Translate

Senin, 27 Januari 2014

LAPORAN PEMULIAAN BAB III "PERSILANGAN BUNGA ANGGREK"



MATERI 3
PERSILANGAN BUNGA ANGGREK

TUJUAN
1.      Memperkenalkan kepada mahasiswa organ reproduksi bunga anggrek.
2.      Melakukan persilangan bunga jantan dan bunga betina anggrek.
PENDAHULUAN
Tanaman anggrek merupakan tanaman yang banyak dibudidayakan sebagai tanaman hias yang memiliki kelamin ganda (hermafrodit). Tanaman berkelamin ganda merupakan tanaman yang memiliki serbuk sari dan putik dalam satu bunga yang satu organ. Selaput yang memisahkan alat kelamin jantan/serbuk sari dan betina/putik adalah selaput opercolumn. Penyerbukan pada tanaman anggrek terjadi ketika organ kelamin jantan (anther) menempel pada organ kelamin betina (stigma) dan membentuk style.
Tanaman anggrek cenderung memiliki organ-organ yang skulen (berdaging) tebal dengan kandungan air yang tinggi sehingga anggrek dapat hidup pada kondisi ketersediaan air yang rendah. Di alam, tanaman anggrek memperoleh air dari hujan, embun, ataupun uap air di udara. Anggrek memiliki akar serabut yang tidak dalam, batang beruas-ruas dan daunnya biasanya berbentuk oval memanjang dengan tulang daun memanjang pula. Ada pula anggrek yang memiliki daun yang menebal dan berfungsi sebagai penyimpan air. Sebagian tanaman anggrek menempel pada inangnya namun tidak memparasit inang. Pada tanaman anggrek, penyerbukan yang terjadi ada yang secara alami dan ada yang melalui bantuan manusia. Bentuk bunga anggrek memiliki ciri khas yang berbeda. Pada praktikum ini anggrek yang digunakan adalah jenis anggrek yang tidak memungkinkan bunga untuk melakukan penyerbukan sendiri, dimana letak benang sari berada diatas putik yang terhalang oleh selaput dan benang sari tetutupi oleh katup, sehingga harus dilakukan penyerbukan secara buatan.

Anggrek bersifat hermaphrodit, yaitu pollen (serbuk sari) dan putik terdapat didalam satu bunga, sedangkan sifat kelaminnya adalah monoandrae (kelamin jantan dan betina terletak pada satu tempat) sehingga anggrek termasuk tanaman yang mudah mengalami penyerbukan. Penyerbukan dapat terjadi secara tidak sengaja oleh alam, misalnya serangga. Jatuhnya serbuk sari ke kepala putik akan menyebabkan terjadinya penyerbukan, proses ini lebih mudah terjadi pada tipe bunga anggrek yang memiliki zat perekat pada putiknya (discus viscidis). Bunga anggrek yang tidak memiliki zat perekat disebut polinia, sedangkan bunga anggrek yang memiliki perekat disebut polinaria.
BAHAN DAN METODE
Alat dan Bahan :
1.      Bunga Anggrek
2.      Pinset
3.      Sehelai kertas putih
4.      Tusuk gigi atau sejenisnya yang bersih
5.      Kertas label
6.      Air

Prosedur Kerja :
1.      Sediakan sehelai kertas putih dan sebatang lidi kecil atau tusuk gigi atau sejenisnya yang bersih.
2.      Cap polinia yang terdapat pada ujung column dibuka, dimana akan terlihat di dalamnya polinia yang berwarna kuning.
3.      Ujung lidi atau tusuk gigi dibasahi dengan cairan yang ada di dalam lubang putih atau dengan sedikit air.
4.      Polinia diambil dengan hati-hati. Pegang kertas putih sebagai wadah di bawah bunga untuk menghindari bila polinia jatuh pada waktu diambil.
5.      Polinia kemudian dimasukkan ke dalam stigma (kepala putik).
6.      Beri label yang diikatkan pada tangkai kuntum (pedicel) bunga yang berisi catatan tentang tanggal penyerbukan dan nama bunga yang diambil polinianya.
Beberapa hari kemudian bunga yang telah diserbuki akan layu. Apabila penyerbukan berhasil, dan bila tidak ada OPT, maka bakal buah tersebut akan terus berkembang menjadi buah. Buah anggrek ada yang masak setelah tiga bulan sampai enam bulan atau lebih. Buah yang masak akan merekah dengan dicirikan adanya perubahan warna buah dari hijau menjadi hijau kekuning-kuningan.
PERTANNYAAN DAN TUGAS
1.      Tujuan melakukan persilangan anggrek.
2.      Coba anda gambarkan morfologi bunga anggrek serta sebutkan bagian-bagiannya.
3.      Setelah anda mengamati bunga yang ada pada anggrek, apakah sistem penyerbukannya ? dan kenapa ?
4.      Kenapa dalam kantong polinasi tidak di harapkan adanya kontaminasi pollen asing.


JAWABAN
1.      Persilangan ditujukan untuk mendapatkan varietas baru dengan warna dan bentuk yang menarik, mahkota bunga kompak dan bertekstur tebal sehingga dapat tahan lama sebagai bunga potong, jumlah kuntum banyak dan tidak ada kuntum bunga yang gugur dini akibat kelainan genetis serta produksi bunga tinggi. Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, sebaiknya dan seharusnya pedoman persilangan perlu dikuasai, antara lain :
a)      Persilangan sebaiknya dilakukan pada pagi hari setelah penyiraman. Kuntum bunga dipilih yang masih segar atau setelah membuka penuh.
b)      Sebagai induk betina dipilih yang mempunyai bunga yang kuat, tidak cepat layu atau gugur.
c)      Mengetahui sifat-sifat kedua induk tanaman yang akan disilangkan, agar memberikan hasil yang diharapkan, misalnya sifat dominasi yang akan terlihat atau muncul pada turunannya seperti : warna, bentuk, dan lain-lain.
d)     Bunga tidak terserang OPT terutama pada polen dan stigma.
Setiap mendapatkan varietas baru yang baik, sebaiknya didaftarkan pada “Royal Horticultural Society” di London, dengan mengisi formulir pendaftaran anggrek hibrida dengan beberapa persyaratan lainnya.











2.      Morfologi bunga anggrek beserta bagian-bagiannya :


Bentuk – bentuk kelopak pada bunga anggrek :





3.      Sistem penyerbukan anggrek adalah sistem penyerbukan sendiri, karena bunga jantan maupun bunga betinanya tertelak pada bungayang sama, selain itu penyerbukan anggrek dapat di bantu dengan serangga, maupun manusia, contohya penyerbukan anggrek di bantu serangga yaitu dengan cara yang telah ditempuh anggrek untuk menarik perhatian serangga penyerbuk, diantaranya dengan membentuk labelum atau lidah yang besar dengan margin yang bersurai, warna sepal dan petal yang mencolok dan memantulkan ultraviolet shg sangat mencolok bagi mata majemuk serangga seperti kupu-kupu dan lebah, adanya senyawa terpena atau senyawa aromatik yang berasal dari pembuluh di pangkal petal untuk menarik serangga yang kepekaan antennya tinggi, dan banyak cara lainnya. Kemolekan bunga anggrek ini tentu akan menarik perhatian serangga karena dianggap sebagai “lawan mainnya”. Saat serangga hinggap di bagian labelum maka kepala serangga yang berbulu tersebut melakukan kontak fisik dengan plat perekat benang sari. Dengan sedikit gerakan maju kedepan, maka plat perekat benang sari tersebut akan lepas dan menempel di kepala si serangga sehingga tampak kepala si serangga memiliki anten kecil berupa benang sari. Skenario penyerbukan berlanjut saat si serangga mencium aroma harum yang dihasilkan kepala column atau dari cekungan ovary. Si serangga tentu akan meneroboskan kepalanya masuk ke column, dan saat itu pula benang sari yang sejak tadi berada di kepala serangga langsung bersentuhan dengan cekungan ovary. Bersamaan dengan terjadinya kontak antara benang sari dengan ovary putik maka berakhirlah skenario penyerbukan si anggrek. Untuk selanjutnya benang sari yang melekat di kepala si serangga masih dapat menyerbuki beberapa bunga anggrek lainnya. Bahkan sering pula memunculkan banyak silangan alam.
4.      Karena kantong polen berfungsi untuk menyimpan polen, jika polen tidak di simpan dalam kantong-kantong khusus (kantong polinasi), maka terjadilah kontaminasi, dan hasilnya tidak akan sesuai dengan apa yang kita inginkan.

DAFTAR PUSTAKA




Tidak ada komentar:

Posting Komentar