Translate

Senin, 27 Januari 2014

LAPORAN DASAR - DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN TENTANG PENYAKIT LAYU FUSARIUM DAN ANTRAKNOSA PADA CABAI



Mata Kuliah                                                              Dosen Pembimbing
DDPT                                                                         Ir. M. Irfan, S.P.,M.Sc


MAKALAH
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
PENYAKIT-PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN CABE



Oleh :

1.      Farida Aryanti
2.      Febria Siska Dewi
3.      Febriana Artika Sari
4.      Intan Trikurnia Nengsih
5.      Irma Sandi
6.      Jumrissa Ani

V B Agroteknologi

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2013
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan petunjuk dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikanlah  makalah dasar-dasar perlindungan tanaman.
Shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membawa ilmu dan memberi contoh tauladan yang baik untuk umat di dunia dan untuk di akhirat kelak.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah yang telah memberikan pengarahan dalam proses belajar.
Penulis juga menyadari berbagai kelemahan, kekurangan, dan keterbatasan yang ada, sehingga tetap terbuka kemungkinan terjadinya kekeliruan dan kekurangan dalam penulisan. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka seraya terlebih dahulu menyampaikan terimakasih, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Akhirnya, kepada Allah jualah penulis menyerahkan diri serta memohon taufiq dan hidayah-Nya, semoga ini bermanfaat.



Pekanbaru, November  2013



                                                                                                                     Penulis






 
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................         i
DAFTAR ISI..............................................................................................        ii

I.      PENGENALAN JENIS PENYAKIT...............................................        4

II.  PENYEBAB PENYAKIT...................................................................        5    

III.EKOLOGI PENYEBAB PENYAKIT..............................................        5    

IV. GEJALA PENYAKIT .......................................................................       6

IV. CARA PENYEBARANNYA.............................................................       6

IV. PENGENDALIAN PENYAKIT........................................................       7












ii
 
PENYAKIT PADA TANAMAN CABAI

I.     PENGENALAN JENIS PENYAKIT
A. Penyakit Patek(Antraknosa)
Penyakit patek atau antraknosa merupakan salah satu jenis penyakit tanaman yang sering merepotkan petani atau pembudidaya. Kerugian yang ditimbulkan oleh serangan patek atau antraknosa ini terbilang sangat besar, bahkan tidak jarang penyakit patek atau antraknosa menimbulkan kegagalan panen, terutama pada tanaman cabai.Penyakit antraknosa atau yang biasanya dikenal dengan nama penyakit patek ini sangat menakutkan karena daya rusaknya yang sangat tinggi dan dapat menggagalkan pertanaman secara keseluruhan.  Seluruh pertanaman pada satu lokasi bisa hancur karena serangan antraknosa yang ganas ini.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSqdj_HsleCOcfUSUp4jRYJT3IwqJz7qG-nquJtk8umnJZNt0DPCck8L4XLoil2nMy6Gq2AmUHXcN9J8DuXR_aA1Okn9OwsHV63YZ61hXxTamqHimPfq3eLBQVpm9Kv-2Q0spAZKBKmu9j/s320/Photo2086.jpg
B. Layu Fusarium
Penyakit layu fusarium merupakan salah satu masalah penting bagi  tanaman di Indonesia. Layu fusarium,merupakan salah satu penyakit yang cukup ditakuti oleh petani hortikultura,terutama Cabe.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0SxZ6MFYJyjYOP0gwpv_2NaN-47MGcOwcYELnfCd5lj0jc33TMseI5PtYtdi6k7h7WRrHVoyFim8-s06hlsQ2qH7ptee3NgaxTCmu1voou_xPlmhaKkP6c6Hqp9TVfohsFWXYtfJh96vz/s320/as.jpg

II.  PENYEBAB PENYAKIT
A. Penyakit Patek(Antraknosa)
Penyakit antraknosa atau patek pada tanaman cabai disebabkan oleh Cendawan/jamur,Colletotrichum capsici Sydow dan Colletotrichum gloeosporioidesPens. 
B. Layu Fusarium
Penyakit tersebut disebabkan oleh patogen cendawan Fusarium oxysporum  yang merupakan patogen tular tanah.

III.    EKOLOGI PENYEBAB PENYAKIT
A. Penyakit Patek(Antraknosa)
Penyakit antraknosa atau patek ini merupakan kendala utama petani cabai karena bisa menghancurkan tanaman hingga 90 % terutama pada saat musim hujan, cendawan penyebab penyakit antraknosa atau patek ini berkembang dengan sangat pesat bila kelembaban udara cukup tinggi dengan suhu 32 derajat celsius.
B. Layu Fusarium
Memiliki perkembangan yang sangat cepat pada kelembaban tinggi pada musim hujan. Serangan ini dapat timbul akibat pemupukan N terlalu tinggi, tanah masam, dan drainase yang kurang baik. Biasanya penyakit ini muncul pada tanah-tanah yang ber pH rendah (masam).

IV.        GEJALA PENYAKIT
A. Penyakit Patek(Antraknosa)
Gejala serangan penyakit antraknosa atau patek pada buah ditandai buah busuk berwarna kuning-coklat seperti terkena sengatan matahari diikuti oleh busuk basah yang terkadang ada jelaganya berwarna hitam.  Pada tanaman dewasa dapat menimbulkan mati pucuk, infeksi lanjut ke bagian lebih bawah yaitu daun dan batang yang menimbulkan busuk kering dengan warna coklat kehitam-hitaman.
B. Layu Fusarium
Gejala serangan yang dapat diamati adalah terjadinya pemucatan warna tulang-tulang daun di sebelah atas, kemudian diikuti dengan merunduknya tangkai-tangkai daun; sehingga akibat lebih lanjut seluruh tanaman layu dan mati. Gejala kelayuan tanaman seringkali sulit dibedakan dengan serangan bakteri layu (P. solanacearum). Untuk membuktikan penyebab layu tersebut dapat dilakukan dengan cara memotong pangkal batang tanaman yang sakit, kemudian direndam dalam gelas berisi air bening (jernih). Biarkan rendaman batang tadi sekitar 5-15 menit, kemudian digoyang-goyangkan secara hati-hati. Bila dari pangkal batang keluar cairan putih dan terlihat suatu cincin berwarna coklat dari berkas pembuluhnya, hal itu menandakan adanya serangan Fusarium.

V.  CARA PENYEBARANNYA
A. Penyakit Patek(Antraknosa)
Penyebaran melalui miselium dan spora cendawan penyebab patek atau antraknosa sangat cepat.Biasanya cendawan C. capsici menyerang tanaman dengan menginfeksi jaringan buah dan membentuk bercak cokelat kehitaman yang kemudian meluas menjadi busuk lunak.  Serangan yang berat menyebabkan buah mengering dan keriput seperti jerami.  Pada bagian tengah bercak yang mengering terlihat kumpulan titik-titik hitam dari koloni cendawan.Sedangkan cendawan G. piperatum menyerang tanaman cabe pada saat   buah masih berwarna hijau dan menyebabkan mati ujung (die back).  Ciri-ciri yang dapat dikenali akibat serangan cendawan ini adalah  buah yang terserang terlihat bintik-bintik kecil berwarna kehitaman dan berlekuk.  Bintik-bintik ini pada bagian tepi berwarna kuning, membesar dan memanjang.  Pada kondisi lembab, cendawan memiliki lingkaran memusat berwarna merah jambu.
B. Layu Fusarium
Sebagaimana yang kita ketahui,layu fusarium disebabkan oleh cendawan/jamur Fusarium oxysporum,cendawan ini merupakan patogen tular tanah  dan penyebarannya bisa melalui Air, alat-alat pertanian dan angin.  Penyebaran penyakit ini,perlu diwaspadai sebab  dalam 2-3 hari saja setelah terinfeksi,tanaman bisa menjadi layu.
VI.        PENGENDALIAN
Ø  KULTUR TEKNIS
A. Penyakit Patek(Antraknosa)
Pengendalian penyakit antraknosa saat tanaman mulai berbuah adalah dengan beberapa cara, antara lain :
  1. Apabila sudah ada buah cabe yang terserang, buah yang terserang tersebut harus dipanen setiap hari dan dibakar.
  2. Usahakan jangan sampai ada buah cabe berserakan disekitar pertanaman karena dapat menularkan dan menyebarkan patogen kepada tanaman lainya yang sehat.
  3. Pergunakanlah mulsa plastik untuk menghindari penyebaran spora jamur melalui percikan air hujan
  4. Intercropping antara cabai dan tomat di dataran tinggi dapat mengurangi serangan hama dan penyakit serta menaikkan hasil.
B. Layu Fusarium
1.      Pencabutan tanaman yang sakit agar tidak menjadi sumber infeksi bagi tanaman yang sehat. 
2.      Pengaturan pembuangan air (drainase), dengan cara pembuatan bedengan yang tinggi, terutama pada musim hujan.
3.      pergiliran tanaman lain selain tanaman dari famili Solancea (terung-terungan). Jika sebelumnya lahan pernah ditanami cabe atau tanaman lain yang masih satu famili, lebih baik cari lahan yang lain.

Ø  KIMIA
A. Penyakit Patek(Antraknosa)
  1. Perlakuan benih dengan cara merendam benih dengan air panas pada suhu 55 derajat celcius selama 30 menit .
  2. Benih direndam dalam air hangat yang dicampur dengan fungisida seperti Derosal 60 WP dengan takaran 2 gram per liter.
  3. pengendalian penyakit antraknosa saat tanaman mulai berbuah adalah  : Penyemprotan dengan fungisida seperti Derosal 60 WP dengan takaran 2 gram per liter atau dengan campuran dengan beberapa fungisida seperti Derosal 60 WP dan Dithane M-45  dengan perbandingan 1 : 5 dan dosis campuran 2,5 gram per liter.
B. Layu Fusarium
1.      Perlakuan benih atau bibit dengan cara direndam dalam larutan fungisida sistemik, misalnya Benlate ataupun Derosal 0,5-1,0 gr/lt air selama 10-15 menit. 
2.      Pengapuran tanah sebelum tanam dengan Dolomit atau Captan (Calcit) sesuai dengan angka pH tanah agar mendekati netral. 
3.      Penyiraman larutan fungisida sistemik seperti Derosal, Anvil, Previcur N dan Topsin di sekitar batang tanaman cabai yang diduga sumber atau terkena cendawan.

Ø  BIOLOGI
A.    Penyakit Patek(Antraknosa)
1.      Pemakaian Agensi hayati nasa yang berupaNatural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanam sebelum bibit cabai di tanamkan.
2.      Lakukan Penyemprotan agensi Hayati Nasa yang berupa Natural GLIO dengan di tambahkan Gula Putih / Gula merah.Lakukan Penyemprotan di sore hari di tanaman cabai terserang.
B.     Layu Fusarium
1.      Mengendalikan patogen penyebab penyakit tasnaman yaitu dengan penggunaan agen hayati, di antaranya jamur Trichoderma harzianum, Gliocladium dan Aspergillu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar