Translate

Senin, 27 Januari 2014

DASAR - DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN TENTANG JENIS HAMA



RINGKASAN PERSENTASI
 DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

1.      Tikus Sawah (Rattus argentiventer)
Ø  Bagian yang diserang : tanaman di areal persawahan
Ø  Pengendalian : Kultur Teknik: Melakukan tanam padi serempak. Melakukan Pemberaan lahanMelakukan pergiliran Tanaman Meminimalkan tempat persembunyian tikus Pengolahan tanahKebersihan sawah dan lingkungan (sanitasi). Hayati: Pemanfaatan Musuh Alami TikusUlar Sawah Burung Hantu Musang Sawah. Mekanis: Pagar plastik Perangkap Sistem Bubu Geropyokan. Kimiawi: Umpan beracun (rodentisida) Rodentisida yang dianjurkan adalah yang bekerja lambat Fumigasi liang Dilakukan pada saat padi keluar malai dan pemasakan, dapat dilanjutkan dengan pembongkaran liang.

2.      Belalang

Ø  Bagian yang diserang :
Ø  Pengendalian : Kultur Teknis: Dengan mengatur pola tanam dan menanam tanaman alternatif yang tidak disukai oleh belalang seperti tanaman kacang tanah dan ubi kayu, melakukan pengolahan tanah pada lahan yang diteluri sehingga telur tertimbun dan yang terlihat diambil. Gropyokan/Mekanik/Fisik: Kelompok tani secara aktif mencari kelompok belalang di lapangan, dengan menggunakan kayu, ranting, sapu dan jaring perangkap. Kimiawi: Pengendalian yang dapat dilakukan pada Stadium Nimfa kecil karena belum merusak. Pengendalain terhadap imago dilaksanakan pada malam hari, mulai dari belalang hinggap senja hari sampai sebelum terbang waktu pagi hari. Pengendalian sebaiknya secara langsung terhadap individu/kelompok yang ditemui di lahan. Biologis: Dengan menggunakan cendawan, dengan cara penyebaran pada tempat-tempat bertelur belalang kembara atau dengan penyemprotan dengan terlebih dahulu membuat suspensi (larutan cendawan). Pengendaliandengan Ekstrak Tuba (Deris. Sp): Ekstrak Nimba (azadiracht indica) dilakukan penyemproptan pada tanaman untuk meninggalkan “Efek Residu” pestisida pada Tanaman.

3.      Tungau merah
Ø  Bagian yang diserang : tangkai daun, daun serta buah (dapat menyebabkan keretakan buah)  merusak pula tanaman sayur-sayuran, daun teh, tanaman hias dan tanaman palawija lainnya
Ø  Pengendalian : 1)Pengendalian secara mekanik dapat dilakukan dengan mengadakan sanitasi kebun dan mengeradikasi gulma yang menjadi inang tungau merah. 2)Pengendalian secara biologis dapat dilakukan dengan pemanfaatan musuh alami dari jenis predator Phytoseiulus persimilis, P. marcopilis, Stethorus sp, Conccinella repanda, dan C. tranversalis F. 3)Pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan menyemprotkan bahan kimia akarisida pada awal peningkatan populasi.

4.      Kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros)
Ø  Bagian yang diserang : bagian titik tumbuh tanaman kelapa sawit, kelapa dan tanaman palm-palman.
Ø  Pengendalian : Pengendalian Biologi : Pengendalian kumbang tanduk O. rhinoceros secara biologi menggunakan beberapa agensia hayati diantaranya jamur Metarhizium anisopliae dan Baculovirus oryctes. Pengendalian Kimia : Pengendalian menggunakan insektisida kimia masih banyak dilakukan. Insektisida kimia yang dahulu efektif di lapangan adalah organoklorin. Perangkap Feromon : Upaya terkini dalam mengendalikan kumbang tanduk adalah penggunaan perangkap feromon.

5.      Lalat buah
Bagian yang diserang :
Pengendaliannya : Pengendalian secara mekanik. Pengendalian secara mekanik yaitu pengendalian hama dengan jalan menangkap dan membunuhnya, umumnya buah-buhan yang terserang hama lalat buah ini dikumpulkan dan selanjutnya dipendam atau dikubur dalam tanah sehingga siklus hidup dari hama lalat buah bisa terputus. Pengendalian secara kultur teknik. Yaitu pengendalian hama dengan cara-cara yang berhubungan dengan budidaya tanaman, antara lain meliputi; Pemanenan buah selagi buah masih hijau atau sebelum buah masak dipohon, mengatur draenase dan aerase tanah, sehingga pupa dari hama lalat buah tersebut mati didalam tanah. Pengendalian secara hayati atau alami Yaitu pengendalian hama dengan menggunakan musuh alami. seperti predator atau pemangsa dan parasitoid. Untuk pengendalian hama lalat buah ini biasanya menggunakan predator tawon, semit. Cocopet atau kumbang tanah. Sedangkan parasitnya menggunakan parasitoid. Pengendalian secara kimiawi Yaitu pengendalian hama dengan menggunakan bahan-bahan kimiai seperti Insektisida.

6.      Kumbang moncong
Ø  Bagian yang diserang : bagian titik tumbuh tanaman kelapa sawit.
Ø  Pengendaliannya : biasanya dilakukan dengan menangkap kumbang setiap hari atau aplikasi insektisida setiap minggu. Upaya terkini dalam mengendalikan kumbang moncong adalah penggunaan perangkap feromon.

7.      Wereng coklat
Ø  Bagian yang diserang : Menyerang tanaman padi dengan cara menghisap cairan jaringan tanaman padi sehingga tanaman menjadi kering dan mati.
Ø  Pengendaliannya :
·         Tindakan preventif
a.       Tanam padi serempak
b.      Pengamatan wereng coklat
c.       Perangkap lampu
·         Tindakan kuratif
Tindakan ini yakni dengan tindakan pengendalian menggunakan insektisida yang direkomendasikan.
·         Tindakan represif
Tindakan yang dilakukan adalah dengan pengeringan petakan sawah, pencabutan dan pembakaran seluruh tanaman.

8. penggerek batang jagung
Ø  Bagian yang diserang : bagian batang jagung
Ø  Pengendaliannya : Strategi pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa teknik pengendalian, yaitu (1) melakukan monitoring fenologi pertumbuhan mangga dengan Strategi pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa teknik pengendalian, yaitu (1) melakukan monitoring fenologi pertumbuhan mangga dengan tujuan mengetahui fase kritis mulai adanya serangan, yaitu saat fase tunas, (2) aplikasi insektisida berbahan aktif imidakloprid pada saat fase kritis (tunas) dengan interval 1 minggu, (3) bila ada serangan dengan ditandai oleh adanya lubang pada ranting/cabang dapat dilakukan pengendalian tahap pertama menggunakan agen hayati berupa bakteri Serratia marcescens, (4) bila serangan masih berlanjut ditandai dengan adanya kotoran yang keluar dari lubang maka dilakukan pemangkasan sampai sekitar 10 cm di bawah bekas gerekan terbaru tanpa menunggu bagian tanaman tersebut kering.
9.      Keong mas
Ø  Bagian yang diserang : bagian tanaman yakni pada batang-batang padi
Ø  Pengendaliannya :

10.  Kepik hitam
Ø  Bagian yang diserang : merusak bulir, Kerusakan yang ditimbulkan oleh Kepik Hitam ini antara lain yaitu beras menjadi coklat kehitaman, mudah hancur apabila digiling dan apabila dimasak terasa pahit.  
Ø  Pengendaliannya : Tanam serempak dalam satu wilayah administratif untuk menghindari terjadinya populasi tinggi, sitem tanam legowo populasi ditemukan lebih rendah, pemanfaatan predator laba-laba.

11.  Ulat tanah
Bagian yang diserang :
Pengendaliannya :

12.  Ulat penggerek batang kakao
Bagian yang diserang :
Pengendaliannya :

13.  Ulat grayak (Spodoptera sp.)
Ø  Bagian yang diserang : daun pada tanaman
Ø  Pengendaliannya : Pengendalian Secara Teknis : Pengendalian dilakukan dengan melakukan teknis budidaya yang benar. Beberapa upaya teknis untuk mengurangi serangan ulat grayak adalah menjaga sanitasi kebun, pengolahan tanah (pencangkulan dan penggaruan), penggiliran tanaman. Pengendalian Mekanis : Lakan penangkapan secara manual, terutama terhadap larva. Pengendalian ini efektif dilakukan pada malam hari. Jika ditemukan sekumpulan telur yang berada di permukaan daun dan diselimuti seperti benang kelamat, segera musnahkan. Pengendalian Secara biologi : Pengendalian ini pada initinya menitikberatkan pada pemanfaatan musuh alaminya. Terdapat beberapa musuh alami ulat grayak baik dari jenis predator, parasitoid, maupun patogen. Beberapa jenis predator yang bisa dimanfaatkan untuk menekan populasi ulat grayak antara lain Lycosa pseudoannnulata (Araceae), Paederus fuscipes (Coleoptera), Euburellia stali (Dermaptera), dan Eocantheocona furcellata (Hemiptera). Sementara itu, jenis parasitoid yang dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan ulat grayak adalah Apanteles sp. (Hymenoptera), dan Telenomus sp. (Hymenoptera). Sedangkan patogen yang dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan ulat grayak adalah SlNPV dan Beauveria bassiana. Pengendalian Kimiawi : Ulat grayak tergolong jenis ulat yang mudah resisten atau kebal terhadap suatu jenis bahan aktif pestisida. Oleh karena itu, penggiliran bahan aktif pestisida setiap kali penyemprotan merupakan kunci keberhasilan pengendalian Spodoptera sp. Pengendalian kimiawi dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo dengan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan dan dilakukan secara berseling setiap kali penyemprotan.

14.  kutu daun
Bagian yang diserang :
Pengendaliannya :

15.  ulat api


Ø  Bagian yang diserang : bagian daun pada tanaman kelap sawit
Ø  Pengendaliannya : Pengendalian Kimiawi : Insektisida yang paling banyak digunakan pada perkebunan kelapa sawit untuk ulat api saat ini adalah deltametrin, profenofos dan lamda sihalothrin. Pengendalian Hayati : Beberapa agens antagonis telah banyak digunakan untuk mengendalikan ulat api. Agens antagonis tersebut adalah Bacillus thuringiensis, Cordyceps militaris dan virus Multi-Nucleo Polyhydro Virus (MNPV). menemukan bahwa B. thuringiensis efektif melawan S. nitens, D. trima dan S. asigna dengan tingkat kematian 90% dalam 7 hari. Sedangkan parasitoid ulat api adalah Trichogrammatoidea thoseae, Brachimeria lasus, Spinaria spinator, Apanteles aluella, Chlorocryptus purpuratus, Fornicia ceylonica, Systropus roepkei, Dolichogenidae metesae, dan Chaetexorista javana. Parasitoid dapat diperbanyak dan dikonservasi di perkebunan kelapa sawit dengan menyediakan makanan bagi imago parasitoid tersebut seperti Turnera subulata, Turnera ulmifolia, Euphorbia heterophylla, Cassia tora, Boreria lata dan Elephantopus tomentosus. Oleh karena itu, tanaman-tanaman tersebut hendaknya tetap ditanam dan jangan dimusnahkan

16.  Lalat bibit
Bagian yang diserang :
Pengendaliannya :
17.  Kutu putih (Bemisia tabaci)
Bagian yang diserang : daun pada tanaman
Pengendaliannya :  Beberapa kontrol utama yang bisa membantu antara lain:
  • Penggunaan musuh alami seperti empat spesies Eretmocerus (Eretmocerus sp, Eretmocerus Mundus, Eretmocerus hayati, dan Eretmocerus emiratus)
  • Pemanfaatan tanaman perangkap
  • Pelepasan pengatur pertumbuhan serangga
  • Pelaksanaan Light-Emitting Diode Dilengkapi CC perangkap (LED-CC).
  • Penerapan insektisida organik

18.  Kepik pengisap buah lada (Dasynus piperis)
Bagian yang diserang :
Pengendaliannya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar