BAB
I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Islam
sebagai suatu kekuaan yang diperhitungkan di masa pra kolonialisme dan dalam
batas tertentu perjuangan kemerdekaan dalam abad dua puluh, kekuatan dan sumbangan
Islam bagi perubahan sosial politik selama ini sering diabaikan, sehingga mucullah
pergolakan pergolakan di dunia Islam mengalami kebangkitan termasuk
diMalaysia.Pada awalnya,
Malaysia adalah kerajaan federal di Asia
Tenggara yangterletak di semananjung Malaka dan sebagian Kalimantan Timur yang
penduduknyamayoritas Islam dan konstitusi sebagai agama resmi negara, sehigga
syarit Islam ditegakandengan baik dan benar. Munculnya Islam di Malaysia berkat
jasa para pedagang yangmempunyai semangat yang tinggi dalam menyiarkan dan
mengembangkan Islam dariArab melalui Malaka.
yang saat itu sebagai pusat perdagangan. Karena memang
jalur perdagangan merupakan salah satu media yang efektif dalam mengembangkan
dan menyiarkan ajaran Islam.Malaysia dominan masyarakatnya muslim, tampak
kelihatan sangat heterogen terutama bila dilihat dari segi etnis, suku dan ras
mereka. Karena itu, di Malaysia dapat dijumpai sejumlah kelompok masyarakat
muslim Indo-Melayu, bahkan suku Bugis danMakassar, banyak di sana.
Di Malaysia,
penduduknya terdiri dari beragam etnis dan agama. Sensus nasional Malaysia
tahun 2000 mencatat etnis melayu berjumlah 65,1% dari seluruh jumlah penduduk,
meningkat 4,5 persen selama sepuluh tahun terakhir. Sisanya terdiri dari 26
persen Cina,menurun dari 28,1 persen di tahun 1990, kira-kira 6,9 persenindia
dan 2 persen lain-lain. Tahun 2000 jumlah muslim 65,4 persen dari seluruh
jumlah penduduk, meningkat dari 58,6 persen di tahun 1990. Sisanya terdiri dari
berbagai penganut agama. Yang terbesar adalah penganut Budha 19,2 persen,
Kristen 9,1 persen, dan Hindu 6,3 persen. Namun demikian, dalam masyarakat yang
beragam etnis dan agama, dimana jumlah Muslimnya hanya separuh lebih sedikit
dari seluruh jumlah penduduk, citra dan nuansa Islam sangat kentara.
Dalam perkembangan terakhir, dukungan
pemerintah terhadap Islam dapat dilihat dari pembangunan secara besar-besaran
pusat Islam di Putrajaya, serta intensifikasi program-program dan dan kegiatan
keislaman melalui lembaga itu. Abdullah Ahmad Badawi yang menjabat sebagai
Perdana Menteri sejak tahun 2004 menggantikan Mahatir Muhammad juga tak
ketinggalan dalam menyuarakan pesan-pesan Islam. Hal ini dapat ditunjukkan dari
konsep pembangunan masyarakat agamis yang digagasnya, yang dikenal dengan
istilah “Islam Hadhary”
Selain itu, di tingkat Negara,
pemerintah yang dipimpin partai UMNO menerapkan banyak sekali aturan agama
dalam rangka mendukung pelaksanaan ajaran al-Qur’an dalam kehidupan kaum
Muslim.berbeda dengan pengadilan agama di Indonesia, pengadilan agama di
Malaysia tidak hannya menangani masalah-masalah kekeluargaan seperti
perkawinan, perceraian, warisan, dan waqaf. Pengadilan agama di Malaysia juga
menangani perkara-perkara hukum yang lebih luas dari itu, termasuk misalnya perkara
zina (hubungan intim antara pria dan wanita diluar nikah), khalwat (hubungan
intim antara pria dan wanita diluar nikah, tetapi tidak sampai melakukan
hubungan seksual, misalnya hanya berciuman),meminum minuman keras, tak mau
membayar zakat, tidak melaksanakan shalat jum’at dan tidak berpuasa pada bulan
Ramadhan, menyebarkan ajaran agama yang sesat, atau melakukan penghinaan
terhadap pejabat agama atau terhadap Islam.
BAB II
Masuknya islam ke semenanjung
Malaya
Tidak
ada dokumen yang lengkap mengenai kedatangan islam ke Malaysia menyebabkan
berbagai teori tentang kapan dan dari mana islam pertama kali menyebar di
Negara ini. Menurut buku ini pendapat azmi misalnya, berpendapat bahwa islam
pertama kali datang ke Malaysia sejak abat 7 masehi. Pendapatnya ini
berdasarkan kepada sebuah argumen bahwa pertengahan abat tersebut, pedagangb
arab islam sudah sampai ke gugusan pulau – pulau melayu, di mana Malaysia
secara geografis tidak dapat di pisahkan darinya.
Selain
itu ada beberapa pendapat dalam buku ini selain azmi yakni Abdullah dan kawan
menegaskan : para pedagang ini singgah di pelabuhan – pelabuhan di Sumatra
untuk mendapatkan barang-barang keperluan dan sementara menanti pergerakan
angin muson, ada di antara mereka yang singgah di pelabuhan-pelabuhan tanah
melayu seperti kedah, trengganu dan malaka oleh yang denikian bolehlah
dikatakan bahwa islam telah tibah di tanah melayu pada abad 7 masehi.
Pendapat
ini masih di ragukan karena hipotesis ini terlalu umum dan masih dapat di
perdebatkan. Hipotesis lain di kemukakanoleh patimi bahwa islam pertama kali
datang sekitar abad 8 H ( 14 masehi ) iya berpegang penemuan batu bersurat di
trengganu yang bertanggal 702 H ( 1303 masehi ). Pendapat selanjutnya pada buku
ini yakni di dasarkan penemuan batu nisan di tanjung inggris, kedah pada tahun
1965 pada batu nisan itu tertulis nama syeikh abd alqadir ibn husayn syah yang
meninggal pada tahun 291 H ( 940 masehi ).[1]
Bentuk-bentuk Islam di Malaysia
Sunni Islam
Ajaran Shafi'i yang merupakan salah satu cabang
kepada Sunni, merupakan mazhab yang utama di Malaysia. Bentuk ajaran lain
dianggap menyeleweng bagi di kebanyakan tempat di Malaysia. Pun begitu, di
sesetengah kawasan terpencil, masih ada elemen Shamanism dalam ajaran Islam
mereka. Masjid sudah menjadi kelaziman di merata tempat di seluruh negara dan
suara Azan dapat didengari dari kubah-kubah masjid 5 kali setiap hari. Pihak
kerajaan dan institusi perbankan akan ditutup selama dua jam pada hari Jumaat
bagi menghormati pekerja-pekerja yang perlu menunaikan solat secara jemaah di
masjid-masjid. Di sesetengah negeri seperti Kelantan, Terengganu dan Kedah,
mereka memilih hari Jumaat dan Sabtu dan bukan Sabtu dan Ahad sebagai hari cuti
umum.
Islam Hadhari Istilah "Islam
Hadhari" atau Islam progresif telah diperkenalkan oleh Perdana Menteri
Malaysia, Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi, untuk menegaskan peranan utama
pengetahuan dalam Islam. Ketekunan, kejujuran, pentadbiran yang baik, serta
kecekapan diberikan nilai yang sama. Ia juga merayu kepada orang-orang Islam
agar menjadi menyeluruh, bertoleransi, dan berpandangan ke luar.
Islam Hadhari
bertujuan untuk mencapai sepuluh prinsip utama:
v Keimanan
dan ketaqwaan kepada Ilahi.
v Kerajaan
adil dan beramanah.
v Rakyat
berjiwa merdeka.
v Penguasaan
ilmu pengetahuan.
v Pembangunan
ekonomi yang seimbang dan komprehensif.
v Kehidupan
berkualiti.
v Pembelaan
hak kumpulan minoriti dan wanita.
v Keutuhan
budaya dan moral.
v Pemeliharaan
dan pemuliharaan alam semula jadi.
v Kekuatan
Pertahanan dan Perpaduan.
Tokoh – Tokoh
Islam Di Malaysia Banyak tokoh - tokoh dari luar negeri datang ke malaka
seperti dari Afghanistan, Melebar, Hindustan dan terutama dari tanah arab untuk
menyebarkan ilmu pengetahuan islam, melanjutkan insitusi-institusi tersebut.
Antara mereka seperti Sayyid Abd a-Azis, Maulana Abu Bakar , Maulana Yusuf,
Qadi Menus,Qadi Menawar Syah, Maulana Sadar Johan dan lain-lain beberapa ulama
'menjadi guru di Masjid Al-Haram. Pada saat ini satu ulama 'dari Kedah,
Muhammad bin Abdul Kadir, dan dua orang guru dari Petani di sana. Muhammad ayah
juga seorang guru di Masjid Al-Haram.
Sidi Abdul Aziz
Beliau berasal dari Jeddah ,beliau adalah
salah satu ulama yang mengislamkan pejabat pemerintah Malaka Sultan Permaisura
Beliau merupakan raja pertama yang memimpin kerjaan islam malaka. Sultan
Iskandar Syah Beliau merupakan pengganti dari raja islam malaka Sultan Mansyur
Syah ( 1414 - 1477 M ) Beliau merupakan penggganti dari Sultan Iskadar
Syah,dimasa pemimpinannya penyiaran Islam bertambah maju.
Sultan Muzaffar Shah I
Sultan Muzaffar Shah I
Dari
Kedah memeluk Islam dan menjadi raja Melayu pertama yang diketahui untuk
berbuat demikian. Bagaimanapun, adalah pemelukan Islam oleh Sultan Megat
Iskandar Shah, sebelum itu dikenali sebagai Parameswara, yang merupakan
peristiwa penting dalam pemelukan Islam oleh orang- orang Melayu di Malaysia.
Baginda telah memeluk Islam selepas perkahwinannya dengan seorang puteri dari
Pasai.
Sultan Aludin Syah I
Sultan Aludin Syah I
sebagai
pengganti Muhammad Syah. Kemudian pusat pemerintahannya dari Kampar ke Johor (
Semenanjung Malaka ). Sultan Alaudin Syah I dikenal sebagai Sultan Johor yang
pertama.
Dinamika islam di Negara Malaysia
kontemporer
Kuatnya nuansa dan etos islam di Malaysia
dapat ditunjukkan dengan melihat kenyataan bahwa dibandingkan dengan sejumlah
Negara yang punya jumlah penduduk muslim dan non muslim yang hampir seimbang,
hanya Malaysia yang member banyak tekanan pada symbol symbol, lembaga dan
pengamalan islam.
Kenyatan
ini dapat dilihat terutama sejak kebangkitan islam di Malaysia yang berlangsung
sejak tahu 1970-an dan mencapaipucaknya di tahun 1980-an. Hal ini dapat di
buktikan mulai dari deklarasi pemerintah untuk revisi sistem hokum nasional
agar lebih selaras dengan hokum islam (1978); deklarasi pemerintah untuk
menyusun kembali model dan sistem ekonomi malaysia menjadi model islam (1980);
selanjutnya diikuti oleh penyediaan infrastuktur dan institusi – institusi
islam seperti bank islam,asuransi islam , penggadaian islam , yayasan ekonomi
islam , pembentukan kelompok sumber daya islam serta kelompok khusus penegakan
islam (1981-1982),dll.
Selain
itu di tingkat Negara , pemerintah yang di pimpin oleh partai UMNO[2]
menerapkan banyak sekali aturan agama dalam rangka mendukung pelaksanaan ajaran
al- quran dalam kehidupan kaum muslim.
Islam sebagai identitas melayu
Sejak
periode paling awal di Malaysia, islam telah mempunyai ikatan yang erat dengan
politik dan masyarakat melayu. Islam bagi masyarakat melayu, bukan hanya
sebatas menjadi keyakinan, tetapi juga telah menjadi identitas mereka, dan
menjadi dasar kebudayaan melayu.
Di
sepanjang sejarah, hubungan yang sangat erat antara islam dengan kebudayaan dan
identitas melayu ini merupakan sesuatu yang diterima secara umum. “ sejak
membuang kepercayaan animism dan memeluk islam selama masa kerajaan malaka
(abad XV), bangsa melayu tak pernah berubah agama”.
Identifikasi
melayu dan islam, di antaranya bisa dilekatkan pada hakikat kepemimpinan
polotik melayu trdisional ( kesultanan), yang di pimpin oleh sultan.” Sultan “
adalah istilah yang di gunakan untuk menyebut penguasa muslim. Dlalam bidang
politik pemerintahan , juga terdapat konsepsi dan pemikiran yang di pengaruhi
oleh ajaran islam. Sehingga tradisi politik melayu yang berbasis hindu – budha sebelum
kedatangan islam telah digantikan dengan ide- ide ynag di ilhami oleh al –
quran dan sumber – sumber islam lainnya.
Posisi islam dalam konstitusi( UU)
Negara melayu
Dalam konstitusi Malaysia, islam diakui
sebagai agama resmi Negara. Pasal 3 ayat 1 menegaskan “ islam is the religion
of federation; but other religions may be practiced in peace an harmony in any
part of the federation”. Islam adalah agama federasi namun pada saat yang sama,
konstitusi (UU) memberikan kebebasan beragama kepada komunitas non – muslim.
Mereka berhak menjalankan agama mereka , memiliki kekayaan , mendirikan sekolah-
sekolah agama, mengurusi perkara – perkara mereka sendiri. Namun mereka tidak
diperbolehkan berdakwah atau menyebarkan keyakinan mereka di kalangan kaum
muslim; aturan ini dimaksudkan untuk membatasi pertumbuhan dan pengaruh mereka
di wilayah – wilayah lain. Meskipun orang – orang non – muslim dilindungi oleh
konstitusi dan hokum , hak dan kewajiban mereka dan kaum muslim melayu tidaklah
sama.[3]
Kebijakan pemerintah setelah etnis
tahun 1969
Masalah
sosio- ekonomi yang dihadapi Malaysia terutama pada tahun – tahun pertama
setelah kemerdekaan adalah, ketimpangan ekonomi antara etnis melayu dan etnis
pendatang, baik cina maupun india. Faktor – faktor penyebabnya berawal sejak
masa colonial, ketika colonial ingris mengkotak – kotakkan penduduk tanah
melayu baik dari segi letak geografis maupun kegiatan ekonomi. Orang – orang
melayu dibiarkan tinggal di kampong – kampong sebagai petani dan nelayan miskin
dengan peluang yang terbatas untuk memperoleh pendidikan. Sementara orang –
orang india di jadikan buruh pada lading – lading jatah milik pemerintah
inggris, juga tanpa peluang pendidikan. Kenyataan ini masih menjadi kenyataan
sosio-ekonomi setelah Malaysia meraih kemerdekaan.sementara orang – orang cina
menguasai perdagangan, perindustrian, dan pertambangan, dan mayoritas etnis
india menjadi buruh – buruh pada perkebunan karet, orang melayu masih tetap
bekerja di sector pertanian dengan peralatan tradisional. Akibatnya, komunitas
cina dan india yang kebanyakan tinggal di kota meraih kemakmuran dan menonjol
di bidang ekonomi dan pendidikan. Sementara kaum muslim melayu, yang kebanyakan
tinggal di pedesaan dan bertani, meski menguasai polotik dan pemerintahan,
namun tertinggal di bidang ekonomi dan pendidikan. Kenyataan inilahyang
kemudian menyulut kerusuhan antar etnis di Malaysia pada mei 1969.
Peristiwa itu membuat pemerintah dan pimpinan
– pimpinan UMNO sadar akan pentingnya memperjuangkan nasib dan peningkatan
bangsa melayu, mengembalikan kepercayaanmelayu pada UMNO serta mewujudkan
keadilan sosio – ekonomi bagi etnis melayu demi stabilitas dan keamanan Negara.
Hal ini kemudian di tindak lanjuti pemerintah dengan mengeluarkan kebijakan
tentang Dasar Ekonomi Baru (DEB) atau New Economic Policy (NEP). Kebijakan ini
dimaksud untuk mengangkat posisi social – ekonomi kalangan ekonomi lemah yang
umumnya adalah orang melayu serta meningkatkan pendidikan dan taraf hidup dan
perkembangan usaha mereka.
Di
bidang pendidikan melalui DEP pemerintah member kesempatan lebih luas bagi
penduduk melayu guna melanjutkan studi mereka.
Kebangkitan islam di malaysia
Pengamalan islam menjadi lebih tampak jelas
terutama setelah kebangkitan islam di Malaysia yang terjadi tahun 1970-an dan
mencapai puncaknya pada tahun 1980-an. Kebangkitan islam di Malaysia terlihat
jelas pada upaya muslim Malaysia untuk mengamalkan ajaran agama islam
secaralebih serius seperti aktif shalat berjamaah di mesjid, menghadiri wirid
pengajian, lebih banyak beramal saleh, dan mengucapkan salam bila bertemu,
memakai pakaian muslim, memakai baju kurung serta jilbab bagi wanita dll.
Gerakan kebangkitan ioslam juga terlihat di
kampus – kampus di kalngan mahasiswa di Malaysia. Di kalangan mahasiswa
terdapat kelompok – kelompok pengajian yang di kenal dengan “ dakwah”.
Sementara di Universitas Malaya dan Universitas Kebangsaan Malaysia membentengi
identitas mereka dengan menggabungkan diri pada gerakan – gerakan dakwah
seperti ABIM, Darul Arqam dan Jamaah Tabligh, dll. Sedangkan di Amerika dan
Kanada mereka tergabung di Muslim Student Association (MSA), atau FOSIS di
Inggris , Irlandia, Australia; dimana ketiganya berafiliasi dalam satu federasi
Internasional, yaitu International Islamic Federation of Students Organization
(IIFSO).
Persaingan antara partai UMNO dan
PAS dalam isu islamisasi
Sebagaimana telah di jelaskan fungsi
spesifik, kekuatan dan signifikansi islam di Negara Malaysia tidak dapat di
pisahkan dari berbagai faktor kausal, kondisional dan kontekstual serta
peristiwa – peristiwa yang telah memperkuat pengaruh dan peran islam dalam
berbagai fase sejarah Malaysia.
Kompetisi
atau persaingan antara partai pemerintah (UMNO) dengan partai oposisi islam
(PAS) turut punya andil yang relative besar dalam memperkuat etos keislaman di
Negara Malaysia. PAS adalah partai yang memperjuangkan islam , bermaksud
membentuk Negara islam dan melaksanakan syariat di dalamnya. Massa pendukungnya
adalah orang – orang melayu muslim. Sementara UMNO adalah partai pemerintah
yang peminpinnya memegang jabatan penting dalam pemerintahannya.[4]
Peran UMNO memperjuangkan kebangkitan Islam
a.
Latar Belakang Berdirinya UMNO
Menurut sejarah
sejak tahun 900 Masehi di Jazirah Malaya telah berdiri beberapa kerajaan melayu
yang berada dalam wilayah pengaruh kerajaan Sriwijaya. Pengaruh ini dilanjutkan
oleh kerajaan Majapahit dan kerajaan Siam pada akhir abad ke-13. Pada abad 14 datanglah
zaman kekemasan di jazirah malaya yang ditandai dengan berdirinya Kerajaan
Melaka bersamaan dengan tersebarnya islam di wilayah tersebut. Pada tahun 1511
kerajaan Melaka ini dikuasai oleh Portugis dan digantikan oleh Belanda pada
tahun 1641. Kemudian pada abad 18 Inggris datang dan mulai merebut pulau Pinang
dari sultan Kedah dan singapura dari sultan Johor dan terakhir ia melakukan
pertukaran wilayah jajahan dengan Belanda yakni, Melaka dengan Bengkulu. Dua
tahun setelah itu Inggris berhasil menghimpun wilayah-wilayah diatas dalam satu
wilayah kekuasaannya yaitu Straits Settlements (wilayah pemukiman selat
melaka). Para sultan yang merasa khawatir akan besarnya pengaruh Inggris
akhirnya terpaksa menandatangani Persetujuan Pangkor (1874) yang memberi
wewenang kepada Inggris untuk bertindak sebagai penasihat sultan-sultan melayu.
Pada tahun 1895 wilayah Perak, Selangor, Negeri Sembilan, dan Pahang bergabung
menjadi Federasi Negara-Negara Bagian Melayu atau Persekutuan Tanah Melayu.
Selanjutnya pada tahun 1909, kerajaan Siam (Thailand) menyerahkan Kedah,
Perlis, Kelantan dan Terengganu kepada Inggris karena merasa masyarakat di
wilayah tersebut lebih cocok bergabung dalam Persekutuan Tanah Melayu secara
etnis. Setahun kemudian terjadi gelombang imigrasi besar dari Cina dan India
akibat perkembangan ekonomi di wilayah Melaka tersebut.
Rasa Nasionalisme sejatinya telah
muncul sebelum Perang Dunia II yang mana mereka menentang pendudukan Jepang.
Hal ini kemudian melahirkan UMNO ( United Malay National Organization) pada
tahun 1946 dan sampai saat ini berkembang menjadi partai melayu paling kuat. Di
tahun yang sama wilayah Serawak bergabung dalam wilayah jajahan Inggris.
Setelah PD II jazirah malaya ini berada dibawah kepemimpinan Militer Inggris
dan Straits Settlements dibubarkan. Otonomi pemerintahan di tangan sultan
melayu mulai dirintis namun gagal, sehingga diadakanlah Federation of Malaya
Agreement pada tahun 1948. Persetujuan ini dilakukan untuk memberi kekuasaan
yang besar kepada Komisaris Tinggi dan Dewan Legislatif Federal bentukan
Inggris. Undang-Undang Dasar baru berhasil dibuat pada tahun 1950 dan dua
jabatan diatas menjadi Badan Eksekutif dan Badan Legislatif. Tujuh tahun
kemudian tepatnya pada tanggal 31 Agustus 1957, Inggris memberikan kemerdekaan
kepada federasi Persekutuan Tanah Melayu dengan kepala negara pertama Tuanku
Sir Abdul Rahmani bni almarhum Tuanku Muhammad.
Dengan demikian, bila kelahiran UMNO
bertujuan untuk menentang Uni Malaya yang diinisiasi kolonial Inggris dan
memperjuangkan kemerdekaan, maka kelahiran PAS bertujuan memenuhi ruang kosong,
dalam rangka perhatian dalam perjuangan UMNO. Dari sinilah akan dilihat
perbedaan dasar UMNO-PAS terhadap Islam, suatu perbedaan yang menjadi dasar
kritik dan koreksi PAS terhadap kebijakan dan pelaksanaan pemerintahan UMNO.[5]
Berdasarkan UUD Malaysia sejak merdeka
31 Agustus 1957, Islam merupakan agama resmi negara, walaupun agama-agama lain
tetap dijamin. Dari jumlah penduduk 18 juta tahun 1995, yang memeluk Islam
tidak lebih dari 55%, namun citra Islam di negara ini sangat mencolok, karena
Islam menjadi faktor utama bagi identitas Melayu. Dikatakan orang Melayu
identik dengan muslim adalah simbol dari nasionalisme Melayu. Salah satu
penyebabnya adalah setelah terjadinya peristiwa berdarah kerusuhan rasial antar
etnis Melayu dan Cina yang terjadi 13 Mei 1969.
Semangat nasionalisme Melayu sebenarnya
tumbuh sejak tahun 1930-an, tetapi puncaknya ketika penjajahan Inggris semakin
intensif yang akhirnya tahun 1948 lahir gerakan Partai Politik Melayu dengan
nama UMNO (United of Malay Nationalism Organization) pada awalnya hanya
berfungsi sebagai jaringan administrasi penjajahan Inggris di Malaysia.
UMNO didirikan pada dasarnya adalah
akibat langsung perlawanan Melayu yang ketuanya adalah Onn Jakfar terhadap
usulan Inggris membentuk Malayan Union. UMNO lalu menjadi pusat ketegangan
antara kelompok yang cenderung nasionalis etnis-sekuler dengan pemimpin yang
lebih Islami seperti Ahmad Fuad. Karena pemimpin kelompok kedua ini tidak puas
pada kelompok yang pertama tentang perjuangan Islam yang dilakukan UMNO,
akhirnya mereka keluar dari UMNO dan membentuk HAMIM (Hizbul Muslimin) Partai
Islam pertama diketuai oleh Abu Bakar al-Bakir tahun 1948, dengan motto
“memperjuangkan kemerdekaan Melayu dan membangun Masyarakat Islam berdasarkan
prinsip Islam, dan Malaya sebagai negara Islam”. Organisasi ini secepatnya
dilarang Inggris dan pemimpinnya ditangkap, karena bertentangan dengan
keinginan Inggris. Tetapi lembaga inilah yang mengilhami berdirinya PAS di
kemudian hari.
b. UMNO
dalam Pemerintahan
UMNO pada masa kepemimpinan Tunku
Abdurrahman (setelah Onn Jakfar) menegaskan dalam Anggaran Dasar UMNO 1960
berjanji “mendorong kemajuan Islam sebagai “modus vivendi” atau cara hidup”,
tetapi negeri ini bukanlah negara Islam sebagai umumnya dipahami dan hanya
mengakui Islam sebagai agama resmi negara, dalam arti ia pendukung negara
sekuler.
Untuk memenuhi janji ini, Abdurrahman
membangun mesjid negara tahun 1961 dan juga menyelenggarakan MTQ tingkat
nasional. Tetapi kebijakan ini hanya bersifat simbolis demi menentramkan
elemen-elemen pro-Islam di arena politik. Untuk memperkuat posisi politik,
Abdurrahman sebagai presiden UMNO dan sebagai Perdana Menteri menjalin aliansi
dengan partai non-Melayu seperti MCA dan MIC.
Untuk mempertegas ideologi negara,
Abdurrahman menerapkan secara resmi tahun 1970 prinsip dasar rukun negara,
yaitu “Kepercayaan kepada Tuhan; kesetiaan kepada raja dan negara; menjunjung
tinggi konstitusi negara dan negara hukum; prilaku dan moralitas yang baik”.
Pada tahun 1971 pemerintah juga
mengeluarkan kebijakan ekonomi baru yang dikenal dengan NEP (New Economic
Policy). Kebijakan ini bertujuan ingin mengangkat harkat dan martabat orang
Melayu, dan membangkitkan kembali semangat nasionalisme Melayu. Harapannya
tahun 1990 nanti akan ada keseimbangan kue nasional sekurang-kurangnya 30% bagi
kaum Melayu (bumi putra); 40% bagi nonp-Melayu (India dan Cina) serta 30% bagi
perusahaan multinasional. Kebijakan ini dibuat mengingat kemiskinan yang
melilit bagi etnis Melayu, sementara ekonomi dipegang oleh Cina.
Satu-satunya organisasi pemuda yang
diizinkan pemerintah UMNO adalah ABIM (Angkatan Belia Islam Malaysia) berdiri
tahun 1969. lembaga ini didirikan bertujuan membela dan memajukan Islam,
khususnya kesempurnaan sebagai (al-Dini) serta untuk menanggulangi masalah
pembangunan bangsa. Tokoh-tokoh kunci ABIM adalah Anwar Ibrahim, Siddiq Fadhil,
Ghani Samsudin, Kamaruddin Noer dan Kamaruddin Jakfar. ABIM memberi dukungan
terhadap berdirinya negara Islam dan hukum Islam. sampai tahun 1981 ABIM dengan
lantang menyatakan :
a.
Pemerintah tidak Islami, karena banyak korupsi, penyalahgunaan kekuasaan,
penindasan buruh, dan lain-lain.
b.
Menuduh ISA (Internal Security Act- Undang-Undang Keamanan dalam
negeri) dan SAB (Societies Act Bill – RUU kegiatan
masyarakat) agar dicabut karena bertentangan dengan hak asasi manusia.
c.
Pembangunan yang dilakukan pemerintah tidak mampu menanggulangi
masalah komunal negeri.
d. ABIM
menyangkal kritikan UMNO mengenai kegiatan ekstrimis muslim,
dengan mengatakan bahwa pemerintah anti dakwah Islam.
Tahun 1981 ketika Mahathir mejadi
Perdana Menteri, menawarkan kepada Anwar Ibrahim (Presiden ABIM) agar bergabung
dengan pemerintah. Atas bujukan itu Anwar mau pindah haluan dengan misi “Dakwah
Islam dan perbaikan nasib kaum Melayu”. Penilaian Anwar karena Mahathir lebih
Islami dibanding pendahulunya. Banyak kebijakan yang dibuat Mahathir untuk
meyakinkan rakyat Malaysia bahwa
UMNO dan pemerintah benar-benar
mendukung prinsip-prinsip Islam, bukan sekedar dukungan simbolis. Secara
kronologis kebijakan pro-Islam yang dibuat :
1. Pemerintah merevisi sistem hukum
nasional agar lebih selaras dengan hukum Islam
(1978).
2. Mendirikan pusat penelitian Asia
Tenggara (M$ 26 juta) tahun 1979.
3. Agama Islam dijadikan materi Ujian
Nasional di sekolah (1979).
4. Penetapan bulan dakwah nasional
(1979).
5. Menyusun kembali sistem ekonomi
model Islam.
6. Pembangunan sekolah guru Islam (M$
22 juta) 1980.
7. Pendirian Bank Islam, Pegadaian
Islam, Asuransi Islam, Yayasan Ekonomi
Islam (1981 – 1982).
8. Memperbanyak program keIslaman di TV
dan radio (1981).
9. Bergabungnya Anwar Ibrahim dengan
UMNO dan pemerintah (1982).
10. Pendirian rumah sakit Islam (1983).
11. Pendirian Universitas Islam
Internasional (1983).
12. Deklarasi resmi “Islam Tubuh
Pemerintahan” (1984).
13. Kebijakan agama Islam saja yang
dapat siaran di TV dan radio.
14. Status hakim dan pengadilan Islam disetarakan dengan
pengadilan sipil.
15. Membangun desa-desa Islam di
kota-kota sepanjang Malaysia.
Sikap pemerintah dan UMNO terhadap
Islam memasuki era Mahathir sejak tahun 1981 mulai berubah, yaitu terbuka dan
mendukung Islam. Tetapi penilaian aktivis oposisi, dukungan itu bersifat
ambivalen, karena pada sisi lain pemerintah bersikap waspada untuk
mengendalikan dan mengekang individu-individu atau kelompok Islam, dengan
alasan kegiatan Islamnya membahayakan stabilitas negara.
Adapun pemimpin-pemimpin UMNO yang otomatis menjadi
perdana Menteri semenjak Malaysia Merdeka bisa dilihat sejak pertama yaitu :
1. Dato’ Onn Jakfar : Penggagas berdirinya UMNO dan
memimpin tahun 1946-1957 keturunan dari Bugis (Sulawesi).
2. Tunku Abdurrahman : Bapak Kemerdekaan memimpin tahun
1951- 1971
3. Tun Abdul Razak : bapak Keamanan memimpin tahun
1971-1976
4. Husein Onn : Bapak keamanan memimpin tahun 1976-1981
5. DR. Mahathir : bapak Malaysia Modern memerintah
1981-2005 M.
6. Ahmad Badawi : memerintah dari tahun 2005 hingga 2009
7. Tun Muh. Najib : memerintah dari tahun 2009 hingga
sekarang.
2. Peran PAS (س ا ف) memperjuangkan
kebangkitan Islam
Partai Islam
Se-Malaysia (PAS/ س ا ف) lahir pada
tanggal 23/24 Agustus 1951 bertepatan tanggal 21/22 Zulkaidah 1370 H di Kkelab
Melayu Banda Butterworth seberang Prai. Partai ini lahir dipelopori oleh
beberapa ulama dari United Malaya National Organization (UMNO), yang awalnya
(1946-1948 M) hanya berbentuk organisasi kemasyarakatan bagi perkumpulan
orang-orang Melayu. Namun pada pertengahan 1948 M, organisasi ini mengubah
haluan ke wilayah politik.
Dalam perpolitikan orang Melayu masa
itu, ada dua kubu yang memiliki paham berbeda. Satu pihak berbasis pendidikan
Barat, sementara di pihak lain memiliki basis pendidikan Timur Tengah. Kelompok
Pertama membawa visi politik mengarah kepada demokrasi Barat, yaitu memiliki
konsep bahwa antara agama dan politik tidak mungkin dipadukan, mereka umumnya mendapat
restu dan pengakuan dari pihak kolonial Inggris. Sementara kelompok Kedua,
memandang politik sebagai bagian dari Islam, Karena itu Islam dianggap sebagai
Din wa al Daulah. Oleh pihak Inggris kelompok terakhir ini dianggap sebagai
oposisi pemerintah bentukannya.
a.
Latar Belakang Berdirinya PAS
PAS dibangun di atas kehancuran partai
Hizbul Muslimin (HAMIM), yaitu Partai Politik Islam pertama dan satu-satunya
pada waktu kolonial Inggris bercokol di kawasan Malaysia. Partai HAMIM ini
digerakkan oleh kelompok muslim Melayu yang memiliki komitmen dengan tiga dasar
perjuangan. Pertama, untuk membebaskan bangsa Melayu dan tanah Melayu darه
penjajahan Inggris.kedua, membentuk negara Islam sejagat, dan Ketiga, untuk
mewujudkan tanah Melayu sebagai negara “Daar al-Islam”. Visi penting PAS adalah
ide pembentukan negara Islam yang punya perbedaan mencolok dengan konsep
kenegaraan dikendalikan oleh UMNO (United Malay National Organization).
Akibatnya PAS berupaya mengkritik terus menerus kebijakan-kebijakan yang dibuat
oleh Pemerintah (UMNO), karena kebijakan itu belum mampu menyentuh persoalan
mendasar sesuai dengan konsepsi PAS. Hal ini tidak lain persoalan tentang
kebijakan yang dibuat pemerintah tidak didasarkan pada al- Quran dan Hadits.
b. PAS sebagai
Oposisi Pemerintahan
Partai Islam Se-Malaysia (PAS/) sebagai
bagian dari oposisi pemerintah memiliki peran penting dalam politik Malaysia.
PAS masih mampu mengendalikan kekuasaannya atas negara bagian Kelantan hingga
sekarang. Namun kendalinya terhadap negara bagian Trengganu (dimenangkan tahun
1959) mulai surut sejak tahun 1962, yaitu ketika saat itu beberapa aktivis PAS
membelot ke UMNO. Salah satu ciri penting perjuangan PAS adalah konsisten dalam
memperjuangkan negara Islam. Menurut mereka konsep inilah yang belum bisa
dijalankan sepenuhnya oleh UMNO untuk dijadikan sarana mengangkat citra
identitas mereka dihadapan warga muslim, mengingat dasar eksistensi UMNO adalah
nasionalis etnis dan punya visi sekuler.
Visi PAS yang dicirikan sebagai negara Islam
dengan dasar syariat Islam, sejak awal partai ini dikibarkan dalam masyarakat
muslim tahun 1951 sering disebarluaskan, dan makin intensif sejak kepemimpinan
Yusuf Rawa tahun 1982, namun sempat surut pada tahun 1970-an masa kepemimpinan
Asri Muda.
Pada awal berdirinya PAS 1951, Ahmad
Fuad terpilih sebagai presidan partai. Bersamaan dengan Ahmad Fuad terdapat
sederet tokoh yang ikut membesarkan PAS seperti Hasan Adli, DR. Burhanuddin
Helmi dan Zulkifli Muhammad. Meskipun partai PAS saat itu begitu anti dengan
kolonialis Inggris, namun mereka masih berusaha mendukung pemerintah Datok Onn
Jakfar sebagai pemimpin United Malay National Organization (UMNO) betukan
Inggris. Pada tanggal 25 Desember 1956, DR. Abbas Alias presi den PAS
digantikan oleh DR. Burhanuddin Helmi. Sebagai wakil presiden ditunjuk DR.
Zulkifli Muhammad Kedua tokoh ini memiliki peran penting dalam menggagas
pergerakan politik Islam dan mengkompromikan dengan paham nasionalisme Melayu.
Menurut mereka meskipun sulit untuk menggabungkan antara keduanya, namun ia
tetap berusaha menggabungkan antara idealis Islam dengan Nasionalisme etnis
Melayu.
Burhanuddin menyatakan bahwa “Politik
Islam tidak bisa dipisahkan dari al-Quran dan Hadits, dan pada saat yang sama
kita perlu meneguhkan falsafah melayu untuk bangsa Melayu”. Namun John Funston
membantah bahwa keterlibatan Burhanuddin Helmi di pentas politik lebih
didasarkan pada motivasi religius. Pada masanya Kelantan, Trengganu dan Kedah,
menjadi basis masa pemilu 1959.
Kekalahan PAS dalam Pemilu tahun 1964
di negeri bagian yang berbasis PAS (Trengganu, Kedah dan Kelantan) dapat
dirinci pada tiga peristiwa penting. Pertama, didiskualifikasikan DR.
Burhanuddin Helmi sebagai kandidat pemilu saat itu. Kedua, meninggalnya deputi
presiden PAS, DR. Zulkifli Muhammad beberapa waktu setelah ia memenangkan kursi
di parlemen. Ketiga, dari segi ekonomi, PAS mengalami masa-masa sulit, karena
macetnya saluran berbagai dana ke negeri-negeri bagian yang dikuasai PAS.
Dengan wafatnya DR. Zulkifli Muhammad bulan Mei 1964, jabatan wakil presiden
PAS saat itu dipegang oleh Burhanuddin Helmi, sementara ia masih dalam tahanan
pemerinhtah, maka kendali jabatan tersebut otomatis diaksanakan oleh DR. Asri
Muda. Hingga pada Oktober 1969, jabatan yang Dipertuan Agung PAS dipegang oleh
DR. Asri Muda.
Dalam konsepsi PAS istilah negara –
dikemukakan oleh pimpinan PAS Abdul Hadi Awang – bahwa suatu negara harus
mendaulatkan hukum Allah, syariat Allah wajib menjadi akidah negara dan
pegangan pemerintah, karena dari akidah ini dapat ditegakkan konstitusi dan
sistem negara Islam. Dari sini dapat ditelaah bahwa konsep negara Islam ada
tiga karakteristik : pertama, Medaulatkan Syariat Islam; kedua, Umat Islam
memberikan dukungan yang kuat; ketiga, pemerintah Islam yang menaunginya.
Kemudian tokoh PAS lain Syafei Ibrahim
menegaskan bahwa Islam adalah ideologi partai PAS dan partai ini berjuang untuk
mengamalkan Islam secara menyeluruh setiap aspek dalam Islam. Ini berarti bahwa
ia menyakini bahwa ajaran Islam sebagai ideologi yang lengkap. Islam tidak
hanya diyakini sebagiannya saja, tetapi meliputi semua aspek, baik ekonomi,
sosial-budaya, hukum dan politik. Pandangan ini mempertegas kosepsi partai
bahwa menjadikan pemerintahan Islam adalah sarana mencapai tujuan. Karena
menurut mereka, dengan terwujudnya negara Islam akan memungkinkan terlaksananya
hukum Islam secara menyeluruh atau integrated.
Konsep lain dari
tokoh PAS tentang prinsip-prinsip pembentukan negara Islam dikemukakan oleh
Nakha’ie Haji Ahmad :
1. Negara dan pemerintahan Islam dibentuk atas kedaulatan
hukum Allah.
2. Negara dan pemerintahan Islam ditegakkan atas
kekuasaan Ummah dalam arti bahwa negara Islam tidak akan terwujud tanpa umat.
3. Negara dan pemerintahan Islam ditegakkan atas dasar
keadilan. Dan keadilan merupakan prinsip utama dalam menegakkan pemerintahan
Islam yang mencakup keadilan di setiap aspek.
4. Negara Islam ditegakkan atas dasar sistem musyawarah
(sura).
5. Pemerintahan yang bertanggungjawab dan adanya ketaatan
dari rakyat.
Konsep ini bertentangan dengan konsep nasionalisme negara
bangsa yang diusung oleh pemerintah UMNO. Karena itu, PAS berupaya mengkritik
terus menerus kebijakan-kebijakanyang dibuat oleh Pemerintah (UMNO), karena
kebijakan itu belum mampu menyentuh persoalan mendasar yaitu tidak didasarkan
pada al-Quran dan Hadits.
PAS mengibaratkan program Islamisasi
yang buat pemerintah seperti gincu atau kosmetik yang hanya sebatas label
menempel dalam sistem yang tidak ada kaitannya dengan prinsip ajaran Islam
sebagai ideologi. Bahkan penerapan Islam yang dibuat pemerintah UMNO, menurut
tokoh PAS Yusuf Rawa diibaratkan sebagai buah getah di dahan, kemudian
diumumkan kepada orang ramai bahwa itu adalah buah durian. Sebutlah umpamanya
kebijakan pendirian Bank Islam, Universitas Islam, Asuransi Islam, dan
lain-lain, tetapi kebijakan itu belum mampu menciptakan perlembagaan
(Undang-Undang) negara sesuai dengan cita-cita Islam. PAS pada dasarnya mau
bekerjasama dengan pemerintah UMNO, namun apabila pemerintah mau dan sanggup
menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam negara, termasuk menjadikan hukum Islam
(yang ada dalam al-Quran dan Hadits) sebagai pedoman dalam menjalankan roda
pemerintahan.
Berdasarkan konsepsi PAS di atas,
menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang lengkap mengatur segala aspek
kehidupan manusia termasuk dalam urusan bernegara, ajaran Islam harus menjadi
dasar negara, syariah Islam harus dijadikan konstitusi negara dan kedaulatan
politik berada di tangan Tuhan.[6]
Konsep ummah yang dipahami PAS bertentangan dengan negara bangsa (nation state)
yang banyak diakui oleh negara-negara modern (Eropa) termasuk UMNO.
Menurut ilmuan muslim, Muhammad Imarah
bahwa Islam sebagai agama sebenarnya tidak menentukan suatu sistem pemerintahan
tertentu bagi kaum muslimin, karena logika tentang kesesuaian agama Islam untuk
sepanjang zaman dan tempat menuntut agar soal-soal yang selalu berubah oleh
kekuatan evolusi harus diserahkan kepada akal manusia untuk memikirkannya,
dibentuk menurut kepentingan umum dan dalam kerangka prinsip umum yang telah
digariskan agama Islam. Islam tidak meletakkan suatu pola yang baku tentang
teori negara atau sistem politik yang harus dijalankan oleh ummah.
Model sistem kenegaraan PAS,
merefleksikan adanya kecenderungan untuk menekankan aspek legal formal
idealisme politik Islam, yang ditandai oleh keinginan untuk menerapkan syariah
secara langsung sebagai konstitusi negara. Sedangkan aliran yang bertolak belakang
dengan konsepsi PAS, menekankan substansinya daripada bentuk negara yang legal
formal. Penekanan substansi ini menginginkan agar terwujdunya nilai-nilai
keadilan, persamaan, musyawarah dan partisipasi yang tidak bertentangan dengan
prinsip Islam. Pendekatan ini lebih mudah menghubungkan antara Islam dengan
sistem politik modern. Karena itu, menurut Michael Hudson menganggap bahwa
bahwa tradisi pemikiran politik Islam yang berkembang dalam kurun sejarah Islam
lebih kaya, beraneka ragam dan lentur.
Islam mendapat dukungan dari Negara
dan pemerintah
Faktor
penting lainnya yang turut menyebabkan kuatnya citra dan nuansa islam di dalam
masyarakat dan politik Malaysia adalah sikap dan respon UMNO dan pemerintah
terhadap menguatnya etos dan kesadaran islam dalam masyarakatmelayu dengan
menunjukkan sikap dan kebijakan yang lebih berorientasi islam.[7]
a.
Islam dan Pemerintahan Malaysia
Kesultanan Malaka merupakan permulaan suatu
tradisi yang menjadi dasar pembentukan budaya politik melayu.
Kesultanan-kesultanan yang terwujud di Malaysia sekarang mengakui adanya
hubungan secara langsung maupun tidak langsung ddengan Kesultanan Malaka.Kerajaan
Malaka didirikan pada tahun 1400 oleh seorang Raja bernama Parameswara. Dia
merupakan seorang pangeran Kerajaan Sriwijaya di Palembang yang berhasil
melarikan diri setelah kalah dalam menghadapi serangan Kerajaan Majapahit pada
tahun 1365. Penyerangan kerajaan Majapahit terhadap Kerajaan Sriwijaya
dikarenakan Kerajaan Sriwijaya berusaha melepaskan diri dari kekuasaan
Majapahit. Melihat Nusanatara yang dahulunya merupakan wilayah kekuasaan
Hindu-Budha jelasnya yang terlihat adalah perubahan sistem atau nama dari
pemerintahan yang mana dahulunya sistem kerajaan digantikan dengan sistem
Kesultanan, walau demikian sistem keislaman terlihat dari Corak Keislaman. Tidak
berkutat pada permasalahan masalalu, pemakalah mencoba melihat pada persoalan
malaysia karena menyesuaikan dengan judul yang pemakalah sampaikan,
Malaysia merupakan negara yang merdeka sejak tahun 1957, namun demikian Malaysia
masih mempertahankan pola pemerintahan kerajaan, seperti halnya masa-masa
sebelum kedatangan kolonialis, berbeda halnya dengan Indonesia yang
memilih negara Republik dengan sistem demokrasi sebagai dasar Negara.
Malaysia
menerapakan Islam sebagai Identitas negara, dengan demikian pengaruh melayu
terhadap kehidupan negara malaysia amatlah akrab dengan kehidupan di Malaysia
hal ini yang menyebabkan pemerintah dalam menjalankan kebijakan senanatiasa
mengaitkan islam sebagai dasar negara. Hal ini dapat dilihat dari, Sultan
memiliki hak prerogatif penuh untuk membuat keputusan pada semua hal yang
berhubungan dengan negara. Itu sebabnya hal-hal seperti pembangunan masjid,
penunjukan imam (imam atau kepala agama), kadhis atau mufti (Konselor
agama) semua beristirahat dalam kekuasaan mutlak diberikan kepada sultan. Dan
itu hal normal yang Melayu diterima tanpa pertanyaan. Apa yang dikenal
sebagai khutbah itu, atau panggilan, sebagian besar ditulis oleh para pejabat,
membaca setia oleh para imam, mendengarkan untuk berhati-hati oleh rakyat, dan
bahkan mempengaruhi orang-orang dalam pemikiran mereka. dengan demikian
malaysia amat mengakomodir kepentingan umat Islam terlebih di malaysia berdiri
khusus lembaga yang memperhatikan Islam seperti Lembaga Kemajuan Islam. Namun
demikian keadaan politik ebagaian orang di malaysia tidak seperti yang
terbanyangkan keberadaan oposisi yang berhaluan konservatif yang di motori oleh
Pan Islam Se Malaysia (PAS) memberi gamabaran tersendiri kehidupan
politik islam di malaysia yang menginginakan hal yang lebih bagi Umat Islam
atas dasar pertemuan Ulama yang dilakukan pada tahun 1951 yang di gagas oleh
Union Malaysian Nation Organisation (UMNO).
Namun
pertemuan itu tidak menghasilkan sesuatu yang membaganggakan bagi umat Islam
Malaysia pada saat itu yang di wakili ulamanya, yang pada akhirnya memecah
sebagaian orang untuk bergabung dalam PAS, yang pada perkembangannnya selalu
menjad partai Oposisi UMNO yang selalu menang Pilihan Raya.
Geliat dakwah dan syiar islam
Pada prinsipnya, urusan agama islam menjadi
wewenang pemerintah Negara bagian. Seperti di tetapkan dalam konstitusi
Malaysia, sultan menjadi pimpinan agama islam di negerinya masing – masing.
Sementara itu, di negeri yang tidak mempunyai sultan seperti pulau pinang,
malaka, sabah, serawak serta wilayah federal kuala lumpur sendiri, pimpinan
agama di percayakan kepada yang di pertuan agung.
Penyediaaan insfrastruktur
Sebagai upaya untuk menunjukkan keseriusan
dalam merespon penegasan kembali islam, pemerintah menyediakan sejumlah
insfrastruktur yang di pergunakan guna membantu umat islam dalam melaksanakan
kewajiban – kewajiban agama mereka. Realisasi paling umum dari keseriusan ini
adalah pembangunan sejumlah masjid untuk memenuhi kebutuhan komunitas muslim akan
tempat ibadah.
Pendidikan dan pengajaran
Kebijakan dan program keislaman di bidang
pendidikan lebih awal mendapat perhatian di banding bidang lainnya. Hal ini
bisa jadi karena posisi menteri pendidikan saat itu di pegang oleh Mahathir
Muhammad, sosok yang di kenal banyak berperan dan memberikan kontribusi bagi
upaya islamisasi di Malaysia.
Pendidikan
Islam Di Malaysia
Selain itu Islam bersama bangsa Melayu-nya
memiliki sejarah yang panjang di negara ini. Jauh sebelum negara Malaysia
terbentuk pada tahun 1963 M, negara-negara bagian yang kini tergabung dalam
negara federasi Malaysia dulunya adalah kerajaan-kerajaan Islam atau
kesultanan, seperti Kesultanan Johor, Kelantan, Trengganu dan Kedah. Yang
paling terkenal adalah Kesultanan Malaka (abad 15-16). Malaysia saat ini
banyak mengalami kemajuan dan merupakan salah satu Negara termaju di Asia
Tenggara bersama Singapura. Hal ini tidak lepas dari perhatian pemerintah
terhadap bidang pendidikan dI Malysia, karena tingkat kemajuan sebuah
Negara ekuivalen dengan kemajuan pendidikan di Negara terebut. Seperti yang
sdah dituliskan pada paragraf diatas, Negara-negara bagian yang kini tergabung
dengan Malaysia pada tahun 1963 adalah kerajaan Islam yang sudah memiliki
lembaga pendidikan seperti madrasah dan pondok pesantren. Kelantan contohnya,
pernah menjadi pusat pendidikan di masa itu. Sekitar awal abad ke-20 banyak
berdiri lembaga-lembaga pendidikan yng lebih modern, salah satu yang pertama
kali berdiri adalah madrasah Al-Masriyyah di seberai Perai.
Madrasah Al-Masriyyah didirikan oleh seorang ulama bernama Tuan Haji Saleh Masri pada tanggal 5 Sya’ban 1325 H, bertepatan dengan 17 Maret 1906, di wilayah Bukit Mertajam, seberang Perai, diatas sebidang tanah wakaf dari ayah mertuanya, Tuan Haji Abbas bin Haji Othman. Nama Al-Masriyyah oleh Haji Saleh dinisbahkan kepada Negara mesir yang merupakan tempat asal dari sistem pengajaran yang diaplikasikan di madrasah tersebut. Sesuai namanya, tujuan dari pendirian adalah semata-mata untuk menyampaikan pelajaran dan pengetahuan agama dengan mencontoh sistem dan mata pelajaran yang dijalankan di timur tengah.
Madrasah Al-Masriyyah didirikan oleh seorang ulama bernama Tuan Haji Saleh Masri pada tanggal 5 Sya’ban 1325 H, bertepatan dengan 17 Maret 1906, di wilayah Bukit Mertajam, seberang Perai, diatas sebidang tanah wakaf dari ayah mertuanya, Tuan Haji Abbas bin Haji Othman. Nama Al-Masriyyah oleh Haji Saleh dinisbahkan kepada Negara mesir yang merupakan tempat asal dari sistem pengajaran yang diaplikasikan di madrasah tersebut. Sesuai namanya, tujuan dari pendirian adalah semata-mata untuk menyampaikan pelajaran dan pengetahuan agama dengan mencontoh sistem dan mata pelajaran yang dijalankan di timur tengah.
Pada
saat diresmikan, jumlah murid perdana berjumlah 30 orang. Seiring berjalannya
waktu, pada tahun 1912 Al-Masriyyah mengadakan perluasan bangunan. Untuk
melaksanakan pembangunan ini, dibentuk sebuah Jawatankuasa baru (komite
pengurus yayasan) yang beranggotakan para tokoh penting dibalik pendirian
Al-Masriyyah, seperti Tuan Haji Saleh Masri, Tuan Haji Abbas Bin Haji Othman
sebagai penyandang dana, Tuan haji Din sebagai ketua kampung dan Tuan Imam
Ahmad yang merupakan guru Tuan Haji Saleh Masri ketika kecil.
Satu hal yang menarik untuk diberikan catatan dalam upaya perluasan madrasah adalah metode pengumpulan dana bagi pembangunan madrasah. Untuk hal ini, pihak Jawatankuasa memutuskan untuk membuat ketetapan bagi seluruh keluarga di wilayah Bukit Mertajam untuk berinfaq, atau menurut bahasa lokalnya menyumbangkan derma sebanyak jumlah yang terlebih dahulu ditentukan oleh pihak Jawatankuasa dengan tempo yang diberikan berkisar paling lama tiga bulan. Kebanyakan penduduk ketika itu berinfaq sebanyak dua sampai lima ringgit, namun bagi keluarga yang memang benar-benar tidak mampu tidak mendapatkan paksaan untuk berinfaq.
Satu hal yang menarik untuk diberikan catatan dalam upaya perluasan madrasah adalah metode pengumpulan dana bagi pembangunan madrasah. Untuk hal ini, pihak Jawatankuasa memutuskan untuk membuat ketetapan bagi seluruh keluarga di wilayah Bukit Mertajam untuk berinfaq, atau menurut bahasa lokalnya menyumbangkan derma sebanyak jumlah yang terlebih dahulu ditentukan oleh pihak Jawatankuasa dengan tempo yang diberikan berkisar paling lama tiga bulan. Kebanyakan penduduk ketika itu berinfaq sebanyak dua sampai lima ringgit, namun bagi keluarga yang memang benar-benar tidak mampu tidak mendapatkan paksaan untuk berinfaq.
Dalam
berbagai kesempatan agamis seperti dalam pengajian dan khutbah jum’at, Tuan
haji saleh senantiasa mengingatkan pentingnya berbuat kebajikan dan mengulurkan
bantuan bagi pendirian masjid dan sekolah-sekolah agama. Selain itu, untuk
penduduk di luar wilayah Bukit Mertajam, pihak Jawatankuasa mengutus wakil-wakilnya
untuk memberikan keterangan ke masjid-masijd atau surau, terutama pada hari
jumat mengenai tujuan diadakannya pungutan derma. Serta menjalin kerjasama
dengan ketua-ketua kampung dan pemuka agama setempat. Para santri juga ikut
membantu menjelajah kampung-kampung dengan sukarela untuk mengumpulkan derma,
termasuk meletakan kotak-kotak penerimaan derma di kedai makanan dan minuman.Meski
Metode yang dilakukan dalam pengumpulan dana itu terlihat tidak begitu
demokratis karena berdasarkan keputusan sepihak, tidak ada protes atau
keberatan dari penduduk setempat. Hal ini menyiratkan dua hal yang cukup
penting. Pertama, adanya dominasi keagamaan yang sudah mengakar kuat dalam
hampir segala aspek kehidupan masyarakat disana sebagai warisan dari pengaruh
kejayaan Islam malaysia di masa lalu melalui beberapa kesultanannya, terutama
tentu saja yang paling terkenal yakni kesultanan Malaka, sehingga kepentingan
agama mendapatkan posisi tinggi dikalangan masyarakat setempat yang notabene
mayoritas Melayu. Kedua kuatnya posisi ulama atau pemuka agama dalam tatanan
sosial dan religius masyarakat Melayu yang memungkinkan mendapat penghormatan
tertinggi dari rakyat sebagai konsekuensi langsung dari pengaruh kejayaan Islam
di masa lalu tersebut.
Dengan
cara seperti itulah pembangunan gedung di tahun 1912 terlaksana. Pembesaran
madrasah itu mendapat apresiasi positif dari masyarakat. Ditandai dengan
berdatangannya murid-murid dari selauruh wilayah Malaysia, terutama dari negeri
kedah, perak dan negeri Sembilan. Seiring dengan kedatangan syeikh ahmad
tersebut, nama madrasah Al-Masriyyah semakin terkenal, dengan berdatangannya
murid-murid dari luar tanah Melayu seperti Thailand, kamboja, Indonesia dan
singapura. Pada tahun 1937 murid Al-Masriyyah telah mencapai 1000 orang dengan
jumlah pondok sebanyak 500 buah. Dengan perkembangan tersebut madrasah kembali
diperbesar untuk kedua kalinya, sejalan dengan itu, pungutan derma juga kembali
digalakan. Untuk hal ini, Tuan haji saleh telah menghadap sultan perak, Sultan
Iskandar Syah untuk mendapatkan derma, hingga pada masa itu, Al-Masriyyah sudah
menghimpun asset yang cukup banyak, terdiri dari 10 hektar tanah kawasan
madrasah, 12 hektar sawah dan 12 hektar perkebunan karet. Pada tahun 1938,
seorang murid dari Al-Masriyyah bernama syeikh haji Othman kembali ke tanah air
setelah belajar di mekah dan mengabdi di almamater. Sebelum perang dunia kedua
pecah, seorang ulama terkenal dari mekah bernama Syeikh Hassan Yamani datang
dan mengabdi di Al-Masriyyah dengan membawa Haji Ahmad Fuad Bin Hassan yang
berasal dari Perak. Pada masa inilah Al-Masriyyah mencapai puncak perkembangan.
Dengan bertambah banyaknya tenaga pengajar lulusan dari timur tengah,
Al-Masriyyah menjadi sebuah madrasah yang termasyhur di utara tanah Melayu,
popularitasnya tersebar hingga ke luar negeri.Sebagai sebuah institusi
pendidikan, Al-Masriyyah memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas
pendidikan masyarakat, terutama sebagai tumpuan para pelajar yang membutuhkan
akomodasi lebih dalam hal pendidikan. Seribu orang lebih yang telah merasakan
pendidikan Al-Masriyyah dalam kurun waktu 1930-an dengan latar belakang tempat
tinggal yang beranekaragam merupakan bukti yang tidak bisa dianggap sepele.
Dalam konteks lain, selain merupakan bukti kualitas pendidikan, banyaknya murid yang belajar di Al-Masriyyah merupakan bukti bagaimana tingginya penghargaan dan kepercayaan masyarakat Melayu terhadap institusi keIslaman seperti madrasah dan pondok. Kepercayaan itu tidak datang begitu saja, melainkan merupakan hasil dari interaksi budaya yang intens antara Islam dan peradaban lokal di Malaysia. Tradisi madrasah sebagai institusi pendidikan Islam diperkenalkan oleh Nizam Al-Mulk tahun 459 H yang pada saat itu menjabat sebagai wazir dalam kekuasaan Saljuk. Kemudian berkembang keseluruh dunia Islam pada abad ke-11. Salah satunya adalah malayasia yang dulunya pernah berjaya dengan kesultanan Islam malaka. Akar Islam dan kebudayaannya yang telah mentradisi cukup lama itulah yang membuat madrasah mendapatkan kedudukan lebih dalam pandangan orang Melayu yang merupakan penduduk mayoritas di wilayah tersebut. Pengaruh Al-Masriyyah sebagai institusi pendidikan Islam tidak hanya terbatas pada aspek pendidikan murni seperti jumlah murid/pelajar yang telah dibina serta lulusan-lulusan yang melanjutkan study ke timur-tengah. Jika dilihat dari tujuan awal didirikannya madrasah ini sebagai tempat untuk mengajarkan ilmu-ilmu agama, Tuan Haji Saleh memang bisa dianggap telah sukses. Namun tidak hanya itu saja, lebih dari itu, Al-Masriyyah berhasil menumbuhkan semangat keIslaman yang kuat dikalangan para pelajarnya, seperti pendirian kongres Ulama Al-Masriyyah tahun 1953. Al-Masriyyah juga menjadi pusat pendirian Partai Islam Se-Tanah Melayu dengan Haji Ahmad Fuad bin Hassan sebagai Yang Dipertuan pertama.
Memang perlu dicatat bahwa kedatangan jepang ke Malaysia sempat melemahkan perkembangan Al-Masriyyah, namun tidak sampai memberikan dampak yang merugikan. Merupakan bukti yang cukup kuat untuk mengakui peran penting Al-Masriyyah dalam bidang pendidikan, sosial, dan politik. Selaian itu terdapat Darul Arqom sebagai salah satu pendidikan Islam di Malaysia, Darul Arqom didirikan oleh seorang ulama bernama Syehk Ashaari bin Muhammad, berawal dari Majlis Ta’lim atau kelompok pengajian kecil di Kuala Lumpur yang dibentuk pada tahun 1968. Karena situasi pengajian yang sederhana di tengah ibukota negara yang gemerlapan maka timbulah ide untuk menamakan Majlis Ta’lim tersebut dengan nama Darul Arqom sebagai kenangan atas rumah salah seorang sahabat Nabi yang pertama-tama digunakan untuk menda’wahkan Islam di Makkah.
Karena sistem pengajiannya yang mengalami kemajuan, pada tahun 1970 Ashaari mulai mendawahkan ajaran Darul Arqom di luar Majlis Ta’lim tadi, seperti di mesjid, sekolah, perkantoran dan tempat-tempat lainnya. Karena itu tahun 1970 dianggap sebagai tahun kelahiran Darul arqom. Darul Arqom sebenarnya adalah sebuah gerakan keagamaan atau bisa juga dikatakan sebagai organisasi Islam yang bercorak tradisional. Ketradisionalan gerakan ini bisa dilihat dari peniadaan ijtihad dalam bidang Fiqih, hal ini berbeda dengan gerakan keagamaan modernis yang menekankan perlunya Ijtihad terhadap hukum-hukum fiqih dalam situasi zaman yang telah berbeda. Bagi Darul Arqom, taklid kepada para ulama mazhab Syafi’i melalui kitab-kitab fiqih klasik sudah cukup untuk mengamalkan hokum Islam pada zaman sekarang. Sebagai sebuah gerakan keagamaan, ternyata Darul Arqom juga bisa berfungsi sebagai lembaga pendidikan. sejak awal kemunculannya, Darul Arqom mengembangkan ajaran Islam yang tradisional melalui kelompok pengajian kecil atau Majlis Ta’lim. Memang tujuan dasar dari Darul Arqom hanyalah da’wah Islmaiyah, namun setelah gerakan ini berkembang, orientasi kegiatannya diperluas. Dalam bidang pendidikan tercatat Darul Arqom sudah membangun 257 buah sekolah pada tahun 1994. Darul Arqom membentuk Syu’bah Tarbiyah wa at-Ta’lim, atau biro pendidikan dan pelajaran yang memberi perhatian kepada studi agama dan akademik. Untuk studi agama terdapat yayasan al-Arqom dan pusat pelatihan perguruan al-Arqom. Untuk studi Akademik al-Arqom membentuk institut akademik yang menawarkan ijazah seperti sekolah biasa.
Dalam konteks lain, selain merupakan bukti kualitas pendidikan, banyaknya murid yang belajar di Al-Masriyyah merupakan bukti bagaimana tingginya penghargaan dan kepercayaan masyarakat Melayu terhadap institusi keIslaman seperti madrasah dan pondok. Kepercayaan itu tidak datang begitu saja, melainkan merupakan hasil dari interaksi budaya yang intens antara Islam dan peradaban lokal di Malaysia. Tradisi madrasah sebagai institusi pendidikan Islam diperkenalkan oleh Nizam Al-Mulk tahun 459 H yang pada saat itu menjabat sebagai wazir dalam kekuasaan Saljuk. Kemudian berkembang keseluruh dunia Islam pada abad ke-11. Salah satunya adalah malayasia yang dulunya pernah berjaya dengan kesultanan Islam malaka. Akar Islam dan kebudayaannya yang telah mentradisi cukup lama itulah yang membuat madrasah mendapatkan kedudukan lebih dalam pandangan orang Melayu yang merupakan penduduk mayoritas di wilayah tersebut. Pengaruh Al-Masriyyah sebagai institusi pendidikan Islam tidak hanya terbatas pada aspek pendidikan murni seperti jumlah murid/pelajar yang telah dibina serta lulusan-lulusan yang melanjutkan study ke timur-tengah. Jika dilihat dari tujuan awal didirikannya madrasah ini sebagai tempat untuk mengajarkan ilmu-ilmu agama, Tuan Haji Saleh memang bisa dianggap telah sukses. Namun tidak hanya itu saja, lebih dari itu, Al-Masriyyah berhasil menumbuhkan semangat keIslaman yang kuat dikalangan para pelajarnya, seperti pendirian kongres Ulama Al-Masriyyah tahun 1953. Al-Masriyyah juga menjadi pusat pendirian Partai Islam Se-Tanah Melayu dengan Haji Ahmad Fuad bin Hassan sebagai Yang Dipertuan pertama.
Memang perlu dicatat bahwa kedatangan jepang ke Malaysia sempat melemahkan perkembangan Al-Masriyyah, namun tidak sampai memberikan dampak yang merugikan. Merupakan bukti yang cukup kuat untuk mengakui peran penting Al-Masriyyah dalam bidang pendidikan, sosial, dan politik. Selaian itu terdapat Darul Arqom sebagai salah satu pendidikan Islam di Malaysia, Darul Arqom didirikan oleh seorang ulama bernama Syehk Ashaari bin Muhammad, berawal dari Majlis Ta’lim atau kelompok pengajian kecil di Kuala Lumpur yang dibentuk pada tahun 1968. Karena situasi pengajian yang sederhana di tengah ibukota negara yang gemerlapan maka timbulah ide untuk menamakan Majlis Ta’lim tersebut dengan nama Darul Arqom sebagai kenangan atas rumah salah seorang sahabat Nabi yang pertama-tama digunakan untuk menda’wahkan Islam di Makkah.
Karena sistem pengajiannya yang mengalami kemajuan, pada tahun 1970 Ashaari mulai mendawahkan ajaran Darul Arqom di luar Majlis Ta’lim tadi, seperti di mesjid, sekolah, perkantoran dan tempat-tempat lainnya. Karena itu tahun 1970 dianggap sebagai tahun kelahiran Darul arqom. Darul Arqom sebenarnya adalah sebuah gerakan keagamaan atau bisa juga dikatakan sebagai organisasi Islam yang bercorak tradisional. Ketradisionalan gerakan ini bisa dilihat dari peniadaan ijtihad dalam bidang Fiqih, hal ini berbeda dengan gerakan keagamaan modernis yang menekankan perlunya Ijtihad terhadap hukum-hukum fiqih dalam situasi zaman yang telah berbeda. Bagi Darul Arqom, taklid kepada para ulama mazhab Syafi’i melalui kitab-kitab fiqih klasik sudah cukup untuk mengamalkan hokum Islam pada zaman sekarang. Sebagai sebuah gerakan keagamaan, ternyata Darul Arqom juga bisa berfungsi sebagai lembaga pendidikan. sejak awal kemunculannya, Darul Arqom mengembangkan ajaran Islam yang tradisional melalui kelompok pengajian kecil atau Majlis Ta’lim. Memang tujuan dasar dari Darul Arqom hanyalah da’wah Islmaiyah, namun setelah gerakan ini berkembang, orientasi kegiatannya diperluas. Dalam bidang pendidikan tercatat Darul Arqom sudah membangun 257 buah sekolah pada tahun 1994. Darul Arqom membentuk Syu’bah Tarbiyah wa at-Ta’lim, atau biro pendidikan dan pelajaran yang memberi perhatian kepada studi agama dan akademik. Untuk studi agama terdapat yayasan al-Arqom dan pusat pelatihan perguruan al-Arqom. Untuk studi Akademik al-Arqom membentuk institut akademik yang menawarkan ijazah seperti sekolah biasa.
Di
sekolah-sekolah yang dikelola oleh Darul Arqom, selain ilmu agama dijarkan pula
berbagai jenis keterampilan seperti mekanik, elektronik, listrik, menjahit,
memasak dan keterampilan lainnya, dengan harapan para sisiwa Darul Arqom bisa
bersaing dalam berbagai bidang pekerjaan. Pendidikan agama yang diberikan pada
para siswa di Darul Arqom bisa dikatakan ajaran agama yang mendasar, yang
disebut oleh mereka dengan ajaran Fardhu ‘Ain dan Fardhu Kifayah, yang dimaksud
dengan ajaran Fardhu ‘Ain menurut mereka yaitu ibadah yang langsung berhubungan
dengan Allah S.W.T atau Hablun-Minallah dan ajaran Fardhu kifayah yaitu
Hablun-Minannas. Para siswa di Darul Arqom ditekankan sedini mungkin untuk
menanamkan iman dan ahlak yang disebut Tarbiyah hati atau pembentukan pribadi
individu muslim dengan iman dan ahlak.
Untuk mendapatkan iman, jalannya adalah dengan melawan hawa nafsu, dari hal ini bisa terlihat kepentingan akan amalan Tasawuf sebagai dasar pendidikan Darul Arqom. Amalan Tasawuf dimaksudkan untuk membersihkan hati dari sifat-sifat mazmumah atau sifat buruk dan mengisinya dengan sifat-sifat baik atau mahmudah. tujuan Intinya adalah untuk “melahirkan” seorang muslim dan muslimah yang berkepribadian baik. Para siswa darul Arqom diajarkan untuk menjadi seorang muslim yang baik mulai dari cara berpakaian, seperti pemakaian baju jalabiyah putih atau hijau dengan serban yang serasi untuk siswa laki-laki, untuk siswa perempuan diwajibkan menggunakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh sejak usia TK. Sistem pendidikan yang diterapkan Darul Arqom bisa dikatakan menyerupai sistem pendidikan pesantren tradisional, para siswa yang berasal jauh dari daerah asalnya diasramakan. Dua tahun setelah didirikan, Darul Arqom memusatkan kegiatannya di tiga Negara bagian, yaitu Selangor, Kedah dan Trengganu. Basis utamanya di Kampung Pencala, Selangor, dekat Kuala Lumpur. Selain di bidang pendidikan, Darul Arqom juga banyak bergerak di bidang bisnis atau ekonomi. Pada tanggal 7-8 Agustus 1993 dalam acara Darul Arqom International Economic Conference di Chiangmai-Thailand, Ashaari Muhammad sebagai pemimpin gerakan mengumumkan terbentuknya Al-Arqom Groups Of Companies (AGC). Perusahaan korporasi yang membawahi 22 bidang bisnis.
Untuk mendapatkan iman, jalannya adalah dengan melawan hawa nafsu, dari hal ini bisa terlihat kepentingan akan amalan Tasawuf sebagai dasar pendidikan Darul Arqom. Amalan Tasawuf dimaksudkan untuk membersihkan hati dari sifat-sifat mazmumah atau sifat buruk dan mengisinya dengan sifat-sifat baik atau mahmudah. tujuan Intinya adalah untuk “melahirkan” seorang muslim dan muslimah yang berkepribadian baik. Para siswa darul Arqom diajarkan untuk menjadi seorang muslim yang baik mulai dari cara berpakaian, seperti pemakaian baju jalabiyah putih atau hijau dengan serban yang serasi untuk siswa laki-laki, untuk siswa perempuan diwajibkan menggunakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh sejak usia TK. Sistem pendidikan yang diterapkan Darul Arqom bisa dikatakan menyerupai sistem pendidikan pesantren tradisional, para siswa yang berasal jauh dari daerah asalnya diasramakan. Dua tahun setelah didirikan, Darul Arqom memusatkan kegiatannya di tiga Negara bagian, yaitu Selangor, Kedah dan Trengganu. Basis utamanya di Kampung Pencala, Selangor, dekat Kuala Lumpur. Selain di bidang pendidikan, Darul Arqom juga banyak bergerak di bidang bisnis atau ekonomi. Pada tanggal 7-8 Agustus 1993 dalam acara Darul Arqom International Economic Conference di Chiangmai-Thailand, Ashaari Muhammad sebagai pemimpin gerakan mengumumkan terbentuknya Al-Arqom Groups Of Companies (AGC). Perusahaan korporasi yang membawahi 22 bidang bisnis.
Ke
22 bisnis tersebut diantaranya administrasi dan manajemen, makanan dan minuman,
pakaian dan kosmetika, rumah sakit dan apotik, pariwisata, marketing,
perbankan, mini market, restoran, sarana transportasi, pertanian dan
perternakan, pelatihan SDM, rekaman (radio) dan lain-lain. Bisnis yang dibangun
Darul Arqom bertujuan untuk mewujudkan pola ekonomi Islam yang bebas dari
kontrol kaum Non-Melayu. Satu hal lagi yang perlu dicatat, Darul Arqom
mengajarkan Aurad Muhammadiyah atau wiirid Muhammadiyah, yang diadopsi
syehk Ashaari dari syehk Muhammad Suhaimi, seorang pengamal aliran tarekat
kelahiran Wonosobo, Jawa Tengah (Indonesia). Karena hal ini pula Darul Arqom
banyak dikritik karena dipandang telah menyebarkan ajaran kebatinan yang
menyeleweng dan mengajak pengikutnya untuk meninggalkan aktivitas keduniawian.
Pada pertengahan tahun 1994 pemerintah malaysia melalui Majlis Fatwa nasional
melarang Darul Arqom beserta segala aktifitasnya.
Namun, bagaimanapun juga Darul Arqom sebagai sebuah gerakan keagamaan bisa berfungsi sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam di Malaysia yang menjadikan para siswanya mampu bersaing dalam mencari lapangan pekerjaan di Malaysia.
Namun, bagaimanapun juga Darul Arqom sebagai sebuah gerakan keagamaan bisa berfungsi sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam di Malaysia yang menjadikan para siswanya mampu bersaing dalam mencari lapangan pekerjaan di Malaysia.
Perjalanan
panjang Malaysia hingga menjadi negara merupakan proses panjang sejak
keberadaan Hindu-Budha di Asia Tenggara, hadirnya Islam membuat rona tersendiri
kehidupan negara Malaysia saat ini, multikulturnya penduduk Malaysia memberi
dampak pada kehidupan politik di Malaysia dewasa ini.
Islam sebagai agama yang paling banayak dianut Masyarakat malaysia berimpact juga pada perkembangan pendidikan dimalaysia, samahalnya seperti di Asia Tenggara lainnya. Model pesantren juga berkeambang di Malaysia, seperti halnya Al Masriyah dan Darul Arqam yang menjadi contoh Lembaga Pendidikan Islam di Malaysia
Islam sebagai agama yang paling banayak dianut Masyarakat malaysia berimpact juga pada perkembangan pendidikan dimalaysia, samahalnya seperti di Asia Tenggara lainnya. Model pesantren juga berkeambang di Malaysia, seperti halnya Al Masriyah dan Darul Arqam yang menjadi contoh Lembaga Pendidikan Islam di Malaysia
DAFTAR PUSTAKA
Helmiati (2007). Dinamika Islam Asia Tenggara. Pekanbaru:
Suska Press
Rahhman
Haji Abdullah, Abdul.1997. Pemikiran Islam di Malaysia: Sejarah dan
Aliran.Jakarta: Gema Insani Press
Helmiati.2011.sejarah
islam asia tenggara.Pekanbaru: Zanafa Publishing
malaysia.html
[1]
Helmiati.sejarah islam asia tenggara.pekanbaru:
Zanafa Publishing 2011.hlm.113
[2]
UMNO adalah singkatan dari United Malay National Organizations adalah sebuah
partai yang secara dominan memegang kekuasaan Negara itu.
UMNO adalah partai berbasis melayu yang saat ini
berhasil menjalin koalisi dengan partai – partai orang – orang cina dan india.
[3] Helmiati.sejarah
islam asia tenggara.pekanbaru: Zanafa
Publishing 2011.hlm.126
[4]
Ibid,hlm.143
[6] Muhammad Syukri Salleh, Perkembangan
Kontemporer Gerakan Islam di Malaysia: Pergeseran dari Konfrontatif ke
Kooperatif, dalam Moeflich Hasbullah, Dinamika Islam Asia Tenggara.
Hlm. 122
[7] Helmiati.sejarah
islam asia tenggara.pekanbaru: Zanafa
Publishing 2011.hlm.155
INGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN NYOMAN DI NMR 0 8 5 1 4 5 2 9 7 1 6 7 JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 7X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT
BalasHapusINGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN NYOMAN DI NMR 0 8 5 1 4 5 2 9 7 1 6 7 JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 7X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT
INGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN NYOMAN DI NMR 0 8 5 1 4 5 2 9 7 1 6 7 JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 7X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT
INGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN NYOMAN DI NMR 0 8 5 1 4 5 2 9 7 1 6 7 JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 7X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT
Saya sangat berterimakasih kepada
BalasHapuskakak ipar saya yang berada
di PADEMANGAN Jakarta utara.
Sewaktu saya ke Jakarta saat
Ben-Ceng ( Sembahyang leluhur ),
saya di beritahukan
sama Kakak Ipar saya,
katanya "AKI ANGEN NYOMAN" Bisa memberikan
Angka Jitu hasil Ritual di jamin tembus....
Semula saya sangat ragu sekali, sehingga
menurut saya kurang masuk logika.
Akan tetapi paktor
kemiskinan dan bosan hidup susah
sekeluarga selama bertahun-tahun,
Namun di yakinkanlah oleh Kakak Ipar saya
yang ternyata secara diam-diam
saya langsung menghubungi "AKi ANGEN NYOMAN
DI NO (085 145 297 167)
meminta angka jitu SGP 4D.
Sungguh suatu mengejutkan dan hampir
saya tidak percaya, Ternyata nomor togel SGP 4D
yang saya minta benar-benar tembus.
Sampai-sampai saya mengeluarkan Air mata.
Saya sangat terharu,
Saya sangat berterimakasih kepada
BalasHapuskakak ipar saya yang berada
di PADEMANGAN Jakarta utara.
Sewaktu saya ke Jakarta saat
Ben-Ceng ( Sembahyang leluhur ),
saya di beritahukan
sama Kakak Ipar saya,
katanya "AKIANGEN NYOMAN" Bisa memberikan
Angka Jitu hasil Ritual di jamin tembus....
Semula saya sangat ragu sekali, sehingga
menurut saya kurang masuk logika.
Akan tetapi paktor
kemiskinan dan bosan hidup susah
sekeluarga selama bertahun-tahun,
Namun di yakinkanlah oleh Kakak Ipar saya
yang ternyata secara diam-diam
saya langsung menghubungi "AKi ANGEN NYOMAN
DI NO (085 145 297 167)
meminta angka jitu SGP 4D.
Sungguh suatu mengejutkan dan hampir
saya tidak percaya, Ternyata nomor togel SGP 4D
yang saya minta benar-benar tembus.
Sampai-sampai saya mengeluarkan Air mata.
Saya sangat terharu,
bahagia dan bersyukur kepada TUHAN
https://drive.google.com/file/d/0B6ut4qmVOTGWMkJvbFpZejBQZWM/view?usp=drivesdk
BalasHapusWeb: almawaddah.info
Salam
Kepada:
Redaksi, rektor dan para akademik
Per: Beberapa Hadis Sahih Bukhari dan Sahih Muslim mengenai sahabat yang disembunyikan daripada pengetahuan umum di Nusantara.
Bagi tujuan kajian dan renungan. Diambil dari web: almawaddah. info
Selamat hari raya, maaf zahir dan batin.
Daripada Pencinta Islam rahmatan lil Alamin wa afwan