Translate

Senin, 19 Mei 2014

ringkasan sejarah perkembangan kultur jaringan tanaman



sejarah perkembangan kultur jaringan tanaman

Dimulai tahun 1838 ketika Schawann dan Scheleiden mengemukakan TEORI TOTIPOTENSI.
Tori tersebut menjadi dasar dari spekulasi Haberlandt pada awal abad ke-20 yang menyatakan jaringan tanaman dapat diisolasi dan dikultur hingga berkembang menjadi tanaman normal dengan melakukan manipulasi terhadap kondisi lingkungan dan nutrisinya.


Namun antara 1907-1909 Harrison, Burrows, dan Carrel BERHASIL mengkulturkan jaringan hewan dan manusia secara in vitro.
DIKEMUKAKAN AUKSIN IAA pada tahun 1934 oleh Kogl dan Haagen-Smith telah membuka peluang yang besar bagi kemajuan kultur jaringan tanaman. Kemajuan ini semakin pesat setelah DITEMUKAN KINETIN (suatu sitokinin) pada tahun 1955 oleh Miller dan koleganya.
Di temukan prosedur perbanyakan secara invitro pada tanaman anggrek cymbidium tahun 1960 oleh Morel, serta di formulasikannya komposisi medium dengan konsentrasi garam mineral yang tinggi oleh Murashige dan skoog pada tahun 1962, semakin merangsang perkembangan aplikasi teknis kultur jaringan pada berbagai spesies tanaman.

Sejak tahun 1980-an sampai sekarang, teknik kultur jaringan tanaman sudah BERKEMBANG SANGAT PESAT di seluruh penjuru dunia sehingga SULIT UNTUK DI PANTAU.

SEJARAH PERKEMBANGAN KULTUR JARINGAN TANAMAN

Pada tahun 1957, Skoog dan Miler mempublikasikan suatu tulisan “KUNCI” yang menyatakan bahwa interaksi kuantitatif antara auksin dan sitokinin berpengaruh menentukan tipe pertumbuhan dan peristiwa morfogenetik di dalam tanaman. Namun, pola yang demikian ternyata Tidak Berlaku Secara Universal untuk semua tanaman.
Keberhasilan aplikasi teknik kultur jaringan sebagai sarana perbanyakan tanaman secara vegetatif pertama kali dilaporkan oleh White tahun 1934 yakni melalui kultur akar tanaman tomat. Tahun 1939 Gautheret, Nobecourt, dan white berhasil menumbuhkan kalus tembakau dengan wortel secara in vitro.
Tahun 1902 usaha Haberlandt GAGAL.
 





















a

Tidak ada komentar:

Posting Komentar