Translate

Jumat, 13 Maret 2015

SEJARAH ISLAM ASIA TENGGARA (ISLAM DI MALAYSIA)



BAB I
PENDAHULUAN

Latar  Belakang

 Islam sebagai suatu kekuaan yang diperhitungkan di masa pra kolonialisme dan dalam batas tertentu perjuangan kemerdekaan dalam abad dua puluh, kekuatan dan sumbangan Islam bagi perubahan sosial politik selama ini sering diabaikan, sehingga mucullah pergolakan pergolakan di dunia Islam mengalami kebangkitan termasuk diMalaysia.Pada awalnya, Malaysia adalah kerajaan federal di Asia Tenggara yangterletak di semananjung Malaka dan sebagian Kalimantan Timur yang penduduknyamayoritas Islam dan konstitusi sebagai agama resmi negara, sehigga syarit Islam ditegakandengan baik dan benar. Munculnya Islam di Malaysia berkat jasa para pedagang yangmempunyai semangat yang tinggi dalam menyiarkan dan mengembangkan Islam dariArab melalui Malaka.
yang  saat  itu sebagai pusat perdagangan. Karena memang jalur perdagangan merupakan salah satu media yang efektif  dalam  mengembangkan dan menyiarkan ajaran Islam.Malaysia dominan masyarakatnya muslim, tampak kelihatan sangat heterogen terutama bila dilihat dari segi etnis, suku dan ras mereka. Karena itu, di Malaysia dapat dijumpai sejumlah kelompok masyarakat muslim Indo-Melayu, bahkan suku Bugis danMakassar, banyak di sana.
 Di Malaysia, penduduknya terdiri dari beragam etnis dan agama. Sensus nasional Malaysia tahun 2000 mencatat etnis melayu berjumlah 65,1% dari seluruh jumlah penduduk, meningkat 4,5 persen selama sepuluh tahun terakhir. Sisanya terdiri dari 26 persen Cina,menurun dari 28,1 persen di tahun 1990, kira-kira 6,9 persenindia dan 2 persen lain-lain. Tahun 2000 jumlah muslim 65,4 persen dari seluruh jumlah penduduk, meningkat dari 58,6 persen di tahun 1990. Sisanya terdiri dari berbagai penganut agama. Yang terbesar adalah penganut Budha 19,2 persen, Kristen 9,1 persen, dan Hindu 6,3 persen. Namun demikian, dalam masyarakat yang beragam etnis dan agama, dimana jumlah Muslimnya hanya separuh lebih sedikit dari seluruh jumlah penduduk, citra dan nuansa Islam sangat kentara.

Dalam perkembangan terakhir, dukungan pemerintah terhadap Islam dapat dilihat dari pembangunan secara besar-besaran pusat Islam di Putrajaya, serta intensifikasi program-program dan dan kegiatan keislaman melalui lembaga itu. Abdullah Ahmad Badawi yang menjabat sebagai Perdana Menteri sejak tahun 2004 menggantikan Mahatir Muhammad juga tak ketinggalan dalam menyuarakan pesan-pesan Islam. Hal ini dapat ditunjukkan dari konsep pembangunan masyarakat agamis yang digagasnya, yang dikenal dengan istilah “Islam Hadhary
Selain itu, di tingkat Negara, pemerintah yang dipimpin partai UMNO menerapkan banyak sekali aturan agama dalam rangka mendukung pelaksanaan ajaran al-Qur’an dalam kehidupan kaum Muslim.berbeda dengan pengadilan agama di Indonesia, pengadilan agama di Malaysia tidak hannya menangani masalah-masalah kekeluargaan seperti perkawinan, perceraian, warisan, dan waqaf. Pengadilan agama di Malaysia juga menangani perkara-perkara hukum yang lebih luas dari itu, termasuk misalnya perkara zina (hubungan intim antara pria dan wanita diluar nikah), khalwat (hubungan intim antara pria dan wanita diluar nikah, tetapi tidak sampai melakukan hubungan seksual, misalnya hanya berciuman),meminum minuman keras, tak mau membayar zakat, tidak melaksanakan shalat jum’at dan tidak berpuasa pada bulan Ramadhan, menyebarkan ajaran agama yang sesat, atau melakukan penghinaan terhadap pejabat agama atau terhadap Islam.








BAB II

Masuknya islam ke semenanjung Malaya
Tidak ada dokumen yang lengkap mengenai kedatangan islam ke Malaysia menyebabkan berbagai teori tentang kapan dan dari mana islam pertama kali menyebar di Negara ini. Menurut buku ini pendapat azmi misalnya, berpendapat bahwa islam pertama kali datang ke Malaysia sejak abat 7 masehi. Pendapatnya ini berdasarkan kepada sebuah argumen bahwa pertengahan abat tersebut, pedagangb arab islam sudah sampai ke gugusan pulau – pulau melayu, di mana Malaysia secara geografis tidak dapat di pisahkan darinya.
Selain itu ada beberapa pendapat dalam buku ini selain azmi yakni Abdullah dan kawan menegaskan : para pedagang ini singgah di pelabuhan – pelabuhan di Sumatra untuk mendapatkan barang-barang keperluan dan sementara menanti pergerakan angin muson, ada di antara mereka yang singgah di pelabuhan-pelabuhan tanah melayu seperti kedah, trengganu dan malaka oleh yang denikian bolehlah dikatakan bahwa islam telah tibah di tanah melayu pada abad 7 masehi.
Pendapat ini masih di ragukan karena hipotesis ini terlalu umum dan masih dapat di perdebatkan. Hipotesis lain di kemukakanoleh patimi bahwa islam pertama kali datang sekitar abad 8 H ( 14 masehi ) iya berpegang penemuan batu bersurat di trengganu yang bertanggal 702 H ( 1303 masehi ). Pendapat selanjutnya pada buku ini yakni di dasarkan penemuan batu nisan di tanjung inggris, kedah pada tahun 1965 pada batu nisan itu tertulis nama syeikh abd alqadir ibn husayn syah yang meninggal pada tahun 291 H ( 940 masehi ).[1]
Bentuk-bentuk Islam di Malaysia
Sunni Islam
 Ajaran Shafi'i yang merupakan salah satu cabang kepada Sunni, merupakan mazhab yang utama di Malaysia. Bentuk ajaran lain dianggap menyeleweng bagi di kebanyakan tempat di Malaysia. Pun begitu, di sesetengah kawasan terpencil, masih ada elemen Shamanism dalam ajaran Islam mereka. Masjid sudah menjadi kelaziman di merata tempat di seluruh negara dan suara Azan dapat didengari dari kubah-kubah masjid 5 kali setiap hari. Pihak kerajaan dan institusi perbankan akan ditutup selama dua jam pada hari Jumaat bagi menghormati pekerja-pekerja yang perlu menunaikan solat secara jemaah di masjid-masjid. Di sesetengah negeri seperti Kelantan, Terengganu dan Kedah, mereka memilih hari Jumaat dan Sabtu dan bukan Sabtu dan Ahad sebagai hari cuti umum.
 Islam Hadhari Istilah "Islam Hadhari" atau Islam progresif telah diperkenalkan oleh Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi, untuk menegaskan peranan utama pengetahuan dalam Islam. Ketekunan, kejujuran, pentadbiran yang baik, serta kecekapan diberikan nilai yang sama. Ia juga merayu kepada orang-orang Islam agar menjadi menyeluruh, bertoleransi, dan berpandangan ke luar.
Islam Hadhari bertujuan untuk mencapai sepuluh prinsip utama:
v  Keimanan dan ketaqwaan kepada Ilahi.
v  Kerajaan adil dan beramanah.
v  Rakyat berjiwa merdeka.
v  Penguasaan ilmu pengetahuan.
v  Pembangunan ekonomi yang seimbang dan komprehensif.
v  Kehidupan berkualiti.
v  Pembelaan hak kumpulan minoriti dan wanita.
v  Keutuhan budaya dan moral.
v  Pemeliharaan dan pemuliharaan alam semula jadi.
v  Kekuatan Pertahanan dan Perpaduan.

Tokoh – Tokoh Islam Di Malaysia Banyak tokoh - tokoh dari luar negeri datang ke malaka seperti dari Afghanistan, Melebar, Hindustan dan terutama dari tanah arab untuk menyebarkan ilmu pengetahuan islam, melanjutkan insitusi-institusi tersebut. Antara mereka seperti Sayyid Abd a-Azis, Maulana Abu Bakar , Maulana Yusuf, Qadi Menus,Qadi Menawar Syah, Maulana Sadar Johan dan lain-lain beberapa ulama 'menjadi guru di Masjid Al-Haram. Pada saat ini satu ulama 'dari Kedah, Muhammad bin Abdul Kadir, dan dua orang guru dari Petani di sana. Muhammad ayah juga seorang guru di Masjid Al-Haram.
Sidi Abdul Aziz
 Beliau berasal dari Jeddah ,beliau adalah salah satu ulama yang mengislamkan pejabat pemerintah Malaka Sultan Permaisura Beliau merupakan raja pertama yang memimpin kerjaan islam malaka. Sultan Iskandar Syah Beliau merupakan pengganti dari raja islam malaka Sultan Mansyur Syah ( 1414 - 1477 M ) Beliau merupakan penggganti dari Sultan Iskadar Syah,dimasa pemimpinannya penyiaran Islam bertambah maju.

Sultan Muzaffar Shah I
Dari Kedah memeluk Islam dan menjadi raja Melayu pertama yang diketahui untuk berbuat demikian. Bagaimanapun, adalah pemelukan Islam oleh Sultan Megat Iskandar Shah, sebelum itu dikenali sebagai Parameswara, yang merupakan peristiwa penting dalam pemelukan Islam oleh orang- orang Melayu di Malaysia. Baginda telah memeluk Islam selepas perkahwinannya dengan seorang puteri dari Pasai.

Sultan Aludin Syah I
sebagai pengganti Muhammad Syah. Kemudian pusat pemerintahannya dari Kampar ke Johor ( Semenanjung Malaka ). Sultan Alaudin Syah I dikenal sebagai Sultan Johor yang pertama.
Dinamika islam di Negara Malaysia kontemporer
 Kuatnya nuansa dan etos islam di Malaysia dapat ditunjukkan dengan melihat kenyataan bahwa dibandingkan dengan sejumlah Negara yang punya jumlah penduduk muslim dan non muslim yang hampir seimbang, hanya Malaysia yang member banyak tekanan pada symbol symbol, lembaga dan pengamalan islam.
Kenyatan ini dapat dilihat terutama sejak kebangkitan islam di Malaysia yang berlangsung sejak tahu 1970-an dan mencapaipucaknya di tahun 1980-an. Hal ini dapat di buktikan mulai dari deklarasi pemerintah untuk revisi sistem hokum nasional agar lebih selaras dengan hokum islam (1978); deklarasi pemerintah untuk menyusun kembali model dan sistem ekonomi malaysia menjadi model islam (1980); selanjutnya diikuti oleh penyediaan infrastuktur dan institusi – institusi islam seperti bank islam,asuransi islam , penggadaian islam , yayasan ekonomi islam , pembentukan kelompok sumber daya islam serta kelompok khusus penegakan islam (1981-1982),dll.
Selain itu di tingkat Negara , pemerintah yang di pimpin oleh partai UMNO[2] menerapkan banyak sekali aturan agama dalam rangka mendukung pelaksanaan ajaran al- quran dalam kehidupan kaum muslim.
Islam sebagai identitas melayu
            Sejak periode paling awal di Malaysia, islam telah mempunyai ikatan yang erat dengan politik dan masyarakat melayu. Islam bagi masyarakat melayu, bukan hanya sebatas menjadi keyakinan, tetapi juga telah menjadi identitas mereka, dan menjadi dasar kebudayaan melayu.
Di sepanjang sejarah, hubungan yang sangat erat antara islam dengan kebudayaan dan identitas melayu ini merupakan sesuatu yang diterima secara umum. “ sejak membuang kepercayaan animism dan memeluk islam selama masa kerajaan malaka (abad XV), bangsa melayu tak pernah berubah agama”.
Identifikasi melayu dan islam, di antaranya bisa dilekatkan pada hakikat kepemimpinan polotik melayu trdisional ( kesultanan), yang di pimpin oleh sultan.” Sultan “ adalah istilah yang di gunakan untuk menyebut penguasa muslim. Dlalam bidang politik pemerintahan , juga terdapat konsepsi dan pemikiran yang di pengaruhi oleh ajaran islam. Sehingga tradisi politik melayu yang berbasis hindu – budha sebelum kedatangan islam telah digantikan dengan ide- ide ynag di ilhami oleh al – quran dan sumber – sumber islam lainnya.

Posisi islam dalam konstitusi( UU) Negara melayu
             Dalam konstitusi Malaysia, islam diakui sebagai agama resmi Negara. Pasal 3 ayat 1 menegaskan “ islam is the religion of federation; but other religions may be practiced in peace an harmony in any part of the federation”. Islam adalah agama federasi namun pada saat yang sama, konstitusi (UU) memberikan kebebasan beragama kepada komunitas non – muslim. Mereka berhak menjalankan agama mereka , memiliki kekayaan , mendirikan sekolah- sekolah agama, mengurusi perkara – perkara mereka sendiri. Namun mereka tidak diperbolehkan berdakwah atau menyebarkan keyakinan mereka di kalangan kaum muslim; aturan ini dimaksudkan untuk membatasi pertumbuhan dan pengaruh mereka di wilayah – wilayah lain. Meskipun orang – orang non – muslim dilindungi oleh konstitusi dan hokum , hak dan kewajiban mereka dan kaum muslim melayu tidaklah sama.[3]
Kebijakan pemerintah setelah etnis tahun 1969
            Masalah sosio- ekonomi yang dihadapi Malaysia terutama pada tahun – tahun pertama setelah kemerdekaan adalah, ketimpangan ekonomi antara etnis melayu dan etnis pendatang, baik cina maupun india. Faktor – faktor penyebabnya berawal sejak masa colonial, ketika colonial ingris mengkotak – kotakkan penduduk tanah melayu baik dari segi letak geografis maupun kegiatan ekonomi. Orang – orang melayu dibiarkan tinggal di kampong – kampong sebagai petani dan nelayan miskin dengan peluang yang terbatas untuk memperoleh pendidikan. Sementara orang – orang india di jadikan buruh pada lading – lading jatah milik pemerintah inggris, juga tanpa peluang pendidikan. Kenyataan ini masih menjadi kenyataan sosio-ekonomi setelah Malaysia meraih kemerdekaan.sementara orang – orang cina menguasai perdagangan, perindustrian, dan pertambangan, dan mayoritas etnis india menjadi buruh – buruh pada perkebunan karet, orang melayu masih tetap bekerja di sector pertanian dengan peralatan tradisional. Akibatnya, komunitas cina dan india yang kebanyakan tinggal di kota meraih kemakmuran dan menonjol di bidang ekonomi dan pendidikan. Sementara kaum muslim melayu, yang kebanyakan tinggal di pedesaan dan bertani, meski menguasai polotik dan pemerintahan, namun tertinggal di bidang ekonomi dan pendidikan. Kenyataan inilahyang kemudian menyulut kerusuhan antar etnis di Malaysia pada mei 1969.
 Peristiwa itu membuat pemerintah dan pimpinan – pimpinan UMNO sadar akan pentingnya memperjuangkan nasib dan peningkatan bangsa melayu, mengembalikan kepercayaanmelayu pada UMNO serta mewujudkan keadilan sosio – ekonomi bagi etnis melayu demi stabilitas dan keamanan Negara. Hal ini kemudian di tindak lanjuti pemerintah dengan mengeluarkan kebijakan tentang Dasar Ekonomi Baru (DEB) atau New Economic Policy (NEP). Kebijakan ini dimaksud untuk mengangkat posisi social – ekonomi kalangan ekonomi lemah yang umumnya adalah orang melayu serta meningkatkan pendidikan dan taraf hidup dan perkembangan usaha mereka.
Di bidang pendidikan melalui DEP pemerintah member kesempatan lebih luas bagi penduduk melayu guna melanjutkan studi mereka.

Kebangkitan islam di malaysia
 Pengamalan islam menjadi lebih tampak jelas terutama setelah kebangkitan islam di Malaysia yang terjadi tahun 1970-an dan mencapai puncaknya pada tahun 1980-an. Kebangkitan islam di Malaysia terlihat jelas pada upaya muslim Malaysia untuk mengamalkan ajaran agama islam secaralebih serius seperti aktif shalat berjamaah di mesjid, menghadiri wirid pengajian, lebih banyak beramal saleh, dan mengucapkan salam bila bertemu, memakai pakaian muslim, memakai baju kurung serta jilbab bagi wanita dll.
 Gerakan kebangkitan ioslam juga terlihat di kampus – kampus di kalngan mahasiswa di Malaysia. Di kalangan mahasiswa terdapat kelompok – kelompok pengajian yang di kenal dengan “ dakwah”. Sementara di Universitas Malaya dan Universitas Kebangsaan Malaysia membentengi identitas mereka dengan menggabungkan diri pada gerakan – gerakan dakwah seperti ABIM, Darul Arqam dan Jamaah Tabligh, dll. Sedangkan di Amerika dan Kanada mereka tergabung di Muslim Student Association (MSA), atau FOSIS di Inggris , Irlandia, Australia; dimana ketiganya berafiliasi dalam satu federasi Internasional, yaitu International Islamic Federation of Students Organization (IIFSO).
Persaingan antara partai UMNO dan PAS dalam isu islamisasi
            Sebagaimana telah di jelaskan fungsi spesifik, kekuatan dan signifikansi islam di Negara Malaysia tidak dapat di pisahkan dari berbagai faktor kausal, kondisional dan kontekstual serta peristiwa – peristiwa yang telah memperkuat pengaruh dan peran islam dalam berbagai fase sejarah Malaysia.
Kompetisi atau persaingan antara partai pemerintah (UMNO) dengan partai oposisi islam (PAS) turut punya andil yang relative besar dalam memperkuat etos keislaman di Negara Malaysia. PAS adalah partai yang memperjuangkan islam , bermaksud membentuk Negara islam dan melaksanakan syariat di dalamnya. Massa pendukungnya adalah orang – orang melayu muslim. Sementara UMNO adalah partai pemerintah yang peminpinnya memegang jabatan penting dalam pemerintahannya.[4]
  Peran UMNO memperjuangkan kebangkitan Islam

a.       Latar Belakang Berdirinya UMNO
 Menurut sejarah sejak tahun 900 Masehi di Jazirah Malaya telah berdiri beberapa kerajaan melayu yang berada dalam wilayah pengaruh kerajaan Sriwijaya. Pengaruh ini dilanjutkan oleh kerajaan Majapahit dan kerajaan Siam pada akhir abad ke-13. Pada abad 14 datanglah zaman kekemasan di jazirah malaya yang ditandai dengan berdirinya Kerajaan Melaka bersamaan dengan tersebarnya islam di wilayah tersebut. Pada tahun 1511 kerajaan Melaka ini dikuasai oleh Portugis dan digantikan oleh Belanda pada tahun 1641. Kemudian pada abad 18 Inggris datang dan mulai merebut pulau Pinang dari sultan Kedah dan singapura dari sultan Johor dan terakhir ia melakukan pertukaran wilayah jajahan dengan Belanda yakni, Melaka dengan Bengkulu. Dua tahun setelah itu Inggris berhasil menghimpun wilayah-wilayah diatas dalam satu wilayah kekuasaannya yaitu Straits Settlements (wilayah pemukiman selat melaka). Para sultan yang merasa khawatir akan besarnya pengaruh Inggris akhirnya terpaksa menandatangani Persetujuan Pangkor (1874) yang memberi wewenang kepada Inggris untuk bertindak sebagai penasihat sultan-sultan melayu. Pada tahun 1895 wilayah Perak, Selangor, Negeri Sembilan, dan Pahang bergabung menjadi Federasi Negara-Negara Bagian Melayu atau Persekutuan Tanah Melayu. Selanjutnya pada tahun 1909, kerajaan Siam (Thailand) menyerahkan Kedah, Perlis, Kelantan dan Terengganu kepada Inggris karena merasa masyarakat di wilayah tersebut lebih cocok bergabung dalam Persekutuan Tanah Melayu secara etnis. Setahun kemudian terjadi gelombang imigrasi besar dari Cina dan India akibat perkembangan ekonomi di wilayah Melaka tersebut.
Rasa Nasionalisme sejatinya telah muncul sebelum Perang Dunia II yang mana mereka menentang pendudukan Jepang. Hal ini kemudian melahirkan UMNO ( United Malay National Organization) pada tahun 1946 dan sampai saat ini berkembang menjadi partai melayu paling kuat. Di tahun yang sama wilayah Serawak bergabung dalam wilayah jajahan Inggris. Setelah PD II jazirah malaya ini berada dibawah kepemimpinan Militer Inggris dan Straits Settlements dibubarkan. Otonomi pemerintahan di tangan sultan melayu mulai dirintis namun gagal, sehingga diadakanlah Federation of Malaya Agreement pada tahun 1948. Persetujuan ini dilakukan untuk memberi kekuasaan yang besar kepada Komisaris Tinggi dan Dewan Legislatif Federal bentukan Inggris. Undang-Undang Dasar baru berhasil dibuat pada tahun 1950 dan dua jabatan diatas menjadi Badan Eksekutif dan Badan Legislatif. Tujuh tahun kemudian tepatnya pada tanggal 31 Agustus 1957, Inggris memberikan kemerdekaan kepada federasi Persekutuan Tanah Melayu dengan kepala negara pertama Tuanku Sir Abdul Rahmani bni almarhum Tuanku Muhammad.
Dengan demikian, bila kelahiran UMNO bertujuan untuk menentang Uni Malaya yang diinisiasi kolonial Inggris dan memperjuangkan kemerdekaan, maka kelahiran PAS bertujuan memenuhi ruang kosong, dalam rangka perhatian dalam perjuangan UMNO. Dari sinilah akan dilihat perbedaan dasar UMNO-PAS terhadap Islam, suatu perbedaan yang menjadi dasar kritik dan koreksi PAS terhadap kebijakan dan pelaksanaan pemerintahan UMNO.[5]
Berdasarkan UUD Malaysia sejak merdeka 31 Agustus 1957, Islam merupakan agama resmi negara, walaupun agama-agama lain tetap dijamin. Dari jumlah penduduk 18 juta tahun 1995, yang memeluk Islam tidak lebih dari 55%, namun citra Islam di negara ini sangat mencolok, karena Islam menjadi faktor utama bagi identitas Melayu. Dikatakan orang Melayu identik dengan muslim adalah simbol dari nasionalisme Melayu. Salah satu penyebabnya adalah setelah terjadinya peristiwa berdarah kerusuhan rasial antar etnis Melayu dan Cina yang terjadi 13 Mei 1969.
Semangat nasionalisme Melayu sebenarnya tumbuh sejak tahun 1930-an, tetapi puncaknya ketika penjajahan Inggris semakin intensif yang akhirnya tahun 1948 lahir gerakan Partai Politik Melayu dengan nama UMNO (United of Malay Nationalism Organization) pada awalnya hanya berfungsi sebagai jaringan administrasi penjajahan Inggris di Malaysia.
UMNO didirikan pada dasarnya adalah akibat langsung perlawanan Melayu yang ketuanya adalah Onn Jakfar terhadap usulan Inggris membentuk Malayan Union. UMNO lalu menjadi pusat ketegangan antara kelompok yang cenderung nasionalis etnis-sekuler dengan pemimpin yang lebih Islami seperti Ahmad Fuad. Karena pemimpin kelompok kedua ini tidak puas pada kelompok yang pertama tentang perjuangan Islam yang dilakukan UMNO, akhirnya mereka keluar dari UMNO dan membentuk HAMIM (Hizbul Muslimin) Partai Islam pertama diketuai oleh Abu Bakar al-Bakir tahun 1948, dengan motto “memperjuangkan kemerdekaan Melayu dan membangun Masyarakat Islam berdasarkan prinsip Islam, dan Malaya sebagai negara Islam”. Organisasi ini secepatnya dilarang Inggris dan pemimpinnya ditangkap, karena bertentangan dengan keinginan Inggris. Tetapi lembaga inilah yang mengilhami berdirinya PAS di kemudian hari.
b.      UMNO dalam Pemerintahan
UMNO pada masa kepemimpinan Tunku Abdurrahman (setelah Onn Jakfar) menegaskan dalam Anggaran Dasar UMNO 1960 berjanji “mendorong kemajuan Islam sebagai “modus vivendi” atau cara hidup”, tetapi negeri ini bukanlah negara Islam sebagai umumnya dipahami dan hanya mengakui Islam sebagai agama resmi negara, dalam arti ia pendukung negara sekuler.
Untuk memenuhi janji ini, Abdurrahman membangun mesjid negara tahun 1961 dan juga menyelenggarakan MTQ tingkat nasional. Tetapi kebijakan ini hanya bersifat simbolis demi menentramkan elemen-elemen pro-Islam di arena politik. Untuk memperkuat posisi politik, Abdurrahman sebagai presiden UMNO dan sebagai Perdana Menteri menjalin aliansi dengan partai non-Melayu seperti MCA dan MIC.
Untuk mempertegas ideologi negara, Abdurrahman menerapkan secara resmi tahun 1970 prinsip dasar rukun negara, yaitu “Kepercayaan kepada Tuhan; kesetiaan kepada raja dan negara; menjunjung tinggi konstitusi negara dan negara hukum; prilaku dan moralitas yang baik”.
Pada tahun 1971 pemerintah juga mengeluarkan kebijakan ekonomi baru yang dikenal dengan NEP (New Economic Policy). Kebijakan ini bertujuan ingin mengangkat harkat dan martabat orang Melayu, dan membangkitkan kembali semangat nasionalisme Melayu. Harapannya tahun 1990 nanti akan ada keseimbangan kue nasional sekurang-kurangnya 30% bagi kaum Melayu (bumi putra); 40% bagi nonp-Melayu (India dan Cina) serta 30% bagi perusahaan multinasional. Kebijakan ini dibuat mengingat kemiskinan yang melilit bagi etnis Melayu, sementara ekonomi dipegang oleh Cina.
Satu-satunya organisasi pemuda yang diizinkan pemerintah UMNO adalah ABIM (Angkatan Belia Islam Malaysia) berdiri tahun 1969. lembaga ini didirikan bertujuan membela dan memajukan Islam, khususnya kesempurnaan sebagai (al-Dini) serta untuk menanggulangi masalah pembangunan bangsa. Tokoh-tokoh kunci ABIM adalah Anwar Ibrahim, Siddiq Fadhil, Ghani Samsudin, Kamaruddin Noer dan Kamaruddin Jakfar. ABIM memberi dukungan terhadap berdirinya negara Islam dan hukum Islam. sampai tahun 1981 ABIM dengan lantang menyatakan :
a.       Pemerintah tidak Islami, karena banyak korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, penindasan buruh, dan lain-lain.
b.      Menuduh ISA (Internal Security Act- Undang-Undang Keamanan dalam
negeri) dan SAB (Societies Act Bill – RUU kegiatan masyarakat) agar dicabut karena bertentangan dengan hak asasi manusia.
c.       Pembangunan yang dilakukan pemerintah tidak mampu menanggulangi
masalah komunal negeri.
d.      ABIM menyangkal kritikan UMNO mengenai kegiatan ekstrimis muslim,
dengan mengatakan bahwa pemerintah anti dakwah Islam.

Tahun 1981 ketika Mahathir mejadi Perdana Menteri, menawarkan kepada Anwar Ibrahim (Presiden ABIM) agar bergabung dengan pemerintah. Atas bujukan itu Anwar mau pindah haluan dengan misi “Dakwah Islam dan perbaikan nasib kaum Melayu”. Penilaian Anwar karena Mahathir lebih Islami dibanding pendahulunya. Banyak kebijakan yang dibuat Mahathir untuk meyakinkan rakyat Malaysia bahwa
UMNO dan pemerintah benar-benar mendukung prinsip-prinsip Islam, bukan sekedar dukungan simbolis. Secara kronologis kebijakan pro-Islam yang dibuat :
1. Pemerintah merevisi sistem hukum nasional agar lebih selaras dengan hukum Islam 
     (1978).
2. Mendirikan pusat penelitian Asia Tenggara (M$ 26 juta) tahun 1979.
3. Agama Islam dijadikan materi Ujian Nasional di sekolah (1979).
4. Penetapan bulan dakwah nasional (1979).
5. Menyusun kembali sistem ekonomi model Islam.
6. Pembangunan sekolah guru Islam (M$ 22 juta) 1980.
7. Pendirian Bank Islam, Pegadaian Islam, Asuransi Islam, Yayasan Ekonomi                                                                                       
    Islam (1981 – 1982).
8. Memperbanyak program keIslaman di TV dan radio (1981).
9. Bergabungnya Anwar Ibrahim dengan UMNO dan pemerintah (1982).
10. Pendirian rumah sakit Islam (1983).
11. Pendirian Universitas Islam Internasional (1983).
12. Deklarasi resmi “Islam Tubuh Pemerintahan” (1984).
13. Kebijakan agama Islam saja yang dapat siaran di TV dan radio.
14. Status hakim dan pengadilan Islam disetarakan dengan pengadilan   sipil.
15. Membangun desa-desa Islam di kota-kota sepanjang Malaysia.

Sikap pemerintah dan UMNO terhadap Islam memasuki era Mahathir sejak tahun 1981 mulai berubah, yaitu terbuka dan mendukung Islam. Tetapi penilaian aktivis oposisi, dukungan itu bersifat ambivalen, karena pada sisi lain pemerintah bersikap waspada untuk mengendalikan dan mengekang individu-individu atau kelompok Islam, dengan alasan kegiatan Islamnya membahayakan stabilitas negara.
Adapun pemimpin-pemimpin UMNO yang otomatis menjadi perdana Menteri semenjak Malaysia Merdeka bisa dilihat sejak pertama yaitu :
1. Dato’ Onn Jakfar : Penggagas berdirinya UMNO dan memimpin tahun 1946-1957 keturunan dari Bugis (Sulawesi).
2. Tunku Abdurrahman : Bapak Kemerdekaan memimpin tahun 1951- 1971
3. Tun Abdul Razak : bapak Keamanan memimpin tahun 1971-1976
4. Husein Onn : Bapak keamanan memimpin tahun 1976-1981
5. DR. Mahathir : bapak Malaysia Modern memerintah 1981-2005 M.
6. Ahmad Badawi : memerintah dari tahun 2005 hingga 2009
7. Tun Muh. Najib : memerintah dari tahun 2009 hingga sekarang.

2.      Peran PAS (س ا ف) memperjuangkan kebangkitan Islam

 Partai Islam Se-Malaysia (PAS/ س ا ف) lahir pada tanggal 23/24 Agustus 1951 bertepatan tanggal 21/22 Zulkaidah 1370 H di Kkelab Melayu Banda Butterworth seberang Prai. Partai ini lahir dipelopori oleh beberapa ulama dari United Malaya National Organization (UMNO), yang awalnya (1946-1948 M) hanya berbentuk organisasi kemasyarakatan bagi perkumpulan orang-orang Melayu. Namun pada pertengahan 1948 M, organisasi ini mengubah haluan ke wilayah politik.
Dalam perpolitikan orang Melayu masa itu, ada dua kubu yang memiliki paham berbeda. Satu pihak berbasis pendidikan Barat, sementara di pihak lain memiliki basis pendidikan Timur Tengah. Kelompok Pertama membawa visi politik mengarah kepada demokrasi Barat, yaitu memiliki konsep bahwa antara agama dan politik tidak mungkin dipadukan, mereka umumnya mendapat restu dan pengakuan dari pihak kolonial Inggris. Sementara kelompok Kedua, memandang politik sebagai bagian dari Islam, Karena itu Islam dianggap sebagai Din wa al Daulah. Oleh pihak Inggris kelompok terakhir ini dianggap sebagai oposisi pemerintah bentukannya.
a.       Latar Belakang Berdirinya PAS
PAS dibangun di atas kehancuran partai Hizbul Muslimin (HAMIM), yaitu Partai Politik Islam pertama dan satu-satunya pada waktu kolonial Inggris bercokol di kawasan Malaysia. Partai HAMIM ini digerakkan oleh kelompok muslim Melayu yang memiliki komitmen dengan tiga dasar perjuangan. Pertama, untuk membebaskan bangsa Melayu dan tanah Melayu darه penjajahan Inggris.kedua, membentuk negara Islam sejagat, dan Ketiga, untuk mewujudkan tanah Melayu sebagai negara “Daar al-Islam”. Visi penting PAS adalah ide pembentukan negara Islam yang punya perbedaan mencolok dengan konsep kenegaraan dikendalikan oleh UMNO (United Malay National Organization). Akibatnya PAS berupaya mengkritik terus menerus kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah (UMNO), karena kebijakan itu belum mampu menyentuh persoalan mendasar sesuai dengan konsepsi PAS. Hal ini tidak lain persoalan tentang kebijakan yang dibuat pemerintah tidak didasarkan pada al- Quran dan Hadits.

b.      PAS sebagai Oposisi Pemerintahan
Partai Islam Se-Malaysia (PAS/) sebagai bagian dari oposisi pemerintah memiliki peran penting dalam politik Malaysia. PAS masih mampu mengendalikan kekuasaannya atas negara bagian Kelantan hingga sekarang. Namun kendalinya terhadap negara bagian Trengganu (dimenangkan tahun 1959) mulai surut sejak tahun 1962, yaitu ketika saat itu beberapa aktivis PAS membelot ke UMNO. Salah satu ciri penting perjuangan PAS adalah konsisten dalam memperjuangkan negara Islam. Menurut mereka konsep inilah yang belum bisa dijalankan sepenuhnya oleh UMNO untuk dijadikan sarana mengangkat citra identitas mereka dihadapan warga muslim, mengingat dasar eksistensi UMNO adalah nasionalis etnis dan punya visi sekuler.
Visi PAS yang dicirikan sebagai negara Islam dengan dasar syariat Islam, sejak awal partai ini dikibarkan dalam masyarakat muslim tahun 1951 sering disebarluaskan, dan makin intensif sejak kepemimpinan Yusuf Rawa tahun 1982, namun sempat surut pada tahun 1970-an masa kepemimpinan Asri Muda.
Pada awal berdirinya PAS 1951, Ahmad Fuad terpilih sebagai presidan partai. Bersamaan dengan Ahmad Fuad terdapat sederet tokoh yang ikut membesarkan PAS seperti Hasan Adli, DR. Burhanuddin Helmi dan Zulkifli Muhammad. Meskipun partai PAS saat itu begitu anti dengan kolonialis Inggris, namun mereka masih berusaha mendukung pemerintah Datok Onn Jakfar sebagai pemimpin United Malay National Organization (UMNO) betukan Inggris. Pada tanggal 25 Desember 1956, DR. Abbas Alias presi den PAS digantikan oleh DR. Burhanuddin Helmi. Sebagai wakil presiden ditunjuk DR. Zulkifli Muhammad Kedua tokoh ini memiliki peran penting dalam menggagas pergerakan politik Islam dan mengkompromikan dengan paham nasionalisme Melayu. Menurut mereka meskipun sulit untuk menggabungkan antara keduanya, namun ia tetap berusaha menggabungkan antara idealis Islam dengan Nasionalisme etnis Melayu.
Burhanuddin menyatakan bahwa “Politik Islam tidak bisa dipisahkan dari al-Quran dan Hadits, dan pada saat yang sama kita perlu meneguhkan falsafah melayu untuk bangsa Melayu”. Namun John Funston membantah bahwa keterlibatan Burhanuddin Helmi di pentas politik lebih didasarkan pada motivasi religius. Pada masanya Kelantan, Trengganu dan Kedah, menjadi basis masa pemilu 1959.
Kekalahan PAS dalam Pemilu tahun 1964 di negeri bagian yang berbasis PAS (Trengganu, Kedah dan Kelantan) dapat dirinci pada tiga peristiwa penting. Pertama, didiskualifikasikan DR. Burhanuddin Helmi sebagai kandidat pemilu saat itu. Kedua, meninggalnya deputi presiden PAS, DR. Zulkifli Muhammad beberapa waktu setelah ia memenangkan kursi di parlemen. Ketiga, dari segi ekonomi, PAS mengalami masa-masa sulit, karena macetnya saluran berbagai dana ke negeri-negeri bagian yang dikuasai PAS. Dengan wafatnya DR. Zulkifli Muhammad bulan Mei 1964, jabatan wakil presiden PAS saat itu dipegang oleh Burhanuddin Helmi, sementara ia masih dalam tahanan pemerinhtah, maka kendali jabatan tersebut otomatis diaksanakan oleh DR. Asri Muda. Hingga pada Oktober 1969, jabatan yang Dipertuan Agung PAS dipegang oleh DR. Asri Muda.
Dalam konsepsi PAS istilah negara – dikemukakan oleh pimpinan PAS Abdul Hadi Awang – bahwa suatu negara harus mendaulatkan hukum Allah, syariat Allah wajib menjadi akidah negara dan pegangan pemerintah, karena dari akidah ini dapat ditegakkan konstitusi dan sistem negara Islam. Dari sini dapat ditelaah bahwa konsep negara Islam ada tiga karakteristik : pertama, Medaulatkan Syariat Islam; kedua, Umat Islam memberikan dukungan yang kuat; ketiga, pemerintah Islam yang menaunginya.
Kemudian tokoh PAS lain Syafei Ibrahim menegaskan bahwa Islam adalah ideologi partai PAS dan partai ini berjuang untuk mengamalkan Islam secara menyeluruh setiap aspek dalam Islam. Ini berarti bahwa ia menyakini bahwa ajaran Islam sebagai ideologi yang lengkap. Islam tidak hanya diyakini sebagiannya saja, tetapi meliputi semua aspek, baik ekonomi, sosial-budaya, hukum dan politik. Pandangan ini mempertegas kosepsi partai bahwa menjadikan pemerintahan Islam adalah sarana mencapai tujuan. Karena menurut mereka, dengan terwujudnya negara Islam akan memungkinkan terlaksananya hukum Islam secara menyeluruh atau integrated.

 Konsep lain dari tokoh PAS tentang prinsip-prinsip pembentukan negara Islam dikemukakan oleh Nakha’ie Haji Ahmad :
1. Negara dan pemerintahan Islam dibentuk atas kedaulatan hukum Allah.
2. Negara dan pemerintahan Islam ditegakkan atas kekuasaan Ummah dalam arti bahwa negara Islam tidak akan terwujud tanpa umat.
3. Negara dan pemerintahan Islam ditegakkan atas dasar keadilan. Dan keadilan merupakan prinsip utama dalam menegakkan pemerintahan Islam yang mencakup keadilan di setiap aspek.
4. Negara Islam ditegakkan atas dasar sistem musyawarah (sura).
5. Pemerintahan yang bertanggungjawab dan adanya ketaatan dari rakyat.
Konsep ini bertentangan dengan konsep nasionalisme negara bangsa yang diusung oleh pemerintah UMNO. Karena itu, PAS berupaya mengkritik terus menerus kebijakan-kebijakanyang dibuat oleh Pemerintah (UMNO), karena kebijakan itu belum mampu menyentuh persoalan mendasar yaitu tidak didasarkan pada al-Quran dan Hadits.
            PAS mengibaratkan program Islamisasi yang buat pemerintah seperti gincu atau kosmetik yang hanya sebatas label menempel dalam sistem yang tidak ada kaitannya dengan prinsip ajaran Islam sebagai ideologi. Bahkan penerapan Islam yang dibuat pemerintah UMNO, menurut tokoh PAS Yusuf Rawa diibaratkan sebagai buah getah di dahan, kemudian diumumkan kepada orang ramai bahwa itu adalah buah durian. Sebutlah umpamanya kebijakan pendirian Bank Islam, Universitas Islam, Asuransi Islam, dan lain-lain, tetapi kebijakan itu belum mampu menciptakan perlembagaan (Undang-Undang) negara sesuai dengan cita-cita Islam. PAS pada dasarnya mau bekerjasama dengan pemerintah UMNO, namun apabila pemerintah mau dan sanggup menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam negara, termasuk menjadikan hukum Islam (yang ada dalam al-Quran dan Hadits) sebagai pedoman dalam menjalankan roda pemerintahan.
Berdasarkan konsepsi PAS di atas, menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang lengkap mengatur segala aspek kehidupan manusia termasuk dalam urusan bernegara, ajaran Islam harus menjadi dasar negara, syariah Islam harus dijadikan konstitusi negara dan kedaulatan politik berada di tangan Tuhan.[6] Konsep ummah yang dipahami PAS bertentangan dengan negara bangsa (nation state) yang banyak diakui oleh negara-negara modern (Eropa) termasuk UMNO.
Menurut ilmuan muslim, Muhammad Imarah bahwa Islam sebagai agama sebenarnya tidak menentukan suatu sistem pemerintahan tertentu bagi kaum muslimin, karena logika tentang kesesuaian agama Islam untuk sepanjang zaman dan tempat menuntut agar soal-soal yang selalu berubah oleh kekuatan evolusi harus diserahkan kepada akal manusia untuk memikirkannya, dibentuk menurut kepentingan umum dan dalam kerangka prinsip umum yang telah digariskan agama Islam. Islam tidak meletakkan suatu pola yang baku tentang teori negara atau sistem politik yang harus dijalankan oleh ummah.
            Model sistem kenegaraan PAS, merefleksikan adanya kecenderungan untuk menekankan aspek legal formal idealisme politik Islam, yang ditandai oleh keinginan untuk menerapkan syariah secara langsung sebagai konstitusi negara. Sedangkan aliran yang bertolak belakang dengan konsepsi PAS, menekankan substansinya daripada bentuk negara yang legal formal. Penekanan substansi ini menginginkan agar terwujdunya nilai-nilai keadilan, persamaan, musyawarah dan partisipasi yang tidak bertentangan dengan prinsip Islam. Pendekatan ini lebih mudah menghubungkan antara Islam dengan sistem politik modern. Karena itu, menurut Michael Hudson menganggap bahwa bahwa tradisi pemikiran politik Islam yang berkembang dalam kurun sejarah Islam lebih kaya, beraneka ragam dan lentur.

Islam mendapat dukungan dari Negara dan pemerintah
Faktor penting lainnya yang turut menyebabkan kuatnya citra dan nuansa islam di dalam masyarakat dan politik Malaysia adalah sikap dan respon UMNO dan pemerintah terhadap menguatnya etos dan kesadaran islam dalam masyarakatmelayu dengan menunjukkan sikap dan kebijakan yang lebih berorientasi islam.[7]
a.      Islam dan Pemerintahan Malaysia
 Kesultanan Malaka merupakan permulaan suatu tradisi yang menjadi dasar pembentukan budaya politik melayu. Kesultanan-kesultanan yang terwujud  di Malaysia sekarang mengakui adanya hubungan secara langsung maupun tidak langsung ddengan Kesultanan Malaka.Kerajaan Malaka didirikan pada tahun 1400 oleh seorang Raja bernama Parameswara. Dia merupakan seorang pangeran Kerajaan Sriwijaya di Palembang yang berhasil melarikan diri setelah kalah dalam menghadapi serangan Kerajaan Majapahit pada tahun 1365. Penyerangan kerajaan Majapahit terhadap Kerajaan Sriwijaya dikarenakan Kerajaan Sriwijaya berusaha melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit. Melihat Nusanatara yang dahulunya merupakan wilayah kekuasaan Hindu-Budha jelasnya yang terlihat adalah perubahan sistem atau nama dari pemerintahan yang mana dahulunya sistem kerajaan digantikan dengan sistem Kesultanan, walau demikian sistem keislaman terlihat dari Corak Keislaman. Tidak berkutat pada permasalahan masalalu, pemakalah mencoba melihat pada persoalan malaysia karena menyesuaikan dengan judul yang pemakalah sampaikan, Malaysia  merupakan negara yang merdeka sejak tahun 1957, namun demikian Malaysia masih mempertahankan pola pemerintahan kerajaan, seperti halnya masa-masa sebelum kedatangan kolonialis,  berbeda halnya dengan Indonesia yang memilih negara Republik dengan sistem demokrasi sebagai dasar Negara.
Malaysia menerapakan Islam sebagai Identitas negara, dengan demikian pengaruh melayu terhadap kehidupan negara malaysia amatlah akrab dengan kehidupan di Malaysia hal ini yang menyebabkan pemerintah dalam menjalankan kebijakan senanatiasa mengaitkan islam sebagai dasar negara. Hal ini dapat dilihat dari, Sultan memiliki hak prerogatif penuh untuk membuat keputusan pada semua hal yang berhubungan dengan negara. Itu sebabnya hal-hal seperti pembangunan masjid, penunjukan imam (imam atau kepala agama), kadhis atau mufti  (Konselor agama) semua beristirahat dalam kekuasaan mutlak diberikan kepada sultan. Dan itu  hal normal yang Melayu diterima tanpa pertanyaan. Apa yang dikenal sebagai khutbah itu, atau panggilan, sebagian besar ditulis oleh para pejabat, membaca setia oleh para imam, mendengarkan untuk berhati-hati oleh rakyat, dan bahkan mempengaruhi orang-orang dalam pemikiran mereka. dengan demikian malaysia amat mengakomodir kepentingan umat Islam terlebih di malaysia berdiri khusus lembaga yang memperhatikan Islam seperti Lembaga Kemajuan Islam. Namun demikian keadaan politik ebagaian orang di malaysia tidak seperti yang terbanyangkan keberadaan oposisi yang berhaluan konservatif yang di motori oleh Pan Islam Se Malaysia (PAS)  memberi gamabaran tersendiri kehidupan politik islam di malaysia yang menginginakan hal yang lebih bagi Umat Islam atas dasar pertemuan Ulama yang dilakukan pada tahun 1951 yang di gagas oleh Union Malaysian  Nation Organisation (UMNO).
Namun pertemuan itu tidak menghasilkan sesuatu yang membaganggakan bagi umat Islam Malaysia pada saat itu yang di wakili ulamanya, yang pada akhirnya memecah sebagaian orang untuk bergabung dalam PAS, yang pada perkembangannnya selalu menjad partai Oposisi  UMNO  yang selalu menang Pilihan Raya.
 
Geliat dakwah dan syiar islam
 Pada prinsipnya, urusan agama islam menjadi wewenang pemerintah Negara bagian. Seperti di tetapkan dalam konstitusi Malaysia, sultan menjadi pimpinan agama islam di negerinya masing – masing. Sementara itu, di negeri yang tidak mempunyai sultan seperti pulau pinang, malaka, sabah, serawak serta wilayah federal kuala lumpur sendiri, pimpinan agama di percayakan kepada yang di pertuan agung.
Penyediaaan insfrastruktur
 Sebagai upaya untuk menunjukkan keseriusan dalam merespon penegasan kembali islam, pemerintah menyediakan sejumlah insfrastruktur yang di pergunakan guna membantu umat islam dalam melaksanakan kewajiban – kewajiban agama mereka. Realisasi paling umum dari keseriusan ini adalah pembangunan sejumlah masjid untuk memenuhi kebutuhan komunitas muslim akan tempat ibadah.
 Pendidikan dan pengajaran
 Kebijakan dan program keislaman di bidang pendidikan lebih awal mendapat perhatian di banding bidang lainnya. Hal ini bisa jadi karena posisi menteri pendidikan saat itu di pegang oleh Mahathir Muhammad, sosok yang di kenal banyak berperan dan memberikan kontribusi bagi upaya islamisasi di Malaysia.
Pendidikan Islam Di Malaysia 
 Selain itu Islam bersama bangsa Melayu-nya memiliki sejarah yang panjang di negara ini. Jauh sebelum negara Malaysia terbentuk pada tahun 1963 M, negara-negara bagian yang kini tergabung dalam negara federasi Malaysia dulunya adalah kerajaan-kerajaan Islam atau kesultanan, seperti Kesultanan Johor, Kelantan, Trengganu dan Kedah. Yang paling terkenal adalah Kesultanan Malaka (abad 15-16). Malaysia saat ini banyak mengalami kemajuan dan merupakan salah satu Negara termaju di Asia Tenggara bersama Singapura. Hal ini tidak lepas dari perhatian pemerintah terhadap bidang pendidikan dI Malysia, karena  tingkat kemajuan sebuah Negara ekuivalen dengan kemajuan pendidikan di Negara terebut. Seperti yang sdah dituliskan pada paragraf diatas, Negara-negara bagian yang kini tergabung dengan Malaysia pada tahun 1963 adalah kerajaan Islam yang sudah memiliki lembaga pendidikan seperti madrasah dan pondok pesantren. Kelantan contohnya, pernah menjadi pusat pendidikan di masa itu. Sekitar awal abad ke-20 banyak berdiri lembaga-lembaga pendidikan yng lebih modern, salah satu yang pertama kali berdiri adalah madrasah Al-Masriyyah di seberai Perai.
Madrasah Al-Masriyyah didirikan oleh seorang ulama bernama Tuan Haji Saleh Masri pada tanggal 5 Sya’ban 1325 H, bertepatan dengan 17 Maret 1906, di wilayah Bukit Mertajam, seberang Perai, diatas sebidang tanah wakaf dari ayah mertuanya, Tuan Haji Abbas bin Haji Othman. Nama Al-Masriyyah oleh Haji Saleh dinisbahkan kepada Negara mesir yang merupakan tempat asal dari sistem pengajaran yang diaplikasikan di madrasah tersebut. Sesuai namanya, tujuan dari pendirian adalah semata-mata untuk menyampaikan pelajaran dan pengetahuan agama dengan mencontoh sistem dan mata pelajaran yang dijalankan di timur tengah.
Pada saat diresmikan, jumlah murid perdana berjumlah 30 orang. Seiring berjalannya waktu, pada tahun 1912 Al-Masriyyah mengadakan perluasan bangunan. Untuk melaksanakan pembangunan ini, dibentuk sebuah Jawatankuasa baru (komite pengurus yayasan) yang beranggotakan para tokoh penting dibalik pendirian Al-Masriyyah, seperti Tuan Haji Saleh Masri, Tuan Haji Abbas Bin Haji Othman sebagai penyandang dana, Tuan haji Din sebagai ketua kampung dan Tuan Imam Ahmad yang merupakan guru Tuan Haji Saleh Masri ketika kecil.
Satu hal yang menarik untuk diberikan catatan dalam upaya perluasan madrasah adalah metode pengumpulan dana bagi pembangunan madrasah. Untuk hal ini, pihak Jawatankuasa memutuskan untuk membuat ketetapan bagi seluruh keluarga di wilayah Bukit Mertajam untuk berinfaq, atau menurut bahasa lokalnya menyumbangkan derma sebanyak jumlah yang terlebih dahulu ditentukan oleh pihak Jawatankuasa dengan tempo yang diberikan berkisar paling lama tiga bulan. Kebanyakan penduduk ketika itu berinfaq sebanyak dua sampai lima ringgit, namun bagi keluarga yang memang benar-benar tidak mampu tidak mendapatkan paksaan untuk berinfaq.
Dalam berbagai kesempatan agamis seperti dalam pengajian dan khutbah jum’at, Tuan haji saleh senantiasa mengingatkan pentingnya berbuat kebajikan dan mengulurkan bantuan bagi pendirian masjid dan sekolah-sekolah agama. Selain itu, untuk penduduk di luar wilayah Bukit Mertajam, pihak Jawatankuasa mengutus wakil-wakilnya untuk memberikan keterangan ke masjid-masijd atau surau, terutama pada hari jumat mengenai tujuan diadakannya pungutan derma. Serta menjalin kerjasama dengan ketua-ketua kampung dan pemuka agama setempat. Para santri juga ikut membantu menjelajah kampung-kampung dengan sukarela untuk mengumpulkan derma, termasuk meletakan kotak-kotak penerimaan derma di kedai makanan dan minuman.Meski Metode yang dilakukan dalam pengumpulan dana itu terlihat tidak begitu demokratis karena berdasarkan keputusan sepihak, tidak ada protes atau keberatan dari penduduk setempat. Hal ini menyiratkan dua hal yang cukup penting. Pertama, adanya dominasi keagamaan yang sudah mengakar kuat dalam hampir segala aspek kehidupan masyarakat disana sebagai warisan dari pengaruh kejayaan Islam malaysia di masa lalu melalui beberapa kesultanannya, terutama tentu saja yang paling terkenal yakni kesultanan Malaka, sehingga kepentingan agama mendapatkan posisi tinggi dikalangan masyarakat setempat yang notabene mayoritas Melayu. Kedua kuatnya posisi ulama atau pemuka agama dalam tatanan sosial dan religius masyarakat Melayu yang memungkinkan mendapat penghormatan tertinggi dari rakyat sebagai konsekuensi langsung dari pengaruh kejayaan Islam di masa lalu tersebut.
Dengan cara seperti itulah pembangunan gedung di tahun 1912 terlaksana. Pembesaran madrasah itu mendapat apresiasi positif dari masyarakat. Ditandai dengan berdatangannya murid-murid dari selauruh wilayah Malaysia, terutama dari negeri kedah, perak dan negeri Sembilan. Seiring dengan kedatangan syeikh ahmad tersebut, nama madrasah Al-Masriyyah semakin terkenal, dengan berdatangannya murid-murid dari luar tanah Melayu seperti Thailand, kamboja, Indonesia dan singapura. Pada tahun 1937 murid Al-Masriyyah telah mencapai 1000 orang dengan jumlah pondok sebanyak 500 buah. Dengan perkembangan tersebut madrasah kembali diperbesar untuk kedua kalinya, sejalan dengan itu, pungutan derma juga kembali digalakan. Untuk hal ini, Tuan haji saleh telah menghadap sultan perak, Sultan Iskandar Syah untuk mendapatkan derma, hingga pada masa itu, Al-Masriyyah sudah menghimpun asset yang cukup banyak, terdiri dari 10 hektar tanah kawasan madrasah, 12 hektar sawah dan 12 hektar perkebunan karet. Pada tahun 1938, seorang murid dari Al-Masriyyah bernama syeikh haji Othman kembali ke tanah air setelah belajar di mekah dan mengabdi di almamater. Sebelum perang dunia kedua pecah, seorang ulama terkenal dari mekah bernama Syeikh Hassan Yamani datang dan mengabdi di Al-Masriyyah dengan membawa Haji Ahmad Fuad Bin Hassan yang berasal dari Perak. Pada masa inilah Al-Masriyyah mencapai puncak perkembangan. Dengan bertambah banyaknya tenaga pengajar lulusan dari timur tengah, Al-Masriyyah menjadi sebuah madrasah yang termasyhur di utara tanah Melayu, popularitasnya tersebar hingga ke luar negeri.Sebagai sebuah institusi pendidikan, Al-Masriyyah memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat, terutama sebagai tumpuan para pelajar yang membutuhkan akomodasi lebih dalam hal pendidikan. Seribu orang lebih yang telah merasakan pendidikan Al-Masriyyah dalam kurun waktu 1930-an dengan latar belakang tempat tinggal yang beranekaragam merupakan bukti yang tidak bisa dianggap sepele.
Dalam konteks lain, selain merupakan bukti kualitas pendidikan, banyaknya murid yang belajar di Al-Masriyyah merupakan bukti bagaimana tingginya penghargaan dan kepercayaan masyarakat Melayu terhadap institusi keIslaman seperti madrasah dan pondok. Kepercayaan itu tidak datang begitu saja, melainkan merupakan hasil dari interaksi budaya yang intens antara Islam dan peradaban lokal di Malaysia. Tradisi madrasah sebagai institusi pendidikan Islam diperkenalkan oleh Nizam Al-Mulk tahun 459 H yang pada saat itu menjabat sebagai wazir dalam kekuasaan Saljuk. Kemudian berkembang keseluruh dunia Islam pada abad ke-11. Salah satunya adalah malayasia yang dulunya pernah berjaya dengan kesultanan Islam malaka. Akar Islam dan kebudayaannya yang telah mentradisi cukup lama itulah yang membuat madrasah mendapatkan kedudukan lebih dalam pandangan orang Melayu yang merupakan penduduk mayoritas di wilayah tersebut. Pengaruh Al-Masriyyah sebagai institusi pendidikan Islam tidak hanya terbatas pada aspek pendidikan murni seperti jumlah murid/pelajar yang telah dibina serta lulusan-lulusan yang melanjutkan study ke timur-tengah. Jika dilihat dari tujuan awal didirikannya madrasah ini  sebagai tempat untuk mengajarkan ilmu-ilmu agama, Tuan Haji Saleh memang bisa dianggap telah sukses. Namun tidak hanya itu saja, lebih dari itu, Al-Masriyyah berhasil menumbuhkan semangat keIslaman yang kuat dikalangan para pelajarnya, seperti pendirian kongres Ulama Al-Masriyyah tahun 1953. Al-Masriyyah juga menjadi pusat pendirian Partai Islam Se-Tanah Melayu dengan Haji Ahmad Fuad bin Hassan sebagai Yang Dipertuan pertama.
Memang perlu dicatat bahwa kedatangan jepang ke Malaysia sempat melemahkan perkembangan Al-Masriyyah, namun tidak sampai memberikan dampak yang merugikan. Merupakan bukti yang cukup kuat untuk mengakui peran penting Al-Masriyyah dalam bidang pendidikan, sosial, dan politik. Selaian itu terdapat Darul Arqom sebagai salah satu pendidikan Islam di Malaysia, Darul Arqom didirikan oleh seorang ulama bernama Syehk Ashaari bin Muhammad, berawal dari Majlis Ta’lim atau kelompok pengajian kecil di Kuala Lumpur yang dibentuk pada tahun 1968. Karena situasi pengajian yang sederhana di tengah ibukota negara yang gemerlapan maka timbulah ide untuk menamakan Majlis Ta’lim tersebut dengan nama Darul Arqom sebagai kenangan atas rumah salah seorang sahabat Nabi yang pertama-tama digunakan untuk menda’wahkan Islam di Makkah.
Karena sistem pengajiannya yang mengalami kemajuan, pada tahun 1970 Ashaari mulai mendawahkan ajaran Darul Arqom di luar Majlis Ta’lim tadi, seperti di mesjid, sekolah, perkantoran dan tempat-tempat lainnya. Karena itu tahun 1970 dianggap sebagai tahun kelahiran Darul arqom. Darul Arqom sebenarnya adalah sebuah gerakan keagamaan atau bisa juga dikatakan sebagai organisasi Islam yang bercorak tradisional. Ketradisionalan gerakan ini bisa dilihat dari peniadaan ijtihad dalam bidang Fiqih, hal ini berbeda dengan gerakan keagamaan modernis yang menekankan perlunya Ijtihad terhadap hukum-hukum fiqih dalam situasi zaman yang telah berbeda. Bagi Darul Arqom, taklid kepada para ulama mazhab Syafi’i melalui kitab-kitab fiqih klasik sudah cukup untuk mengamalkan hokum Islam pada zaman sekarang. Sebagai sebuah gerakan keagamaan, ternyata Darul Arqom juga bisa berfungsi sebagai lembaga pendidikan. sejak awal kemunculannya, Darul Arqom mengembangkan ajaran Islam yang tradisional melalui kelompok pengajian kecil atau Majlis Ta’lim. Memang tujuan dasar dari Darul Arqom hanyalah da’wah Islmaiyah, namun setelah gerakan ini berkembang, orientasi kegiatannya diperluas. Dalam bidang pendidikan tercatat Darul Arqom sudah membangun 257 buah sekolah pada tahun 1994. Darul Arqom membentuk Syu’bah Tarbiyah wa at-Ta’lim, atau biro pendidikan dan pelajaran yang memberi perhatian kepada studi agama dan akademik. Untuk studi agama terdapat yayasan al-Arqom dan pusat pelatihan perguruan al-Arqom. Untuk studi Akademik al-Arqom membentuk institut akademik yang menawarkan ijazah seperti sekolah biasa.
Di sekolah-sekolah yang dikelola oleh Darul Arqom, selain ilmu agama dijarkan pula berbagai jenis keterampilan seperti mekanik, elektronik, listrik, menjahit, memasak dan keterampilan lainnya, dengan harapan para sisiwa Darul Arqom bisa bersaing dalam berbagai bidang pekerjaan. Pendidikan agama yang diberikan pada para siswa di Darul Arqom bisa dikatakan ajaran agama yang mendasar, yang disebut oleh mereka dengan ajaran Fardhu ‘Ain dan Fardhu Kifayah, yang dimaksud dengan ajaran Fardhu ‘Ain menurut mereka yaitu ibadah yang langsung berhubungan dengan Allah S.W.T atau Hablun-Minallah dan ajaran Fardhu kifayah yaitu Hablun-Minannas. Para siswa di Darul Arqom ditekankan sedini mungkin untuk menanamkan iman dan ahlak yang disebut Tarbiyah hati atau pembentukan pribadi individu muslim dengan iman dan ahlak.
Untuk mendapatkan iman, jalannya adalah dengan melawan hawa nafsu, dari hal ini bisa terlihat kepentingan akan amalan Tasawuf sebagai dasar pendidikan Darul Arqom. Amalan Tasawuf dimaksudkan untuk membersihkan hati dari sifat-sifat mazmumah atau sifat buruk dan mengisinya dengan sifat-sifat baik atau mahmudah. tujuan Intinya adalah untuk “melahirkan”  seorang muslim dan muslimah yang berkepribadian baik. Para siswa darul Arqom diajarkan untuk menjadi seorang muslim yang baik mulai dari cara berpakaian, seperti pemakaian baju jalabiyah putih atau hijau dengan serban yang serasi untuk siswa laki-laki, untuk siswa perempuan diwajibkan menggunakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh sejak usia TK. Sistem pendidikan yang diterapkan Darul Arqom bisa dikatakan menyerupai sistem pendidikan pesantren tradisional, para siswa yang berasal jauh dari daerah asalnya diasramakan. Dua tahun setelah didirikan, Darul Arqom memusatkan kegiatannya di tiga Negara bagian, yaitu Selangor, Kedah dan Trengganu. Basis utamanya di Kampung Pencala, Selangor, dekat Kuala Lumpur. Selain di bidang pendidikan, Darul Arqom juga banyak bergerak di bidang bisnis atau ekonomi. Pada tanggal 7-8 Agustus 1993 dalam acara Darul Arqom International Economic Conference di Chiangmai-Thailand, Ashaari Muhammad sebagai pemimpin gerakan mengumumkan terbentuknya Al-Arqom Groups Of Companies (AGC). Perusahaan korporasi yang membawahi 22 bidang bisnis.
Ke 22 bisnis tersebut diantaranya administrasi dan manajemen, makanan dan minuman, pakaian dan kosmetika, rumah sakit dan apotik, pariwisata, marketing, perbankan, mini market, restoran, sarana transportasi, pertanian dan perternakan, pelatihan SDM, rekaman (radio) dan lain-lain. Bisnis yang dibangun Darul Arqom bertujuan untuk mewujudkan pola ekonomi Islam yang bebas dari kontrol kaum Non-Melayu. Satu hal lagi yang perlu dicatat, Darul Arqom mengajarkan Aurad Muhammadiyah atau wiirid Muhammadiyah, yang diadopsi  syehk Ashaari dari syehk Muhammad Suhaimi, seorang pengamal aliran tarekat kelahiran Wonosobo, Jawa Tengah (Indonesia). Karena hal ini pula Darul Arqom banyak dikritik karena dipandang telah menyebarkan ajaran kebatinan yang menyeleweng dan mengajak pengikutnya untuk meninggalkan aktivitas keduniawian. Pada pertengahan tahun 1994 pemerintah malaysia melalui Majlis Fatwa nasional melarang Darul Arqom beserta segala aktifitasnya.
Namun, bagaimanapun juga Darul Arqom sebagai sebuah gerakan keagamaan  bisa berfungsi sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam di Malaysia yang menjadikan para siswanya mampu bersaing dalam mencari lapangan pekerjaan di Malaysia.
Perjalanan panjang Malaysia hingga menjadi negara merupakan proses panjang sejak keberadaan Hindu-Budha di Asia Tenggara, hadirnya Islam membuat rona tersendiri kehidupan negara Malaysia saat ini, multikulturnya penduduk Malaysia memberi dampak pada kehidupan politik di Malaysia dewasa ini.
Islam sebagai agama yang paling banayak dianut Masyarakat malaysia berimpact juga pada perkembangan pendidikan dimalaysia, samahalnya seperti di Asia Tenggara lainnya. Model pesantren juga berkeambang di Malaysia, seperti halnya Al Masriyah dan Darul Arqam yang menjadi contoh Lembaga Pendidikan Islam di Malaysia














DAFTAR PUSTAKA

Helmiati (2007). Dinamika Islam Asia Tenggara. Pekanbaru: Suska Press
Rahhman Haji Abdullah, Abdul.1997. Pemikiran Islam di Malaysia: Sejarah dan
 Aliran.Jakarta: Gema Insani Press
Helmiati.2011.sejarah islam asia tenggara.Pekanbaru: Zanafa Publishing
 malaysia.html



[1] Helmiati.sejarah islam asia tenggara.pekanbaru:  Zanafa Publishing 2011.hlm.113
[2] UMNO adalah singkatan dari United Malay National Organizations adalah sebuah partai yang secara dominan memegang kekuasaan Negara itu.
UMNO adalah partai berbasis melayu yang saat ini berhasil menjalin koalisi dengan partai – partai orang – orang cina dan india.
[3] Helmiati.sejarah islam asia tenggara.pekanbaru:  Zanafa Publishing 2011.hlm.126
[4] Ibid,hlm.143
[5] Helmiati (2007). Dinamika Islam Asia Tenggara. Pekanbaru: Suska Press.hlm. 122
[6] Muhammad Syukri Salleh, Perkembangan Kontemporer Gerakan Islam di Malaysia: Pergeseran dari Konfrontatif ke Kooperatif, dalam Moeflich Hasbullah, Dinamika Islam Asia Tenggara. Hlm. 122
[7] Helmiati.sejarah islam asia tenggara.pekanbaru:  Zanafa Publishing 2011.hlm.155

4 komentar:

  1. INGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN NYOMAN DI NMR 0 8 5 1 4 5 2 9 7 1 6 7 JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 7X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT




    INGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN NYOMAN DI NMR 0 8 5 1 4 5 2 9 7 1 6 7 JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 7X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT



    INGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN NYOMAN DI NMR 0 8 5 1 4 5 2 9 7 1 6 7 JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 7X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT



    INGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN NYOMAN DI NMR 0 8 5 1 4 5 2 9 7 1 6 7 JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 7X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT

    BalasHapus
  2. Saya sangat berterimakasih kepada
    kakak ipar saya yang berada
    di PADEMANGAN Jakarta utara.
    Sewaktu saya ke Jakarta saat
    Ben-Ceng ( Sembahyang leluhur ),
    saya di beritahukan
    sama Kakak Ipar saya,
    katanya "AKI ANGEN NYOMAN" Bisa memberikan
    Angka Jitu hasil Ritual di jamin tembus....
    Semula saya sangat ragu sekali, sehingga
    menurut saya kurang masuk logika.
    Akan tetapi paktor
    kemiskinan dan bosan hidup susah
    sekeluarga selama bertahun-tahun,
    Namun di yakinkanlah oleh Kakak Ipar saya
    yang ternyata secara diam-diam
    saya langsung menghubungi "AKi ANGEN NYOMAN
    DI NO (085 145 297 167)
    meminta angka jitu SGP 4D.
    Sungguh suatu mengejutkan dan hampir
    saya tidak percaya, Ternyata nomor togel SGP 4D
    yang saya minta benar-benar tembus.
    Sampai-sampai saya mengeluarkan Air mata.
    Saya sangat terharu,

    BalasHapus
  3. Saya sangat berterimakasih kepada
    kakak ipar saya yang berada
    di PADEMANGAN Jakarta utara.
    Sewaktu saya ke Jakarta saat
    Ben-Ceng ( Sembahyang leluhur ),
    saya di beritahukan
    sama Kakak Ipar saya,
    katanya "AKIANGEN NYOMAN" Bisa memberikan
    Angka Jitu hasil Ritual di jamin tembus....
    Semula saya sangat ragu sekali, sehingga
    menurut saya kurang masuk logika.
    Akan tetapi paktor
    kemiskinan dan bosan hidup susah
    sekeluarga selama bertahun-tahun,
    Namun di yakinkanlah oleh Kakak Ipar saya
    yang ternyata secara diam-diam
    saya langsung menghubungi "AKi ANGEN NYOMAN
    DI NO (085 145 297 167)
    meminta angka jitu SGP 4D.
    Sungguh suatu mengejutkan dan hampir
    saya tidak percaya, Ternyata nomor togel SGP 4D
    yang saya minta benar-benar tembus.
    Sampai-sampai saya mengeluarkan Air mata.
    Saya sangat terharu,
    bahagia dan bersyukur kepada TUHAN

    BalasHapus
  4. https://drive.google.com/file/d/0B6ut4qmVOTGWMkJvbFpZejBQZWM/view?usp=drivesdk

    Web: almawaddah.info

    Salam


    Kepada:

     

    Redaksi, rektor dan para akademik


    Per: Beberapa Hadis Sahih Bukhari dan Sahih Muslim mengenai sahabat yang disembunyikan daripada pengetahuan umum di Nusantara.


    Bagi tujuan kajian dan renungan. Diambil dari web: almawaddah. info

    Selamat hari raya, maaf zahir dan batin. 


    Daripada Pencinta Islam rahmatan lil Alamin wa afwan

    BalasHapus