Translate

Jumat, 13 Maret 2015

laporan praktikum hidrologi (MENENTUKAN pH TANAH SECARA SEDERHANA, KUALITAS AIR, AIR KAPASITAS LAPANG, HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN)



ACARA I
MENENTUKAN pH TANAH SECARA SEDERHANA

I.                   Pendahuluan

1.1.            Latar Belakang
Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme.  Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak. Komposisi tanah berbeda-beda pada satu lokasi dengan lokasi yang lain.
            Tingkat kesuburan  tanaman pada masing-masing tempat tidak sama. Pada tanah asam serta miskin unsur hara, pertumbuhan tanaman akan terganggu sehingga dapat menurunkan  produksi secara signifikan. Tanah asam merupakan jenis tanah dengan nilai pH rendah. Terhambatnya pertumbuhan tanaman akibat tanah asam pada umumnya berkaitan erat dengan berbagai reaksi tanah pada pH rendah tersebut dan dapat merupakan kombinasi dari keracunan aluminium (Al), mangan (Mn), keracunan besi (Fe), serta defisiensi (kahat) unsur P (fosfor), Ca (kalsium), Mg (magnesuim), dan kahat K (kalium). Akan tetapi, faktor yang paling dominan penyebab buruknya pertumbuhan tanaman adalah keracunan Al dan kekurangan unsur P (kahat fosfor).
Pemupukan menggunakan pupuk kandungan nitrogen (N) dan fosfor (P) tinggi ternyata dapat menurunkan nilai pH sehingga tanah menjadi asam. Oleh karena itu, penggunaan pupuk kandungan N dan P tinggi harus diimbangi dengan pengapuran yang tepat.
Penggunaan bahan organik yang belum selesai melapuk juga dapat menurunkan derajat keasamannya meskipun hanya sementara. Penggunaan bahan organik sebaiknya setelah melapuk karena dapat meningkatkan nilai pH. Jika menggunakan bahan organik segar, sebaiknya diberi masa inkubasi yang cukup dengan tanah, berkisar antara 4-6 minggu untuk menghindari reaksi memasamkan tanah. Di daerah pegunungan dengan suhu rendah, pemberian bahan organik segar terkadang malah diperlukan untuk meningkatkan suhu tanah.
Nilai pH merupakan ciri kimia tanah, menjadi faktor sangat penting dalam menentukan kesuburan tanah karena ketersediaan unsur hara bagi tanaman sangat berkaitan dengan nilai pH. Semakin tinggi nilainya berarti semakin asam tanah tersebut. Populasi dan kegiatan mikroorganisme di dalam tanah juga sangat dipengaruhi oleh tingkat keasaman tanah. Pengukuran nilai pH dapat dengan berbagai cara, yaitu menggunakan kertas lakmus, pH meter dan pH tester. Hal inilah yang akan dilakukan dalam praktikum ini.

1.2.            Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui pH tanah yang terletak di lingkup pertanian dan di sekitar UIN SUSKA.   

II.          Tinjauan Pustaka
pH tanah sangat penting untuk di ketahui karena akan menentukan dapat atau tidak suatu unsur hara dalam tanah di serap oleh akar. pH antara 0 hingga 7 dan sifat dengan menggunakan skala pH 7 hingga 14. Sebagai contoh, jus jeruk dan air aki mempunyai pH antara 0 hingga 7, sedangkan air laut dan cairan pemutih mempunyai sifat basa (yang juga di sebut sebagai alkaline) dengan nilai pH 7 – 14. Air murni adalah netral atau mempunyai nilai pH 7.
            pH tanah diperlukan tanaman dalam jumlah yang sesuai, jika pH tanah semakin tinggi maka unsur hara akan semakin sulit di serap tanaman, demikian juga sebaliknya jika terlalu rendah ajar juga akan kesulitan menyerap makanannya yang berada dalam tanah. Akar tanaman akan mudah menyerap unsur hara atau pupuk yang kita berikan jika pH dalam tanah sedang-sedang saja (cenderung netral).
            Jika pH larutan tanah meningkat hingga di atas 5,5; Nintrogen ( dalam bentuk nitrat) menjadi tersedia bagi tanaman. Di sisi laim Pospor akan tersedia bagi tanaman pada pH antara 6,0 hingga 7,0. Beberapa bakteri membantu tanaman mendapatkan N denganmengubah N di atmosfer menjadi bentuk N yang dapat digunakan oleh tanaman. Bakteri ini hidup di dalam nodule akar tanaman legume (seperti alfalfa dan kedelai) dan berfungi secara baik bilamana tanaman dimana bakteri tersebut hidup tumbuh pada tanah dengan kisaran pH yang sesui. Sebagai contoh kedelai tumbuh dengan baik pada tanah dengan kisaran pH 6,0 hingga 7,0. Kacang tanah tumbuh dengan baik pada tanah dengan pH 5,3 hingga 6,6. Banyak tanaman termasuk sayuran, bunga dan semak-semak serta buah-buahan tergantung dengan pH dan ketersediaan tanah yang mengandung nutrisi yang cukup. Jika larutan tanah terlalu masam, tanaman tidak dapat memanfaatkan N, P, K dan zat hara lain yang mereka butuhkan. Pada tanah masam, tanaman mempunyai kemungkinan yang besar untuk teracuni logam berat yang pada akhirnya dapat mati karena keracunan tersebut.

III.       Materi Dan Metode

3.1.      Waktu dan Tempat
Waktu kegiatan  praktikum  ini di laksanakan tanggal 30 April 2014 di depan gedung Almaidah.

3.2. Bahan dan Alat
·         Kertas Lakmus
·         Air aqua
·         Gelas aqua
·         Sendok teh
·         Sampel tanah yang di ambil dari lahan yang belum diolah dan sampel tanah dari lahan yang biasa diolah(cara mengambil sampel tanah: ambil tanah kering dari empat ujung dan tengah-tengah lahan, campurkan secara merata, jemur beberapa jam supaya kering. Bertujuan agar tanah yang akan di ukur pHnya merupakan bagian yang rata dari lahan kita). 

3.3.      Metode Praktek
Metode yang di gunakan dalam praktikum ini adalah metode pengamatan dan observasi. Dalam  praktikum  ini hal yang di persiapkan pertama adalah bahan dan alat untuk praktikum. Kemudian setelah itu ambil sedikit sampel tanah dan air aqua dengan perbandingan 1 : 1, Masukkan kedalam gelas aqua. Aduk-aduk hingga benar-benar homogen (merata). Biarkan beberapa menit hingga campuran air dan tanah tadi memisah (tanah mengendap). Setelah airnya terlihat agak jernih masukkan ujung kertas lakmus atau pH indikator kedalam campuran tadi ( sekitar satu menit) tetapi jangan sampai mengenai tanahnya. Tunggu beberapa saat sampai kertas lakmus atau pH indikator berubah warna. Setelah warnanya sttabil, cocokkan warna yang di peroleh oleh kertas lakmus atau pH indikator tadi dengan bagan warna petunjuknya.

VI.       Penutup
a.         Kesimpulan
            Perkembangan dan pertumbuhan tanaman, baik secara langsung maupun tidak langsung di pengaruhi oleh pH. Pengaruh langsung berupa ion hidrogen sedangkan pengaruh tidak langsung yaitu tersedianya unsur-unsur hara tertentu dan adanya unsur beracun.

b.         Saran
            Sebaiknya praktikum ini dalam penentuan keasaman tanah di tentukan berapa gramnya. selain itu penggunaannya jangan hanya menggunakan kertas lakmus saja melainkan menggunakan soil tester sehingga diharapkan ketika menghitung dengan skala besar dilapangan tidak merepotkan menggunakan kertas lakmus.

 












ACARA II
KUALITAS AIR
I.                   PENDAHULUAN


1.1.            Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dapat terganggu jika air yang diserap tanaman memiliki kualitas yang buruk. Metabolisme pada tumbuhan dapat terganggu, seperti menurunnya laju fotosintesis sehingga glukosa sebagai hasil fotosintesis tidak dapat diangkut ke seluruh tubuh tumbuhan (Najiyati dan Danarti, 1998).
Air sangat dibutuhkan oleh tanaman karena merupakan komponen utama dalam sel-sel untuk menyusun jaringan tanaman (70-90%), pelarut dan medium reaksi biokimia, medium transport senyawa, memberikan turgor bagi sel, bahan baku pembentuk klorofil dan menjaga suhu tanaman supaya konstan (Islami dan Utomo, 1995). Peran air sebagai pelarut unsur hara di dalam tanah menyebabkan tanaman dapat dengan mudah mengambil hara tersebut sebagai bahan makanan melalui akar dan sekaligus mengangkut hara tersebut ke bagian-bagian tanaman yang memerlukan melalui pembuluh xilem.
Karakteristik kimia (pH air) merupakan indikator yang harus dilihat untuk mengetahui kualitas air (Wikipedia, 2014). Kondisi pH air yang tidak sesuai sebagai salah satu penyebab menurunnya metabolisme pada tanaman. Terjadinya penurunan pH air atau air dalam keadaan masam, tingkat ionisasi meningkat yang indikasinya dapat dilihat pada peningkatan nilai konduktivitas spesifiknya (Aryanti et al., 2014).

1.2.            Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui kualitas air.


II.                Tinjauan Pustaka
Kehidupan sangat bergantung dari sifat-sifat air yang unik dibanding liquid yang lain. Sifat-sifat ini berasal dari struktur dan interaksi molekul air. Air memiliki apa yang dinamakan ikatan hydrogen yang anehnya cukup kuat. Ikatan ini memberikan air lebih struktur daripada liquid yang lain dan memberikan kohesi yang tinggi yang membantu transport tumbuhan. Ikatan ini juga memberikan tegangan permukaan air yang cukup kuat, dan memberikan bentuk-butir-butir air. Demikian pula air mempunyai tingkat adhesi yang tinggi dengan kebanyakan material. Imbibisi ( proses masuknya air ke dalam struktur berpori-pori) membantu penyerapan air ke dalam biji dan memecahkan kulit biji sehingga biji tersebut dapat tumbuh.
Ikatan hidrogen juga menyebabkan air mempunyai kapasitas panas yang tinggi sehingga dapat berfungsi sebagai tempat penampung panas yang efektif. Pada waktu musim panas air menampung panas dan pada saat musim dingi mengeluarkannya perlahan, sehingga menjaga level temperature yang stabil penting bagi iklim dan kehidupan. Air juga memerlukan energy yang banyak untuk menguap sehingga memoderasi panas dari matahari, menjaga temperature ekosistem air dan menjaga temperature organisme dan akses panas.
Air juga mempunyai sifat anomali, yaitu mengembang ketika didinginkan kurang dari 4 derajat. Hal ini terjadi karena perubahan struktur air menjadi tetrahedral. Hal ini menjaga air di kedalaman menjadi beku. Karena berat jenis es lebih ringan, es terbentuk permukaan dulu. Ketika air membeku, panas dibebaskan ke lapisan bawahnya dan mengisolasinya. Hal ini juga membuat transisi antara musim tidak terjadi dengan tiba-tiba. Air bersifat polar sehingga melarutkan kebanyakan molekul ionik seperti mineral. Air digunakan untuk mandi, mencuci dan oleh tanaman digunakan sebagai alat transport mineral. Seperti juga air system biologi kebanyakan berada dalam pH netral, dan sebagai buffer air menjaga keseimbangan pH tersebut, yang sangat penting bagi proses-proses di dalam sel (Aryanti, 2014).

III.             Materi Dan Metode
3.1.            Waktu dan Tempat
Kegiatan praktikum dilaksanakan di gedung Almaidah Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 30 April 2014.

3.2.            Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah 2 buah botol kosong, sampel air yang berasal dari lahan gambut dan air sumur dan kertas lakmus.

3.3.            Metode Praktikum
·         Ambil contoh air dari sumber yang berbeda dengan menggunakan botol kosong.
·         Masukkan kertas lakmus kedalam contoh air, perhatikan perubahan yang terjadi.
·         Cocokkan warna yang di peroleh oleh kertas lakmus atau pH indikator tadi dengan warna petunjuknya.
·         Amati perubahan pada kedua air dari sumber yang berbeda tersebut kemudian catat hasilnya.

V.   Penutup
a.                  Kesimpulan
            Keasaman pada air dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, misalnya pada pemberian pupuk dolomit disekitarnya selain itu,  semakin rendah pH (keasaman tinggi) maka akan menyebabkan penurunan oksigen terlarut dalam air. apabila CO2 terlarut tinggi pada maka pH cenderung rendah dan kandungan oksigen juga rendah.
b.                   Saran
            Keefisienan menggunakan kertas lakmus kurang maksimal diharapkan penggunaan pH meter khusus untuk menghitung keasaman air / pH digital, sehingga memudahkan mahasiswa dalam melihat parameter keasamannya tersebut.



































ACARA III
AIR KAPASITAS LAPANG
I.                   Pendahuluan

1.1.            Latar Belakang
            Tanah merupakan media yang penting bagi tumbuhnya tumbuhan. Hal ini disebabkan karena tanah di samping sebagai bahan penyangga untuk berdirinya tumbuhan, tanah juga merupakan sumber mineral dan air bagi tumbuhan di atasnya. Sedangkan air merupakan salah satu komponen penting dalam tanah yang dapat menentukan suatu tumbuhan dapat hidup atau tidak. Hubungan antara tanah dan air dapat diukur dengan berbagai parameter. Percobaan berikut adalah cara yang dapat digunakan untuk mengetahui hubungan tanah, air dan tanaman.
Tanah mempunyai kapasitas lapang apabila tanah kering yang dibasahi dengan air sampai air yang membasahi tanah tersebut bergerak kapiler dan gaya gravitasinya tidak mampu lagi menurunkan air itu lebih lanjut. Pengukuran kapasitas lapang secara lebih teliti dengan memasukkan tipe tanah yang diukur kapasitasnya ke dalam suatu tabung gelas silinder. Tanah yang hendak diukur kapasitas lapangnya terlebih dahulu dikeringkan dan dihaluskan sampai terurai menjadi partikel menjadi partikel kecil kemudian di atas tanah tadi dituangkan sejumlah air dan membiarkannya meresap turun ke dalam tabung dan diusahakan ada penguapan air pada permukaan atas tanah. Membiarkan sampai 2 – 3 hari sampai air tidak bergerak lagi ke bawah yang berarti gerak kapiler dan saya gravitasinya tidak mampu lagi menarik air tadi lebih jauh ke bawah (berhenti). Apabila bagian tanah yang basah ditimbang kemudian dikeringkan dengan oven maka setelah itu baru dapat diukur kadar airnya yang merupakan kadar air pada kapasitas lapang.

1.2.            Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui jumlah air pada kapasitas lapang.

II.                Tinjauan Pustaka
Ketersediaan air tanah merupakan salah satu faktor yang penting dalam mendukung produktivitas pertanian. Dalam satu pengelolahan lahan pertanian kebutuhan ait tanah dari tiap tanaman secara umum berbeda-beda mulai dari tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan kehutanan. Oleh karena itu kita perlu mengetahui kandungan air tanah suatu lahan, agar lahan yang digunakan kekurangan air tanah atau tanahnya jenuh yang akan mengurangi produktivitas pertanian. Dalam menukur pendugaan air tanah ada beberapa aspek yang harus diukur atau diperkirakan mulai dari lahan, tekstur tanah, struktur tanah, kedalaman tanah, kapasitas lapang, titik layu permanen, distribusi hujan daerah tersebut, temperature dan lain sebagainya.
            Kapasitas lapang adalah persentase kelembapan yang ditahan oleh tanah sesudah terjadinya drainase dan kecepatan gerakaan air ke bawah menjadi sangat lambat. Keadaan ini terjadi 2-3 hari sesudah hujan jatuh yaitu bila tanah cukup mudah ditembus oleh air, textur dan struktur tanahmya uniform dan pori-pori tanah belum semua terisi oleh air dan temperature yang cukup tinggi. Kelembapan pada saat ini berada di antara 5-40 %. Selama air di dalam tanah masih lebih tinggi dari pada kapasitas lapang maka tanah akan tetap lembab, ini disebabkan air kapiler selalu dapat mengganti kehilangan air karena proses evaporasi. Bila kelembapan tanah turun sampai di bawah kapasitas lapang maka air menjadi tidak mobile. Akar-akar akan membentuk cabang-cabang yang lebih banyak, pemanjangan lebih cepat untuk mendapatkan suatu air bagi kinsumsinya. Oleh karena itu akar-akar tanaman yang tumbuh pada tanah-tanah yang kandungan air di bawah kapasitas lapang akan selalu bercabang- cabang dengan hebat sekali. Kapasitas lapang sangat penting pula artinya karena dapat menunjukkan kandungan maksimum dari tanah dan dapat menentukan jumlah air pengairan yang diperlukan untuk membasahi tanah sampai lapisan di bawahnya. Kondisi ini tergantung dari tekstur lapis menaikkan kelembapan 1 feet tanah kering sampai kapasitas lapang diperlukan air pengairan sebesar 0.5-3 inches.

III.             Materi Dan Metode
3.1.            Waktu dan Tempat
Waktu praktikum dilaksanakan pada bulan mei 2014. Tempat pelaksanaan praktikum di Universitas Islam Negari Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, Yang terlekat di Jl. H.R.Soebrantas No. 155 KM. 15 Simpang Baru Panam Pekanbaru, Provinsi Riau.

3.2. Bahan dan Alat
            1. tanah lapisan top soil
            2. air secukupnya
            3. polybag ukuran 2.5 kg
            4. cangkul
            5. gelas ukur
            6. peralatan tulis

3.3. Metoda Kerja
·         masukkan tanah top soil yang sudah digemburkan kedalam polybag ukuran 2.5
·         Siram dengan air sampai kondisi kapasitas lapang (tidak ada air yang turun ke bawah lagi) dengan menggunakan gelas ukur hitung berapa jumlah air (ml) yang terpakai

V.   Penutup
a.         Kesimpulan
Pengaruh kapasitas lapang pada air di polibag sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanman jagung.Semakin tinggi Kadar Air Lapang Tanah maka kandungan organik dari tanah tersebut semakin besar.Jika tanah di jenuhkan kandungan air yang mengisi pori tanah air akan menjadi lebih besar, sehingga Kadar Air Kapasitas Lapang pada saat tanah di jenuhkan persentasenya akan lebih besar di banding dengan pada saat mengambil sampel tanah dari lapangan.

b.                  Saran
Diharapkan penggunaan pupuk dengan jenis berbeda sehingga diharapkan adanya pengaruh kapasitas lapang yang berbeda pada tanaman.

































ACARA IV
HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN
I.                   Pendahuluan

1.1.            Latar belakang
Air merupakan sumber kehidupan, tanpa air tidak ada makhluk yang dapat hidup. Begitu juga tanaman, salah satu unsur terbesar tanaman adalah air yaitu berkisar anatara 90% untuk tanaman muda, sampai kurang dari 10% untuk padi-padian yang menua, sedangkan tanaman yang mengandung minyak, kandungan airnya sangat sedikit. penyiraman harus dilakukan teratur agar tidak kekurangan. Jika tidak disiram, tanaman akan mati kekeringan. Air merupakan bahan untuk fotosintesis, tetapi hanya 0,1% dari total air yang digunakan untuk fotosintesis. Air yang digunakan untuk transpirasi tanaman sebanyak 99 %, dan yang digunakan untuk hidrasi 1%, termasuk untuk memelihara dan menyebabkan pertumbuhan yang lebih baik. Selama pertumbuhan tanaman membutuhkan sejumlah air yang tepat. Kuantitas air yang dibutuhkan oleh tanaman sangat berbeda-beda sesuai dengan jenis dan lingkungan dimana tumbuhan itu hidup. Tanaman herba menyerap air lebih banyak dibandingkan tanaman perdu. Tumbuhan golongan efemera yang hidup di daerah gurun, akan memanfaatkan hujan yang datang sekali dalam setahun untuk mulai hidup dan berkecambah, berbunga, berbuah dan mati sebelum air yang ada dalam tanah habis. Pertumbuhan yang cepat dan pendeknya umur tanaman tersebut merupakan suatu usaha untuk menghindari diri dari kekurangan air yang menimpanya (Dwijoseputro, 1985).
Air merupakan reagen yang penting dalam proses-proses fotosintesa dan dalam proses-proses hidrolik. Disamping itu juga merupakan pelarut dari garam-garam, gas-gas dan material-material yang bergerak kedalam tumbuh tumbuhan, melalui dinding sel dan jaringan esensial untuk menjamin adanya turgiditas, pertumbuhan sel, stabilitas bentuk daun, proses membuk dan menutupnya stomata, kelangsungan gerak struktur tumbuh-tumbuhan . Kekurangan air akan mengganggu aktifitas fisiologis maupun morfologis, sehingga mengakibatkan terhentinya pertumbuhan. Defisiensi air yang terusmenerus akan menyebabkan perubahan irreversibel (tidak dapat balik) dan pada gilirannya tanaman akan mati.
Fungsi lain dari air adalah menjaga turgiditas yang penting bagi perbesaran sel dan pertumbuhan, serta membentuk tanaman herba. Turgor penting dalam membuka dan menutupnya stomata, Pergerakan daun dan pergerakan korola bunga dan terutama dalam variasi struktur tanaman. Kekurangan air dalam jumlah yang besar menyebabkan kurangnya tekanan turgor pada/ dalam tumbuhan.

1.2.            Tujuan Pratikum
Tujuan dari pratikum ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh hubungan ketersediaan air terhadap pertumbuhan tanaman.

II. Tinjauan Pustaka
Pemasukan air dari dalam tanah ke dalam jaringan tanaman melalui sel-sel akar secara difusi dan osmosis. Dengan masuknya air melalui sel akan tentulah akan terbawa ion-ion yang terdapat di dalam tanah karena larutan tanah mengandung ion (Dwijoseputro, 1985). Di dalam tanah, air berada di dalam ruang pori diantara padatan tanah. Jika tanah dalam keadaan jenuh air, semua ruang pori tanah terisi oleh air. Dalam keadaan ini jumlah air yang disimpan di dalam tanah, jadi merupakan jumlah air maksimum disebut Kapasitas Penyimpanan Air Maksimum. Selanjutnya, jika tanah dibiarkan mengalami pengeringan, sebagian ruang pori akan terisi udara dan sebagian lainnya terisi air. Dalam keadaan ini tanah dikatakan tidak jenuh (Islami, 1995).
Pada tumbuhan, kohesi yang terjadi karena adanya ikatan hidrogen berperan pada pengangkutan (transpor) air yang melawan gravitasi. Air mencapai daun melalui pembuluh-pembuluh mikroskopik yang menjulur ke atas dari akar. Air yang menguap dari daun digantikan oleh air dari pembuluh dalam urat daun. Ikatan hidrogen menyebabkan molekul air yang keluar dari urat daun dapat menarik molekul air yang berada lebih jauh dalam pembuluh, dan tarikan ke depan tersebut akan terus ditransmisi sepanjang pembuluh sampai ke akar. Adhesi, melekatnya satu zat pada zat lain, juga berperan. Adhesi air pada dinding pembuluh membantu melawan gravitasi (Campbell, 2002).
Akar mengabsorbsi air dengan cara osmosis. Oleh karena itu absorbsi air oleh tanaman mungkin dilakukan dengan mengendalikan potencial air larutan dimana akar itu berada. Jika potencial osmotik larutan luar lebih rendah dari potensial osmotik sel-sel akar, maka air dapat masuk dari larutan luar ke dalam sistem akar. Dengan meningkatnya konsentrasi zat-zat terlarut maka masuknya air ke dalam akar akan menjadi lebih lambat sampai arah pergerakan air mungkin akan tebalik (Tim Fisiologi Tumbuhan, 2008). Potensial air suatu sistem menunjukkan kemampuannya untuk melakukan kerja dibandingkan dengan kemampuan sejumlah murni yang setara, pada tekanan atmosfer dan pada suhu yang sama. Potensial osmotik larutan bernilai negatif, karena air pelarut dalam larutan itu melakukan kerja kurang dari air murni. Kalau tekanan pada larutan meningkat, kemampuan larutan untuk melakukan kerja (jadi, potensial-air larutan) juga meningkat (Salisbury, 1995).

III.       MATERI DAN METODE
3.1.      Waktu Dan Tempat
            kegiatan  praktikum  ini di laksanakan tanggal 7-28 Mei 2014 di depan gedung Almaidah.

3.2.            Bahan Dan Alat
·         Tanah lapisan top soil
·         Air kapasitas lapang, ½ kapasitas lapang, 1/3 kapasitas lapang, 0 kapasitas lapang
·         Polybag ukuran 2,5 kg
·         Pupuk kandang/ kompos 50 gram/polibag
·         Benih jagung
·         Cangkul
·         Gelas ukur
·         Timbangan
·         Penggaris/meteran
·         Peralatan tulis

3.3.            Metode Pratikum
·         Masukkan tanah top soil yang sudah digemburkan kedalam polybag
·         Tanam 3 benih jagung setiap satu polybag
·         Siram tanaman setiap hari pada pagi dan sore hari sesuai dengan perlakuan yaitu air kapasitas lapang, ½ kapasitas lapang, 1/3 kapasitas lapang, 0 kapasitas lapang (masing-masing perlakuan dibadi 2 untuk pagi dan sore hari)
·         Buat masing-masing perlakuan 3 ulangan
·         Amati pertumbuhannya selama tiga minggi setelah tanam

VI.       PENUTUP
a.                  Kesimpulan
Dari praktikum yang dilakukan yakni dengan kapasitas lapang penuh 300 ml menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan baik, yakni tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah akar memperlihatkan pertumbuhan yang nyata.

b.                  Saran
Penggunaan tanaman yang berbeda diharapkan akan dapat menghasilkan hasil yang berbeda pula. Sehingga dapat memperbanyak literatur pendukung dalam penelitian keepannya.














Daftar Pustaka

Aryanti, E., Oksana., & Saragih, R. (2014). Buku Penuntun Praktikum Hidrologi Pertanian. Pekanbaru.11 Hlm.         

Campbell, D. 2002. Efek Mozart. PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Dwidjoseputro, D. 1985. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta.- kapasitas-lapang/ ( diakses 3 Juni 2014).

Hanifiah,kemas ali. 2009.Dasar-dasar ilmu tanah..Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

http:// tanijogonegoro.pH Tanah. Di akses 3 Juni 2014.

http://gerbangpertanian. Mengukur pH tanah dengan Kertas Lakmus. Diakses pada 3Juni 2014. 

Islami, T dan Utomo, W. H. 1995. Hubungan Tanah, Air dan Tanaman. IKIP Semarang Press. Semarang. 245 Hlm.

Najiyati, S., dan Danarti, 1997. Budidaya Kopi dan Pengolahan Pasca Panen. Penebar Swadaya. Jakarta. 203 Hlm.

Salisbury dan Ross.1995. Fisiologi Tumbuhan. ITB. Bandung.


Wikipedia Bahasa Indonesia. 2014. Kualitas Air. http://id.wikipedia.org /wiki/Kualitas_air. Diakses 3 Juni 2014.





























Lampiran

1 komentar:

  1. Ikatan hidrogen juga menyebabkan air mempunyai kapasitas panas yang tinggi sehingga dapat berfungsi sebagai tempat penampung panas yang efektif. Pada waktu musim panas air menampung panas dan pada saat musim dingi mengeluarkannya perlahan, sehingga menjaga level temperature yang stabil penting bagi iklim dan kehidupan. Air juga memerlukan energy yang banyak untuk menguap sehingga memoderasi panas dari matahari, menjaga temperature ekosistem air dan menjaga temperature organisme dan akses panas.

    BalasHapus