DDPT Ir.
M. Irfan, S.P.,M.Sc
MAKALAH
DASAR-DASAR
PERLINDUNGAN TANAMAN
PENYAKIT-PENYAKIT
PENTING PADA TANAMAN CABE
Oleh :
1.
Farida
Aryanti
2.
Febria
Siska Dewi
3.
Febriana
Artika Sari
4.
Intan
Trikurnia Nengsih
5.
Irma
Sandi
6.
Jumrissa
Ani
V
B Agroteknologi
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2013
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah,
puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
petunjuk dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikanlah makalah dasar-dasar perlindungan tanaman.
Shalawat
beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
membawa ilmu dan memberi contoh tauladan yang baik untuk umat di dunia dan
untuk di akhirat kelak.
Pada
kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing mata
kuliah yang telah memberikan pengarahan dalam proses belajar.
Penulis
juga menyadari berbagai kelemahan, kekurangan, dan keterbatasan yang ada,
sehingga tetap terbuka kemungkinan terjadinya kekeliruan dan kekurangan dalam
penulisan. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka seraya terlebih dahulu
menyampaikan terimakasih, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca.
Akhirnya,
kepada Allah jualah penulis menyerahkan diri serta memohon taufiq dan
hidayah-Nya, semoga ini bermanfaat.
Pekanbaru,
November 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
I.
PENGENALAN JENIS PENYAKIT............................................... 4
II. PENYEBAB PENYAKIT................................................................... 5
III.EKOLOGI PENYEBAB PENYAKIT.............................................. 5
IV.
GEJALA PENYAKIT ....................................................................... 6
IV.
CARA PENYEBARANNYA............................................................. 6
IV.
PENGENDALIAN PENYAKIT........................................................ 7
|
PENYAKIT PADA TANAMAN CABAI
I.
PENGENALAN
JENIS PENYAKIT
A. Penyakit Patek(Antraknosa)
Penyakit patek atau antraknosa
merupakan salah satu jenis penyakit tanaman yang sering merepotkan petani atau
pembudidaya. Kerugian yang ditimbulkan oleh serangan patek atau antraknosa ini
terbilang sangat besar, bahkan tidak jarang penyakit patek
atau antraknosa menimbulkan kegagalan panen, terutama pada tanaman cabai.Penyakit
antraknosa atau yang biasanya dikenal dengan nama penyakit patek ini
sangat menakutkan karena daya rusaknya yang sangat tinggi dan dapat
menggagalkan pertanaman secara keseluruhan. Seluruh pertanaman pada satu
lokasi bisa hancur karena serangan antraknosa yang ganas ini.
B.
Layu Fusarium
Penyakit layu fusarium merupakan
salah satu masalah penting bagi tanaman di Indonesia. Layu
fusarium,merupakan salah satu penyakit yang cukup ditakuti oleh petani
hortikultura,terutama Cabe.
II. PENYEBAB PENYAKIT
A. Penyakit Patek(Antraknosa)
Penyakit antraknosa atau patek pada
tanaman cabai disebabkan oleh Cendawan/jamur,Colletotrichum capsici Sydow
dan Colletotrichum gloeosporioidesPens.
B.
Layu Fusarium
Penyakit tersebut disebabkan oleh
patogen cendawan Fusarium oxysporum yang merupakan patogen tular tanah.
III.
EKOLOGI
PENYEBAB PENYAKIT
A. Penyakit Patek(Antraknosa)
Penyakit antraknosa atau patek ini
merupakan kendala utama petani cabai karena bisa menghancurkan tanaman hingga
90 % terutama pada saat musim hujan, cendawan penyebab penyakit antraknosa atau
patek ini berkembang dengan sangat pesat bila kelembaban udara cukup tinggi
dengan suhu 32 derajat celsius.
B.
Layu Fusarium
Memiliki perkembangan yang sangat
cepat pada kelembaban tinggi pada musim hujan. Serangan ini dapat timbul akibat
pemupukan N terlalu tinggi, tanah masam, dan drainase yang kurang baik.
Biasanya penyakit ini muncul pada tanah-tanah yang ber pH rendah (masam).
IV.
GEJALA
PENYAKIT
A. Penyakit Patek(Antraknosa)
Gejala serangan penyakit antraknosa
atau patek pada buah ditandai buah busuk berwarna kuning-coklat seperti terkena
sengatan matahari diikuti oleh busuk basah yang terkadang ada jelaganya
berwarna hitam. Pada tanaman dewasa dapat menimbulkan mati pucuk, infeksi
lanjut ke bagian lebih bawah yaitu daun dan batang yang menimbulkan busuk
kering dengan warna coklat kehitam-hitaman.
B.
Layu Fusarium
Gejala serangan yang dapat diamati
adalah terjadinya pemucatan warna tulang-tulang daun di sebelah atas, kemudian
diikuti dengan merunduknya tangkai-tangkai daun; sehingga akibat lebih lanjut
seluruh tanaman layu dan mati. Gejala kelayuan tanaman seringkali sulit
dibedakan dengan serangan bakteri layu (P.
solanacearum). Untuk membuktikan penyebab layu tersebut dapat dilakukan
dengan cara memotong pangkal batang tanaman yang sakit, kemudian direndam dalam
gelas berisi air bening (jernih). Biarkan rendaman batang tadi sekitar 5-15
menit, kemudian digoyang-goyangkan secara hati-hati. Bila dari pangkal batang
keluar cairan putih dan terlihat suatu cincin berwarna coklat dari berkas
pembuluhnya, hal itu menandakan adanya serangan Fusarium.
V. CARA PENYEBARANNYA
A. Penyakit Patek(Antraknosa)
Penyebaran melalui miselium dan
spora cendawan penyebab patek atau antraknosa sangat cepat.Biasanya cendawan C. capsici
menyerang tanaman dengan menginfeksi jaringan buah dan membentuk bercak cokelat
kehitaman yang kemudian meluas menjadi busuk lunak. Serangan yang berat
menyebabkan buah mengering dan keriput seperti jerami. Pada bagian tengah
bercak yang mengering terlihat kumpulan titik-titik hitam dari koloni
cendawan.Sedangkan cendawan G. piperatum menyerang tanaman cabe pada
saat buah masih berwarna hijau dan menyebabkan mati ujung (die
back). Ciri-ciri yang dapat dikenali akibat serangan cendawan ini
adalah buah yang terserang terlihat bintik-bintik kecil berwarna
kehitaman dan berlekuk. Bintik-bintik ini pada bagian tepi berwarna
kuning, membesar dan memanjang. Pada kondisi lembab, cendawan memiliki
lingkaran memusat berwarna merah jambu.
B.
Layu Fusarium
Sebagaimana yang kita ketahui,layu
fusarium disebabkan oleh cendawan/jamur Fusarium oxysporum,cendawan ini
merupakan patogen tular tanah dan penyebarannya bisa melalui Air,
alat-alat pertanian dan angin. Penyebaran penyakit ini,perlu diwaspadai
sebab dalam 2-3 hari saja setelah terinfeksi,tanaman bisa menjadi layu.
VI.
PENGENDALIAN
Ø KULTUR TEKNIS
A. Penyakit Patek(Antraknosa)
Pengendalian penyakit antraknosa
saat tanaman mulai berbuah adalah dengan beberapa cara, antara lain :
- Apabila sudah ada buah cabe yang terserang, buah yang terserang tersebut harus dipanen setiap hari dan dibakar.
- Usahakan jangan sampai ada buah cabe berserakan disekitar pertanaman karena dapat menularkan dan menyebarkan patogen kepada tanaman lainya yang sehat.
- Pergunakanlah mulsa plastik untuk menghindari penyebaran spora jamur melalui percikan air hujan
- Intercropping antara cabai dan tomat di dataran tinggi dapat mengurangi serangan hama dan penyakit serta menaikkan hasil.
B.
Layu Fusarium
1. Pencabutan
tanaman yang sakit agar tidak menjadi sumber infeksi bagi tanaman yang
sehat.
2. Pengaturan
pembuangan air (drainase), dengan cara pembuatan bedengan yang tinggi, terutama
pada musim hujan.
3. pergiliran
tanaman lain selain tanaman dari famili Solancea (terung-terungan). Jika
sebelumnya lahan pernah ditanami cabe atau tanaman lain yang masih satu famili,
lebih baik cari lahan yang lain.
Ø KIMIA
A. Penyakit Patek(Antraknosa)
- Perlakuan benih dengan cara merendam benih dengan air panas pada suhu 55 derajat celcius selama 30 menit .
- Benih direndam dalam air hangat yang dicampur dengan fungisida seperti Derosal 60 WP dengan takaran 2 gram per liter.
- pengendalian penyakit antraknosa saat tanaman mulai berbuah adalah : Penyemprotan dengan fungisida seperti Derosal 60 WP dengan takaran 2 gram per liter atau dengan campuran dengan beberapa fungisida seperti Derosal 60 WP dan Dithane M-45 dengan perbandingan 1 : 5 dan dosis campuran 2,5 gram per liter.
B.
Layu Fusarium
1. Perlakuan benih atau bibit dengan
cara direndam dalam larutan fungisida sistemik, misalnya Benlate ataupun
Derosal 0,5-1,0 gr/lt air selama 10-15 menit.
2. Pengapuran tanah sebelum tanam
dengan Dolomit atau Captan (Calcit) sesuai dengan angka pH tanah agar mendekati
netral.
3. Penyiraman
larutan fungisida sistemik seperti Derosal, Anvil, Previcur N dan Topsin di
sekitar batang tanaman cabai yang diduga sumber atau terkena cendawan.
Ø BIOLOGI
A.
Penyakit Patek(Antraknosa)
1. Pemakaian
Agensi hayati nasa yang berupaNatural GLIO
yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara
fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang.
Lalu masukkan ke lubang tanam sebelum bibit cabai di tanamkan.
2. Lakukan
Penyemprotan agensi Hayati Nasa yang berupa Natural GLIO dengan di tambahkan
Gula Putih / Gula merah.Lakukan Penyemprotan di sore hari di tanaman cabai
terserang.
B.
Layu
Fusarium
1. Mengendalikan patogen
penyebab penyakit tasnaman yaitu dengan penggunaan agen hayati, di antaranya
jamur Trichoderma harzianum, Gliocladium dan Aspergillu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar