LAPORAN
HASIL SURVEI AGRONOMI TANAMAN PANGAN
DI
KELOMPOK TANI SWADAYA MASYARAKAT
1.
Lokasi
survey :
Jalan
cipta karya ujung, RT 01 RW 03 SIDOMULYO.
2.
Waktu
survey :
Survey di lakukan pada tanggal 28 maret
2013
3.
Nama
kelompok tani yang disurvei :
Kelompok tani yang di survey adalah
kelompok tani swadaya masyarakat
4.
Identitas
anggota kelompok tani
Nama
petani yang di survey : Jumikan duluk
Pada kelompok tani swadaya masyarakat
ini memiliki anggota 10 petani.
5.
Komoditi
yang disurvei
Tanaman yang di survey adalah tanaman
jagung varietas bonanza f1
6.
Cara
budidaya :
a. Pengolahan
tanah
Lahan dibersihkan dari sisa tanaman
sebelumnya, sisa tanaman yang cukup banyak dibakar, abunya dikembalikan ke
dalam tanah, kemudian dicangkul dan diolah dengan bajak. Tanah yang akan
ditanami dicangkul sedalam 15-20 cm, kemudian diratakan. Setiap 3 m dibuat
saluran drainase sepanjang barisan tanaman. Lebar saluran 25-30 cm, kedalaman
20 cm. Saluran ini dibuat terutama pada tanah yang drainasenya jelek.Di daerah
dengan pH kurang dari 5, tanah dikapur (dosis 300 kg/ha) dengan cara menyebar
kapur merata/pada barisan tanaman, + 1 bulan sebelum tanam. Sebelum tanam
sebaiknya lahan disebari GLIO yang sudah dicampur dengan pupuk kandang matang
untuk mencegah penyakit layu pada tanaman jagung.
Dalam pengelolaan tanah para petani
melakkukannya dengan cara manual. Dengan mencangkulnya, pemberian pupuk secara
berkala. Dalam hal ini petani membuat plot – plot untuk tanaman jagungnya.
Setiap plotnya itu terdiri dari beberapa subplot.
Petani melakukan hal demikian karena
agar dalam pemanennannya dapat dilakukan secara berkala.
b.
Persiapan
benih (varietas yang digunakan)
Benih
sebaiknya bermutu tinggi baik genetik, fisik dan fisiologi (benih hibryda).
Daya tumbuh benih lebih dari 90%. Kebutuhan benih + 20-30 kg/ha. Pada persiapan
benih petani membeli benih yang telah bersertifikasi, yang biasanya di jual di
toko – toko pertanian. Benih yang di gunakan adalah benih Bonanza f1. Benih
bonanza merupakan benih jagung yang berasal dari Thailand,termasuk golongan
hibrida silang tunggal. Karakteristik dari benihnya itu sendiri yakni :
Jenis bibit Jagung Manis Bonanza
F1 ini, Sangat cocok ditanam di dataran rendah. Varietas Jagung Unggul
Bonanza F 1 menghasilkan kualitas jagung Manis yang prima. Varietas Jagung Hibrida
Manis Bonanza F1 ini memiliki umur panen lebih kurang 68-75 HST- hari setelah
tanam. Bibit Unggul Jagung Manis sangat Genjah, Jagung Bonanza F1 sesuai untuk
di panen mengkal.
Bibit Jagung Manis Bonanza F1 Yang kami jual, sangat-sangat tepat dan cocok di Budidayakan di seluruh nusantara, dengan dataran rendah. varietas Jagung Manis hibrida ini berproduksi panen rata-rata 12 sampai 16 ton / hektar Jagung Segar, Dengan berat noramal 480 gram/ Tongkol.
Bibit Jagung Manis Bonanza F1 Yang kami jual, sangat-sangat tepat dan cocok di Budidayakan di seluruh nusantara, dengan dataran rendah. varietas Jagung Manis hibrida ini berproduksi panen rata-rata 12 sampai 16 ton / hektar Jagung Segar, Dengan berat noramal 480 gram/ Tongkol.
c.
Penanaman
(jarak tanam, cara tanam)
Lubang tanam ditugal,
kedalaman 3-5 cm, dan tiap lubang hanya diisi 1 butir benih. Jarak tanam jagung
disesuaikan dengan umur panennya, semakin panjang umurnya jarak tanam semakin
lebar. Jagung berumur panen lebih 100 hari sejak penanaman, jarak tanamnya
40x100 cm (2 tanaman /lubang). Jagung berumur panen 80-100 hari, jarak tanamnya
25x75 cm (1 tanaman/lubang). Panen <>E. Pengelolaan Tanaman
Karena petani ini
malakukan pemanenan kurang dari 100 hari maka hanya satu butir saja
perlubangnya.
Pola penanamannya
menngunakan tipe monokultur. Selain itu penanaman dilakukan secara kontinyu.
Tidak langsung di tanam untuk semua blok tempat tanam.
Blok yang dimiliki
petani tersebut ada 3 blok besar yang terdiri dari beberapa plot.
d.
Pemeliharaan
Pemeliharaannya dalam
hal ini petani melakukannya secara manual.
1.
Penjarangan dan Penyulaman
Tanaman
yang tumbuhnya paling tidak baik, dipotong dengan pisau atau gunting tajam
tepat di atas permukaan tanah. Pencabutan tanaman secara langsung tidak boleh
dilakukan, karena akan melukai akar tanaman lain yang akan dibiarkan tumbuh.
Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih yang tidak tumbuh/mati, dilakukan
7-10 hari sesudah tanam (hst). Jumlah dan jenis benih serta perlakuan dalam penyulaman
sama dengan sewaktu penanaman.
2.
Penyiangan
Penyiangan
dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung yang masih muda dapat
dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dll. Penyiangan jangan sampai
mengganggu perakaran tanaman yang pada umur tersebut masih belum cukup kuat
mencengkeram tanah maka dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari.
3.
Pembumbunan
Pembumbunan
dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk
memperkokoh
posisi batang agar tanaman tidak mudah rebah dan menutup akar yang bermunculan
di atas permukaan tanah karena adanya aerasi. Dilakukan saat tanaman berumur 6
minggu, bersamaan dengan waktu pemupukan. Tanah di sebelah kanan dan kiri
barisan tanaman diuruk dengan cangkul, kemudian ditimbun di barisan tanaman.
Dengan cara ini akan terbentuk guludan yang memanjang.
4.
Pengairan dan Penyiraman
Setelah
benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali bila tanah telah
lembab, tujuannya menjaga agar tanaman tidak layu. Namun menjelang tanaman
berbunga, air yang diperlukan lebih besar sehingga perlu dialirkan air pada
parit-parit di antara bumbunan tanaman jagung.
Di bentuk juga parit parit di sampingnya
sehinggga memudahkan untuk proses penyiraman.
5.
Pemupukan
Pemupukan
menggunakan pupuk kandang dengan proses sekali pemupukannya.
Hama dan Penyakit
Hama dan Penyakit yang ada pada
tanamn jagung yang di survey adalah :
1. Hama
a.
Lalat bibit (Atherigona exigua Stein)
Gejala:
daun berubah warna menjadi kekuningan, bagian yang terserang mengalami
pembusukan, akhirnya tanaman menjadi layu, pertumbuhan tanaman menjadi kerdil
atau mati. Penyebab: lalat bibit dengan ciri-ciri warna lalat abu-abu, warna
punggung kuning kehijauan bergaris, warna perut coklat kekuningan, warna telur
putih mutiara, dan panjang lalat 3-3,5 mm. Pengendalian: (1) penanaman serentak
dan penerapan pergiliran tanaman. (2) tanaman yang terserang segera dicabut dan
dimusnahkan. (3) Sanitasi kebun. (4) semprot dengan PESTONA
b.
busuk batang
busuk batang pada tanaman jagung ini di
indikasi oleh jamur ganoderma yang menyerang pangkal batang tanaman jagung.
7.
Panen
(waktu panen, cara panen, kriteria panen)
1. Ciri dan Umur Panen
pada jagung ini Umur panen 70 hari
setelah tanam. Jagung untuk sayur (jagung muda, baby corn) dipanen sebelum
bijinya terisi penuh (diameter tongkol 1-2 cm), jagung rebus/bakar, dipanen
ketika matang susu dan jagung untuk beras jagung, pakan ternak, benih, tepung
dll dipanen jika sudah matang fisiologis.
8.
Pasca
panen (pengolahan pasca panen)
1 . Cara Panen
Cara pemanenan yang dilakukan oleh
petani di lakukan secara manual yakni Putar tongkol berikut kelobotnya/patahkan
tangkai buah jagung.
2. Pengupasan
Dikupas
saat masih menempel pada batang atau setelah pemetikan selesai, agar kadar air
dalam tongkol dapat diturunkan sehingga cendawan tidak tumbuh.
4. Pengeringan
4. Pengeringan
Pengeringan
jagung dengan sinar matahari (+7-8 hari) hingga kadar air + 9% -11 %
6.
Pemipilan
Setelah
kering dipipil dengan tangan atau alat pemipil jagung.
7.
Penyortiran dan Penggolongan
Biji-biji
jagung dipisahkan dari kotoran atau apa saja yang tidak dikehendaki (sisa-sisa
tongkol, biji kecil, biji pecah, biji hampa, dll). Penyortiran untuk menghindari
serangan jamur, hama selama dalam penyimpanan dan menaikkan kualitas panenan.
Pengelolaan
paska panen yang dilakukan oleh petani jagung ini yakni, dengan melakukan
penyortiran secara manual. Sebelum di bawa ke pengumpul Jagung yang tersortir
tersebut biasa akan di beli oleh beberapa pedagang eceran yang langsung datang
ke rumah untuk membelinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar