Air
Prosedur
Kerja :
1.
Sediakan
sehelai kertas putih dan sebatang lidi kecil atau tusuk gigi atau sejenisnya
yang bersih.
2.
Cap
polinia yang terdapat pada ujung column dibuka, dimana akan terlihat di
dalamnya polinia yang berwarna kuning.
3.
Ujung
lidi atau tusuk gigi dibasahi dengan cairan yang ada di dalam lubang putih atau
dengan sedikit air.
4.
Polinia
diambil dengan hati-hati. Pegang kertas putih sebagai wadah di bawah bunga
untuk menghindari bila polinia jatuh pada waktu diambil.
5.
Polinia
kemudian dimasukkan ke dalam stigma (kepala putik).
6.
Beri
label yang diikatkan pada tangkai kuntum (pedicel) bunga yang berisi catatan
tentang tanggal penyerbukan dan nama bunga yang diambil polinianya.
Beberapa hari kemudian bunga yang telah diserbuki akan layu.
Apabila penyerbukan berhasil, dan bila tidak ada OPT, maka bakal buah tersebut
akan terus berkembang menjadi buah. Buah anggrek ada yang masak setelah tiga
bulan sampai enam bulan atau lebih. Buah yang masak akan merekah dengan
dicirikan adanya perubahan warna buah dari hijau menjadi hijau
kekuning-kuningan.
PERTANNYAAN
DAN TUGAS
1. Tujuan
melakukan persilangan anggrek.
2. Coba
anda gambarkan morfologi bunga anggrek serta sebutkan bagian-bagiannya.
3. Setelah
anda mengamati bunga yang ada pada anggrek, apakah sistem penyerbukannya ? dan
kenapa ?
4. Kenapa
dalam kantong polinasi tidak di harapkan adanya kontaminasi pollen asing.
JAWABAN
1.
Persilangan
ditujukan untuk mendapatkan varietas baru dengan warna dan bentuk yang menarik,
mahkota bunga kompak dan bertekstur tebal sehingga dapat tahan lama sebagai
bunga potong, jumlah kuntum banyak dan tidak ada kuntum bunga yang gugur dini
akibat kelainan genetis serta produksi bunga tinggi. Oleh karena itu untuk
mendapatkan hasil yang diharapkan, sebaiknya dan seharusnya pedoman persilangan
perlu dikuasai, antara lain :
a) Persilangan sebaiknya dilakukan pada
pagi hari setelah penyiraman. Kuntum bunga dipilih yang masih segar atau
setelah membuka penuh.
b) Sebagai induk betina dipilih yang
mempunyai bunga yang kuat, tidak cepat layu atau gugur.
c) Mengetahui sifat-sifat kedua induk
tanaman yang akan disilangkan, agar memberikan hasil yang diharapkan, misalnya
sifat dominasi yang akan terlihat atau muncul pada turunannya seperti : warna,
bentuk, dan lain-lain.
d) Bunga tidak terserang OPT terutama
pada polen dan stigma.
Setiap mendapatkan varietas baru yang baik, sebaiknya didaftarkan pada “Royal Horticultural Society” di London, dengan mengisi formulir pendaftaran anggrek hibrida dengan beberapa persyaratan lainnya.
Setiap mendapatkan varietas baru yang baik, sebaiknya didaftarkan pada “Royal Horticultural Society” di London, dengan mengisi formulir pendaftaran anggrek hibrida dengan beberapa persyaratan lainnya.
2.
Morfologi
bunga anggrek beserta bagian-bagiannya :
Bentuk – bentuk kelopak pada bunga
anggrek :
3.
Sistem
penyerbukan anggrek adalah sistem penyerbukan sendiri, karena bunga jantan
maupun bunga betinanya tertelak pada bungayang sama, selain itu penyerbukan
anggrek dapat di bantu dengan serangga, maupun manusia, contohya penyerbukan
anggrek di bantu serangga yaitu dengan cara yang telah ditempuh anggrek untuk
menarik perhatian serangga penyerbuk, diantaranya dengan membentuk labelum atau
lidah yang besar dengan margin yang bersurai, warna sepal dan petal yang
mencolok dan memantulkan ultraviolet shg sangat mencolok bagi mata majemuk
serangga seperti kupu-kupu dan lebah, adanya senyawa terpena atau senyawa
aromatik yang berasal dari pembuluh di pangkal petal untuk menarik serangga
yang kepekaan antennya tinggi, dan banyak cara lainnya. Kemolekan bunga anggrek
ini tentu akan menarik perhatian serangga karena dianggap sebagai “lawan
mainnya”. Saat serangga hinggap di bagian labelum maka kepala serangga yang
berbulu tersebut melakukan kontak fisik dengan plat perekat benang sari. Dengan
sedikit gerakan maju kedepan, maka plat perekat benang sari tersebut akan lepas
dan menempel di kepala si serangga sehingga tampak kepala si serangga memiliki
anten kecil berupa benang sari. Skenario penyerbukan berlanjut saat si serangga
mencium aroma harum yang dihasilkan kepala column atau dari cekungan ovary. Si
serangga tentu akan meneroboskan kepalanya masuk ke column, dan saat itu pula
benang sari yang sejak tadi berada di kepala serangga langsung bersentuhan
dengan cekungan ovary. Bersamaan dengan terjadinya kontak antara benang sari
dengan ovary putik maka berakhirlah skenario penyerbukan si anggrek. Untuk
selanjutnya benang sari yang melekat di kepala si serangga masih dapat
menyerbuki beberapa bunga anggrek lainnya. Bahkan sering pula memunculkan banyak
silangan alam.
4.
Karena
kantong polen berfungsi untuk menyimpan polen, jika polen tidak di simpan dalam
kantong-kantong khusus (kantong polinasi), maka terjadilah kontaminasi, dan
hasilnya tidak akan sesuai dengan apa yang kita inginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar