BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Program pengembangan dan
pembangunan perkebunan kelapa sawit dengan pola kemitraan sangat menguntungkan
bagi berbagai aspek, baik ekonomi, social, maupun lingkungan.Ditinjau dari
aspek ekonomi, perkebunan kelapa sawit dapat mendukung industry dalam negeri
berbasis produk berbahan dasar kelapa sawit. Selain itu dengan terbangunnya
banyak sentra ekonomi di wilayah baru akan mendukung pembangunan ekonomi regional.
Ditinjau dari aspek social, terjadinya penyerapan tenaga kerja dalam jumlah
besar dan memperkecil kesenjangan pendapatan petani dengan pengusaha
perkebunan.
Dari aspek lingkungan, adanya
pengembangan dan pembanggunan perkebunan kelapa sawit dilahan yang telah lama
terbuka dan tidak produktif akan merehabilitasi lahan kritis dan marginal dalam
skala yang luas. Selain itu, terbangunnya perkebunan yang luas akan menambah
ketersediaan oksigen serta sekaligus menyerap karbon. Perkebunan kelapa sawit yang luas juga dapat mendukug fungsi
hidroorologis, yaitu kemampuan untuk menyerap air pada musim hujan serta
melepasnya secara bertahap pada musim kemarau.
B.
RUANG
LINGKUP
1. Budidaya
Tanaman Kelapa Sawit
Budidaya tanaman kelapa sawit meliputi penyiapan
bibit, persiapan lahan, pengolahan lahan, pemeliharaan tanaman sampai panen.
2. Pola
Kemitraan dan Kelembagaan Petani
a. Pola
kemitraan perkebunan
1. Kemitraan
pola PIR (perkebunan inti rakyat)
Kemitraan
perusahaan inti rakyat (PIR) merupakan kemitraan perkebunan generasi
pertamayang dimulai pada tahun 1980an. Program PIR merupakan pola pengembangan
perkebunan rakyat dengan menggunakan perkebunan besar sebagai inti dan
sekaligus sebagai pelaksana pengembangan kebun plasma.Pola ini awalnya dibangun
perusahaan perkebunan Negara untuk masyarakat di wilayah pedesaan.
2. Kemitraan
pola KKPA (kredit koperasi primer anggota)
Kemitraan pola
KKPA merupakan pola kemitraan perusahaan inti dan petani dalam wadah koperasi
untuk meningkatkan daya guna lahan petani peeserta dalam usaha meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan para anggota melalui kredit jangka panjang dari
bank.Perusahaan inti sebagai pengembang melaksanakan pembangunan kebun kelapa
sawit untuk petani peserta dengan biaya pembangunan dari kredit bank hingga
tanaman kelapa sawit menghasilkan.Perusahaan inti juga membangun kelembagaan
petani sebagai wadah pembinaan dan bimbingan bagi petani peserta mengenai
budidaya dan manajemen perkebunan kelapa sawit.Pembinaan minimum dilakukan
selama satu siklus tanam.
3. Kemitraan
pola PRP (program revitalisasi perkebunan)
Pada pola PRP,
pendampingan dan pemberdayaan petani menjadi lebih terencana dengan kontrak
manajemen selama satu siklusdan sistem manajemen satu atap. Pengelolaan seluruh
kebun, baik milik perusahaan inti maupun milik petani plasma mendapat perlakuan
yang sama, mulai dari persiapan penanaman, pengelolaan kebun, hingga
pengelolaan hasil. Pengelolaan kebun plasma selama satu siklus tanam melibatkan
petani semaksimal mungkin, sehingga stabilitas produk usaha tani, dan
pendapatan petani plasma lebih diproritaskan.
C.
TUJUAN
PRAKTIKUM
1. Untuk
mengetahui teknik budidaya tanaman kelapa sawit
2. Diharapkan
dapat membedakan budidaya tanaman kelapa sawit yang baik dan yang tidak baik.
3. Diharapkan
Bisa menerapkan budidaya tanaman kelapa sawit yang baik dan berpotensi
D.
MANFAAT
PRAKTIKUM
1. Mengetahui
teknik budidaya tanaman kelapa sawit yang baik
2. Bisa
membedakan teknik budidaya yang baik dan yang kurang baik
3. Dapat
menerapkan teknik budidaya yang bagus
E.
TEMPAT
DAN WAKTU
1. Tempat
Praktikum
Lokasi praktikum teletak di desa
Bina Baru kecamatan Kampar kiri tengah kabupaten Kampar provinsi Riau
2. Waktu
Praktikum
Praktikum dilaksanakan pada hari
kamis 9 January 2014 mulai pukul 08.00 sampai pukul 15.00.
F.
PELAKSANAAN
1. SARANA
Sarana meliputi empat buah mobil
mini bus yang menampung sekitar 125 orang peserta praktikum, kantor koperasi
yang digunakan sebagai pertemuan/ tatap muka antara praktikan dengan karyawan
instansi/lembaga.
2. ALAT
Alat yang digunakan dalam praktikum
ini adalah kamera yang di gunakan untuk mengambil poto sebagai dokumentasi,
alat- alat tulis digunakan untuk mencatat semua jawaban dari pertanyaan yang di
lontarkan
BAB II LANGKAH-LANGKAH
PRAKTIKUM
A. Mendatangi
lokasi praktikum
B. Melakukan
tatap muka/ ramah tamah sekaligus perkenalan di kantor instansi tempat
praktikum
C. Melakukan
survey kelapangan
D. Melakukan
pengmatan dilapangan
E. Melakukan
Tanya jawab (wawancara) di lapangan
F. Mengambil
poto sebagai dokumentasi
G. Penyerahan
cendra mata sekaligus acara pamitan dan ucapan terima kasih
H. Pulang
ke kampus
BAB III HASIL
PENGAMATAN
Table
1.1 hasil wawancara di lapangan
NO
|
PERTANYAAN
|
JAWABAN
|
KETERANGAN
|
1
|
Berapa luas
perkebunan,?
|
Luas kebun sekitar 9
hektar
|
|
2
|
Apa nama varietas
yang di tanam.?
|
Varietas yang kami
gunakan adalah tenera
|
|
3
|
Berapa umur tanaman.?
|
Umur tanaman ini
sekitar 15 tahun
|
|
4
|
Bagaimana sistem
pemupukannya.?
|
Pemupukan dilakukan 4
kali dalm setahun
|
|
5
|
Apa nama pupuk yang
di gunakan.?
|
Npk mutiara, urea,
tsp, kcl dan tankos
|
|
6
|
Berapa dosis pupuk
yang di berikan.?
|
Untuk pupuk unorganik
sekitar 1 kg/batang, sedangkan untuk tankos satu truk cold diesel untuk 10
batang tanaman
|
|
7
|
Kapan pemupukan
dilakukan.?
|
Pada waktu tanah
dalam keadaan lembab
|
|
8
|
Bagaimana cara
pengendalian hama dan penyakit tanaman.?
|
Pengendalian hama
dilakukan dengan cara manual dan di semprot
|
|
9
|
Hama apa yang paling
dominan menyerang tanaman.?
|
Hama yang paling
dominan menyerang yaitu hama ulat kumbang badak
|
|
10
|
Bagaimana cara
menanggulangi hama yang dominan itu.?
|
Pengendaliannya
dengan cara mengikis bagian terserang kemudia menyemprotnya dengan pestisida
|
|
11
|
apa nama pestisida
yang di gunakan.?
|
Merk dagang pestisida
adalah regen
|
|
12
|
Bagaimana sistem
pemanenan yang di lakukan.?
|
Disini sistem
pemanenannya menggunkan sistem giring,, yaitu ada yang mengawasi pemanen.
|
|
13
|
Berapa produktivitas
per bulan.?
|
Produksinya sekitar 3
ton/ha/bulan
|
|
14
|
Bagaimana sistem
rotasi panennya.?
|
Panen dilakukan dua
kali satu bulan
|
|
15
|
Apa alat yang
digunakan dalam pemanenan.?
|
Alat yang di gunakan
yaitu egrek,, tapi masih ada sebagian menggunakan dodos
|
|
16
|
Bagaimana tanggapan
bapak tentang brondolan.?
|
Untuk brondolan,, itu
untuk si pekerja
|
|
17
|
Bagaimana tentang
pengolahan hasil tanamannya.?
|
Hasil yang di panen,
itu lansung di bawa ke pabrik,, bukan kita yang mengolahnya, pabriknya
sekitar satu jam dari sini.
|
|
BAB IV PEMBAHASAN
TEKNIK BUDIDAYA KELAPA
SAWIT
A.
PEMBIBITAN
Sasaran pembibitan adalah
menyediakan bibit kelapa sawit yang superior dan siap di tanam di
perkebunan.Selain itu, kegiatan ini memastikan ketersediaan bibit dalam jumlah
yang cukup, berkualitas dan tepat waktu dengan biaya yang rasional.Kondisi
bibit yang superior, baik secara genetic maupun fenotipe, merupakan satu
jaminan untuk mendapatkan produktivitas yang tinggi.
Metode pembibitan kelapa sawit
biasanya menggunakan polybag nursery (bibit ditempatkan dalam polibag).
1. Bahan
Tanam
Bahan tanam merupakan faktor
penentu keberhasilan pembibitan dan
pembangunan kebun secara keseluruhan. Bahan tanam adalah benih kelapa sawit
unggul.Calon bibit harus dihasilkan dan dikecambahkan oleh lembaga resmi yang
ditunjuk oleh pemerintah.
2. Pembibitan
Awal
Pembibitan awal (pre nursery)
merupakan tempat kecambah kelapa sawit (germinated seeds) di tanam dan di
pelihara hingga umur tiga bulan.Selanjutnya, bibit tersebut dipindahkan ke
pembibitan utama (main nursery). Pembibitan pre nursery dilakukan selama 2-3
bulan, sedangkan pembibitan pada main
nursery selama 10-12 bulan. Bibit akan siap ditanam pada umur 12-14 bulan (3
bulan di pre nursery dan 9-11 bulan di main nursery).
Kegiatan-kegiatan pre nursery meliputi:
a. Pemilihan
lokasi yang sesuai persyaratan
b. Pemesanan
kecambah
c. Penyiapan
babybag
d. Penanaman
kecambah
e. Pembuatan
naungan
f. Penyiraman
dan penyiangan
g. Pemupukan
h. Proteksi
dan seleksi
i.
Pengangkutan bibit
Kegiatan-kegiatan main nursery meliputi:
a. Penentuan
lokasi
b. Pembuatan
lay out dan pancang
c. Pembuatan
jaringan irigasi
d. Penyiapan
polybag
e. Penanaman
f. Penyiraman
dan penyiangan
g. Pemupukan
h. Pengendalian
hama dan penyakit
i.
Penyeleksian
j.
Pengangkutan bibit
B.
PERSIAPAN
LAHAN DAN PENANAMAN KELAPA SAWIT
1. Persiapan
Lahan
Adapun hal-hal yang dilakukan dalam persiapan lahan
adalah:
a. Menentukan
jenis lahan
b. Menentukan
system pembukaan lahan
c. Menentukan
tahapan pembukaan lahan
d. Melakukan
konservasi lahan
e. Membuat
manajemen waktu
2. Penanaman
Adapun hal-hal yang berkaitan dengan penanaman
adalah:
a. Pembuatan
ajir (tiang pancang)
b. Pembuatan
lobang tanam
c. Penanaman
bibit kelapa sawit
d. Penanaman
tanaman penutup tanah (kacang-kacangan)
C.
PEMELIHARAAN
KELAPA SAWIT
1. Tanaman
Belum Menghasilkan (TBM)
Adapun hal-hal yang perlu dikerjakan dalam
pemeliharaan tanaman kelapa sawit pada masa belum menghasilkan adalah:
a. Penyulaman
b. Penyiangan
c. Pengendalian
hama dan penyakit tanaman
d. Pemupukan
e. Kastrasi
2. Tanaman
Menghasilkan
Adapun hal-hal yang perlu dikerjakan pada tanaman
menghasilkan adalah:
a. Penyiangan
b. Sanitasi
c. Polinasi
d. Pemupukan
e. Pengendalian
hama dan penyakit tanaman
D.
PANEN
Panen merupakan salah satu factor
penting yang menetukan kualitas dan kuantitas produksi.Tanaman kelapa sawit
umumnya sudah mulai di panen pada umur tiga tahun di kebun.Pekerjaan panen
meliputi pemotongan tandan buah masak, pengutipan brondolan, dan pengangkutan
ke TPH.
1. Persiapan
Panen
Persiapan panen berkaitan dengan
penyediaan tenaga kerja dan alat-alat panen yang diperlukan, kegiatan awal
lainnya dalam persiapan panen adalah pembuatan atau peningkatan mutu jalan,
karena jalan merupakan factor penunjang yang penting dalam pengangkutan hasil
dari kebun ke pabrik. Akses jalan yang perlu disiapkan untuk proses panen
diantaranya jalan penghubung (jalan utama), jalan produksi, jalan control, dan
jalan pikul (pasar).
2. Keberhasilan
Panen
Keberhasilan penen sangat
ditentukan dari hasil produksi kebun, meliputi tandan, minyak dan inti sawit.
Keberhasilan panen dipengaruhi oleh persiapan panen yang baik dan efektif,
mulai dari kodisi jalan, tenaga kerja,
alat-alat yang digunakan, waktu memulai panen, pemahaman kriteria matang tandan
dan cara pemanenan.
3. Pelaksanaan
Panen
Sistem panen tergantung pada jenis
tenaga kerja pemanen (harian atau borongan), karyawan harian tetap (KHT) atau
karyawan harian lepas (KHL). Pelaksanaan panen dibedkan atas dua sistem
a. Sistem
Giring
Sistem panen yang seluruh hasil
panennya ditempatkan disatu lokasi panen secara bersamaan, sehingga
masing-masing pemanen bias memanen di tempat yang berbeda. Sistem ini cocok
untuk pemanen dengan potensi produksi yang tinggi.Kelebihan sistem giring
adalah pekerjaan lebih cepat selesai karena selalu di awasi mandor.
b. Sistem
Tetap
Sistem yang masing-masing
pemanennya ditempatkan dilokasi panen tertentu, sehingga masing-masing pemanen
selalu memanen di tempat yang sama. Sistem ini lebih sesuai untuk pemanen
borongan yang potensi produksinya rendah.Kelebihn sistem tetap adalah lebih
teliti dan tidak memengaruhi fisiologis tanaman.
BAB V PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Tanaman
kelapa sawit memilki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan, karna
keuntungannya yang sangat banyak, baik dari segi social, lingkunga, terutama
dari segi ekonomi.Budidaya tanaman kelapa sawit dengan menggukan teknik yang
berdasarkan ilmu pengetahuan sangat menguntungkan, karna produktivitas yang
dihasilkan sangat memuaskan, ditambah lagi dengan manajemen perkebunan yang
baik.
Budidaya
tanaman kelapa sawit harus didasari ilmu pengetahuan, baik dalam dalam bentuk
teori dan praktik, sehingga mendapatkan hasil yang memuaskan.
B.
SARAN
Untuk meningkatkan produktivitas didalam budidaya tanaman kelapa
sawit, penggunaan herbisida seharusnya diganti dengan menggunakan mesin potong
rumput, karna herbisida sedikit banyaknya mempengaruhi terhadap pertumbuhan
tanaman budidaya, berbeda dengan penggunaan mesin pemotong rumput yang tidak
merugikan bagi tanaman, bahkan rumput yang telah dipotong dapat menambah unsur
hara bagi tanaman budidaya sekaligus penyubur tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Sunarko.
2009. Budidaya dan Pengelolaan Kebun
Kelapa Sawit dengan sistem kemitraan. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Utomo
Ismedi DKK. 2008. Budidaya Tanaman
Perkebunan Unggulan(Kelapa sawit, Karet, Kelapa,Sagu, dan Kakao). Dinas
Perkebunan Provinsi Riau. Pekan Baru.
Pardamean
Maruli. 2011. Cara Cerdas Mengelola
Perkebunan Kelapa Sawit.Andi.Yogyakrta.
Bakhendri
Solfan dan Zulkarnain. 2013. Penuntun
Praktikum Mata Kuliah Agronomi Tanaman Perkebunan. Fakultas Pertanian
Peternakan .Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau.Pekan Baru.
LAMPIRAN
Gambar
1. Pengaplikasian tankos gambar 2.data hasil produksi tahun 2013
Gamba
3.Tankos siap di aplikasikan gambar 4. Tempat pengumpulan hasil
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut